49 Dengan Skala Linkert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan
Sugiyono, 2010: 134. 2.
Dokumentasi Dalam dokumentasi, dilakukan pengumpulan dokumen-dokumen dari
beberapa sumber data informasi. Misalnya, dari observasi yang telah dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian. Kemudian peneliti akan
mendokumentasikan suasana yang sesungguhnya yang terjadi di lingkungan sekolah.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati Sugiyono, 2010:147. Sebelum menyusun
angket, terlebih dahulu disusun kisi-kisi angket tersebut. Kisi-kisi angket dirumuskan atas dasar nilai-nilai budi pekerti, sebagaimana yang didiskripsikan di
BAB II dan di tabulasi sebagai berikut :
Tabel 1. Kisi – Kisi Instrumen Variabel Budi Pekerti Siswa
Variabel Indikator
Butir Soal Jumlah
Budi Pekerti Siswa
1. Meyakini adanya Tuhan Yang Maha
Esa dan selalu menaati ajaran-Nya. 1,2
2 2.
Mentaati ajaran agama 3,4,5
3 3.
Memiliki dan mengembangkan sikap toleransi
6,7,8 3
4. Memiliki rasa menghargai diri sendiri
9,10 2
50
5. Tumbuhnya disiplim diri
11,12 2
6. Mengembangkan etos kerja dan belajar
13,14 2
7. Memiliki rasa tanggung jawab
15,16 2
8. Memiliki rasa keterbukaan
17, 18 2
9. Mampu mengendalikan diri
19,20,21 3
10. Mampu berpikir positif 22, 23
2 11. Mengembangkan potensi diri
24,25 2
12. Menumbuhkan cinta dan kasih sayang 26,27
2 13. Memiliki kebersaman dan gotong
royong 28,29
2 14. Memiliki rasa kesetiakawanan
30,31 2
15. Saling menghormati 32,33
2 16. Memiliki tata krama dan sopan santun
34,35 2
17. Memiliki rasa malu 36,37,38
4 18. Menumbuhkan kejujuran
39,40 2
E. Uji Coba Instrumen
Untuk mengetahui baik buruknya instrumen yang digunakan dalam penelitian, maka perlu diujicobakan terlebih dahulu sebelumnya. Benar tidaknya data sangat
menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian, sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data Suharsimi Arikunto,
2010: 211. Terdapat dua hal yang berkaitan dengan pengujian instrumen yaitu validitas dan reabilitas.
51 Valid artinya alat tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.
Validasi soal tes butir soal yang digunakan untuk pengambilan data yang disesuaikan dengan standar isi dan dikonsultasikan dengan pendapat para ahli
expert judgment dari dosen pembimbing dan dua dosen program studi Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan yang berkompeten pada bidangnya.
Sedangkan reliable berarti alat tersebut dapat dipercaya kekonsistennya walaupun dilakukan berulang-ulang.
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan. Validitas butir soal ditentukan menggunakan korelasi product moment sebagai berikut:
2 2
2 2
Y Y
N X
x N
Y X
XY N
r
xy
Keterangan : Rxy
: koefisien korelasi antara skor item dengan skor total N
: jumlah peserta ∑X
: jumlah skor item ∑Y
: jumlah skor total ∑XY : jumlah perkalian skor item dengan skor total
∑X
2
: jumlah kuadrat skor item ∑Y
2
: jumlah kuadrat Setelah diperoleh harga r
xy
kemudian dikonsultasikan dengan daftar nilai kritis pearson product moment r pada tabel dengan taraf signifikansi 5 yaitu
sebesar 0.355. Apabila harga r
xy
harga r tabel pearson product moment maka butir soal tersebut valid. Hasil perhitungan validitas soal dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
52
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Soal
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
Hasil uji validitas instrumen menunjukkan bahwa dari 40 butir terdapat 6 butir soal yang tidak valid atau gugur yaitu nomor 1,11,16,21,23, dan 28. Butir
yang valid tersisa 34 butir soal dan butir-butir inilah yang digunakan selanjutnya untuk analisis data selanjutnya.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas instrumen kuesioner dicari dengan menggunakan SPSS 16.0. Kriteria koefisien reliabilitas ditentukan dengan nilai alpha cronbach, maka
ukuran kemantapan alpha dapat dinyatakan sebagai berikut:
Tabel 3. Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha.
Sumber: Triton Prawira Budi 2006
Dari hasill uji reliabilitas didapatkan nilai Cronbach Alpha
sebesar 0,984. Dengan demikian dari uji reliabilitas instrumen dapat disimpulkan bahwa
instrumen tersebut reliabel untuk digunakan dalam penelitian
Uji Validitas Nomor
Soal Jumlah Soal
Valid 2,3,4,5,6,7,8,9,10,12,13,14,15,17,18,19,20,
22,24,25,26,27,29,30,31,32,33,34,35,36,37, 38,39,40
34 Tidak Valid
1,11,16,21,23,28 6
Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 sd. 0,20 Kurang reliabel
0,20 s.d.0,40 Agak Reliabel
0,40 s.d. 0,60 Cukup Reliabel
0,60 s.d. 0,80 Reliabel
0,80 s.d. 1,00 Sangat Reliabel
53
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian deskriptif kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan
dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti dan melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah yang sudah dijabarkan.
Teknik analisis data dalam penelitian deskriptif kuantitatif ini, berdasarkan teknik pengumpulan data, yaitu dokumentasi, dan angket.
1. Data yang didapat dari angket jawaban setiap item instrumen menggunakan Skala Linkert yang mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat
negatif. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban tersebut dapat diberi skor nilai, misalnya:
Sangat Sering = 5
Sering = 4
Kadang-kadang = 3
Sangat jarang = 2
Tidak pernah = 1
Proses analisis angket menggunakan statistik dasar seperti mean rerata, maksimal dan minimal pada nilai-nilai budi pekerti
a. Mean Adalah nilai rata data
Rumus :
=
∑
54 dimana :
X = mean X
i
= nilai dari item pada urutan ke-1 n
= jumlah item
55
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
1. Profil sekolah
SMK 1 Sedayu beralamat di Pos Kemusuk, Argomulyo, Bantul, Yogyakarta.Sebagai salah satu wadah dan basis pendidikan dan keterampilan
yang berada di wilayah kabupaten bantul mempunyai visi dan misi. Adapun visi SMK 1 Sedayu adalah menjadikan SMK 1 Sedayu sebagai lembaga kependidikan
dan pelatihan di bidang teknologi yang berwawasan luas. Misi SMK 1 Sedayu adalah menjunjung tinggi agama dan nilai-nilai budaya, berkualitas dan
profesional di bidangnya, serta mampu bersaing dalam kompetisi global. SMK 1 Sedayu merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan terbaik di
Bantul, sehingga sumber daya manusianya memiliki nilai lebih dibandingkan dari sekolah menengah kejuruan lain. Adanya pelatihan dan penyuluhan bagi siswa
dan guru merupakan salah satu cara untuk menambah cakrawala pengetahuan dan mendukung penggalian potensi, serta mendorong munculya kreativitas dari siswa
maupun guru SMK 1 Sedayu.Sarana dan prasarana yang terdapat di SMK 1 Sedayu antara lain:
a. Ruang teori : untuk semua jurusan terdapat 33 ruangan.
b. Ruang Asistensi : ruang khusus dalam setiap bengkel dan laboratorium untuk
memberikan petunjuk sebelum praktek c.
Ruang Gambar : memiliki ruang yang dilengkapi dengan meja gambar. d.
BengkelLaboratorium :