Etika Penelitian Pengalaman Ibu Bekerja Tentang Pemberian Asi Eksklusif Di Ksatrian Mas Kadiran Polda Sumatera Utara Tahun 2014

transkrip hasil wawancara dikonsulkan kepada pembimbing untuk mengetahui apakah peneliti sudah layak untuk melakukan wawancara. Pengumpulan data dilakukan sejak Maret 2014 sampai April 2014. Transkrip hasil pengumpulan data, dianalisis oleh dosen pembimbing selama satu bulan. Kemudian dilanjutkan laporan hasil penelitian pada awal Mei sampai Juni 2014.

E. Etika Penelitian

Etika penelitian yang diterapkan peneliti terhadap partisipan mengacu pada prinsip etik menurut Polit dan Hungler, 1997 dalam Wardani 2009 yaitu prinsip benefience, prinsip menghargai martabat manusia, dan prinsip keadilan. Untuk memenuhi prinsip benefience peneliti harus memastikan bahwa penelitian bebas dari bahaya fisik maupun emosional dan eksploitasi serta menjamin bahwa manfaat dari penelitian lebih besar daripada risiko yang mungkin ditimbulkan. Pada saat wawancara peneliti berusaha menghindari pertanyaan yang menimbulkan ketidaknyamanan akibat partisipan merasa tereksploitasi atau menstimulus munculnya perubahan emosional saat wawancara. Prinsip menghargai martabat manusia dipenuhi dengan memberikan hak untuk menentukan pilihan self dertimination dan hak mendapatkan penjelasan secara lengkap. Peneliti memenuhi hak partisipan dan dalam menentukan pilihan melalui penjelasan bahwa partisipasi partisipan bersifat sukarela dan tidak ada paksaan. Peneliti juga menjelaskan tidak keberatan jika dalam proses wawancara partisipan memutuskan untuk menghentikan keterlibatannya Hamid, 2008 dalam Wardani, 2009. Setelah partisipan bersedia, peneliti memberikan surat persetujuan menjadi partisipan informed consent dan meminta partisipan untuk menandatanganinya. Formulir persetujuan untuk menjadi partisipan penelitian dapat dilihat pada lampiran 1. Universitas Sumatera Utara Peneliti menjelaskan bahwa tidak akan ada efek negatif yang akan mengganggu kehidupan partisipan, peneliti tetap menjaga kerahasiaan identitas partisipan dengan tidak mencantumkan nama dan alamat partisipan pada lembar pengumpulan data kuesioner data demografi, peneliti hanya manggunakan nomor kode sehingga kerahasiaan terjaga dan seluruh informasi yang diperoleh hanya digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sepenuhnya. Prinsip keadilan meliputi hak mendapatkan perlakuan adil dan hak mendapatkan keleluasaan pribadi privacy. Hak diperlakukan dengan adil dipenuhi dengan sikap peneliti memperlakukan semua partisipan secara adil dengan tidak membedakan dan memberikan hak yang sama pada setiap partisipan Wardani, 2009. Peneliti juga menghargai setiap jawaban yang diberikan oleh partisipan dan tidak akan menyalahkan jika terdapat jawaban partisipan yang tidak sesuai. Peneliti juga menjawab setiap pertanyaan atau informasi yang tidak diketahui partisipan yang berhubungan dengan judul penelitian. Setelah peneliti selesai melakukan penelitian dan sudah dinyatakan lulus oleh tim dosen penguji, maka peneliti mengajukan hasil penelitian kepada pihak ethical clearance untuk pengajuan publikasi.

F. Alat Pengumpul Data