Setelah alumunium atau paduannya yang ada pada cawan lebur mulai melebur, kembali lagi dimasukkan alumunium yang akan dilebur sedikit demi
sedikit secara berkala hingga volume atau ukuran yang diinginkan terpenuhi. Setelah dicapai volume yang diinginkan dipastikan dahulu bahwa semua
alumunium sudah mencair. Jika suhu yang diinginkan ditentukan, maka suhu dapat diukur dengan thermocouple. Setelah suhu yang diinginkan tercapai maka
keran bahan bakar ditutup.
Setelah keran bahan bakar ditutup maka semburan api burner akan mengecil dan segara padam.Namun temparatur dari burner ini masih tinggi.
Aluminium cair dapat diangkat dengan segera untuk dituangkan ke pasir cetak atau cetakan lainya.
4.2 Perhitungan Kebutuhan Kalor
Bahan bakar yang dipakai untuk dapur pelebur ini adalah memakai bahan bakar minyak yaitu minyak tanah. Dapur-dapur crucible pada umumnya
menggunakan bahan bakar minyak. Tetapi ada juga yang menggunakan bahan bakar lain seperti kayu ataupun batu bara. Sifat-sifat yang penting dari bahan
bakar ini adalah nilai pembakaran., berat atom, berat jenisnya dan titik nyalanya.
Nilai pembakaran tinggi HHV yaitu jumlah energi kimia yang terdapat didalam suatu massa bahan bakar atau volume bahan bakar. Dinyatakan dalam satuan
kiloJoulekg ataupun British Thermal Unitper-pound-massa. Untuk minyak tanah nilai HHVnya adalah 45940kJkg ……………………………lit.12 hal 465
Untuk mendapatkan jumlah bahan bakar maka harus diketahui jumlah panas yang terpakai dan terbuang. Saat proses peleburan panas yang dibutuhkan
meliputi: -
Kalor yang dibutuhkan untuk melebur alumunium. -
Kalor yang diserap batu bata -
Kalor yang diserap plat luar -
Kalor yang diserap cawan lebur -
Laju aliran panas yang keluar melalui dinding samping -
Laju aliran panas yang terbuang melalui lubang cawan pelebur -
Laju aliran panas ke cawan lebur
Batu bata yang akan digunakan sebagai alat penyekat panas akan menyerap panas sehingga panas dari ruang bakar hanya sedikit yang akan sampai
ke dinding luar dapur. Suhu tertinggi pada dinding luar plat dapur adalah 45°C. tetapi tidak seluruh batu tahan api akan menyerap dan manerima panas, hal ini
disebabkan karena kalor yang keluar dari burner akan naik keatas. Panas sebagian akan keluar dari atas secara konduksi dan sebagian akan merambat keluar melalui
dinding, sehingga suhu dinding yang tertinggi adalah pada bagian atas. Pada bagian bawah dinding tidak mengalami penambahan suhu. Suhu dan laju aliran
kalor yang terjadi di dapur dapat dilihat pada gambar 4.6.