Keterkaitan antarunsur karya sastra

D. Semiotik dalam Karya Sastra

Unsur-unsur struktural atau unsur pembentuk karya sastra tidak dapat dipisahkan dari semiotik dikarenakan di dalam karya sastra terdapat struktur tanda-tanda yang memiliki makna. Tanda-tanda yang terdapat dalam suatu karya sastra harus dijelaskan agar isi dan pesan dalam karya tersebut dapat dipahami dengan baik. Sistem tentang tanda-tanda ini dijelaskan dalam semiotik. Semiotik atau semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda.. Semiotik mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, dan juga konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut memiliki arti. Barrier 2008:1967 mengatakan bahwa “ semiotique est théorie générale des signes et des systèmes des significations ”. “Semiotik merupakan teori umum tentang tanda-tanda dan sistem penandaan”. Ilmu tentang tanda ini dikemukaan oleh Charles S Peirce yang berkembang pada abad 19. Tanda yang dimaksud tersebut mengacu pada suatu acuan yang ditunjukkan sebagai objek dan untuk mengungkapkan makna dari tanda tersebut haruslah disesuaikan dengan konteks dan konvensi-konvensi tertentu yang terdapat dalam karya sastra tersebut Peirce melalui 1978 : 229 menjelaskan tiga unsur pembentuk tanda yang dijelaskan dalam segitiga triadik. Ketiga unsur tersebut meliputi representament, objet, dan intreprètant . Objet Représentamen Interprètant Gambar. 2 Struktur Triadik Gambar tersebut menjelaskan, représentamen adalah unsur tanda yang mewakili sesuatu, objet adalah sesuatu yang diwakili sedangkan intreprètant adalah tanda yang tertera dalam pikiran. Suatu tanda dapat dibedakan berdasarkan hubungan antara tanda dengan yang ditandakan yang meliputi ikon, indeks dan simbol.

1. Ikon Icone

“Une icône est un signe qui posséderait le caractère qui le rendre signifiant, même si son objet n’existait pas Peirce, 1978:139.” Peirce menjelaskan bahwa ikon merupakan suatu tanda yang memiliki karakter yang memberinya petanda meskipun objeknya tidak ada. Misalnya garis pada krayon menandakan sebuah garis geometrik Peirce 1978 : 140 menambahkan bawa “ un icône est un signe qui revoie à l’objet qu’il denote simplement en vertu des caractères qu’il possède, que cet objet existe réelement ou non. ” “Ikon merupakan tanda yang merujuk pada objek yang ia tunjukan secara sederhana dengan menunjukkan karakter-karakter yang ia miliki, baik objek tersebut ada maupun tidak. Secara sederhananya, ikon merupakan kemiripan tanda dengan objeknya misalnya tanda ikonik jalan untuk pejalan kaki. Gambar. 3 Rambu pejalan kaki Rambu di atas menandakan adanya orang yang berjalan kaki melewati sebuah jalan. Rambu tersebut merupakan sebuah ikon karena menampakan kemiripan dengan jalanan yang menjadi objek rujukannya. Peirce 1978:149 membagi ikon dalam tiga jenis meliputi l’icône images, l’icône diagrammes, l’icône métaphore. a. L’icône images atau ikon topologi Peirce 1978:149 menyatakan tentang l’icône images , “les signes qui font partie des simples qualités ”. L’icône images adalah tanda-tanda yang menjadi bagian dari kualitas-kualitas sederhana. L ’icône images merupakan tanda yang merujuk pada suatu objek dikarenakan adanya kemiripan dengan objek tersebut. Kemiripan yang dimaksud dalam ikon ini adalah kemiripan spatial kemiripan profil atau garis seperti, foto, gambar, grafis. b. L’icône diagrammes atau ikon diagram “Les signes qui représente les relations, principalement dyadique ou considéré comme telles, des partie d’une chose par des relations analogues dans leur propres parties sont des diagrammes Peirce, 1978:149. ” Penjelasan di atas mengungkapkan bahwa ikon diagram merupakan tanda-tanda yang mewakili hubungan yang secara prinsipal menunjukkan hubungan diadik atau menganggap sama bagian-bagian dari suatu hal dalam hubungan analogis dengan bagian- bagian aslinya. Ikon ini dapat berupa, diagram, skema denah, rumus matematika, gambaran keadaan tokoh, tempat asal, latar belakang tokoh, dan pemberian nama sesuai dengan kondisi yang dihadapi.