Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

Roman adalah cerita yang menggambarkan gagasan dan juga perasaan pengarang. Peyroutet 2001: 12 menyatakan bahwa cerita récit dibagi dalam beberapa jenis, yaitu: 1. le récit réaliste adalah cerita yang menggambarkan kejadian secara nyata 2. le récit historique yaitu cerita yang menceritakan fakta pada suatu masa, 3. le récit d’aventures, cerita yang menceritakan tentang petualangan dan kejadian-kejadian mengejutkan yang dialami tokoh, 4. le récit policier adalah cerita yang menceritakan tentang cerita pahlawan, polisi, maupun detektif, 5. le récit fantastique, cerita yang menceritakan kisah aneh dan irrasional 6. le récit de science-fiction, cerita yang menceritakan suatu kisah yang dipadukan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat diketahui bahwa roman adalah hasil pemikiran dan perasaan pengarang yang disampaikan dalam bentuk cerita. Roman merupakan cerminan dari suatu kelompok masyarakat tertentu yang menyajikan pendalaman budaya, sejarah, dan konvesi masyarakat. Roman juga mengandung norma-norma, nilai-nilai kehidupan yang terdapat di kelompok sosial tertentu. Kehadiran roman diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk memperkaya batin serta wawasan pembaca serta dapat memberikan pelajaran hidup kepada pembaca melalui isi dan pesan yang terdapat dalam roman.

B. Analisis Struktural Karya Sastra

Analisis struktural yaitu sebuah pendekatan kesusasastraan yang menekankan pada kajian hubungan antarunsur pembangun sebuah karya yang dapat dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji, dan mendeskripsikan fungsi dan hubungan antarunsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri disebut dengan unsur-unsur intrinsik karya sastra. Barthes 1966 : 2-3 menjelaskan “pour décrire et classer l’infinité des récits, il faut donc une «théorie» au sens pragmat ique que l’on vient de dire, et c’est à la chercher, à l’ésquisser qu’il faut d’abord travailler. L’élaboration de cette théorie peut être généralemant facilitée si l’on soumet dès d’abord à une modèle qui lui fournisse ses premiers thèmes principes . Dans l’état actuel de la rechereche, il parait raisonnable de donner comme une modè le fondateur à l’analyse struclurale du récit, la linguistique elle- même ” “untuk mendeskripsikan dan mengklasifikasikan kesatuan cerita, diperlukan «teori» dalam makna pragmatik seperti yang dimaksudkan dan mencarinya dan mengupas isinya adalah pekerjaan utama yang perlu dilakukan. Pelibatan teori tersebut akan mempermudah pekerjaan jika sejak awal kita sudah mempunyai model yang memberikan prinsip utama atau prinsip dasar teorinya. Dalam konteks penelitian dewasa ini, sepertinya masuk akal menjadikan bahasa sebagai sebuah model analisis struktural dalam sebuah cerita” Analisis struktural dilakukan dengan mengkaji, mengidentifikasikan, mendeskripsikan unsur-unsur intrinsik karya sastra. Unsur intrinsik yang terdapat dalam sebuah roman meliputi, alur, latar, penokohan, tema. Selain itu penganalisisan unsur intinsik ini juga mengkaji tentang fungsi dan hubungan antarunsur intrinsik yang membagun roman itu sendiri. Hal yang pertama kali dilakukan dalam menganalisis unsur intrinsik ini yaitu menguraikan masing-