Alat Pengumpul Data Pengumpulan Data

Peneliti menjelaskan bahwa tidak akan ada efek negatif yang akan mengganggu kehidupan partisipan, peneliti tetap menjaga kerahasiaan identitas partisipan dengan tidak mencantumkan nama dan alamat partisipan pada lembar pengumpulan data kuesioner data demografi, peneliti hanya manggunakan nomor kode sehingga kerahasiaan terjaga dan seluruh informasi yang diperoleh hanya digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sepenuhnya. Prinsip keadilan meliputi hak mendapatkan perlakuan adil dan hak mendapatkan keleluasaan pribadi privacy. Hak diperlakukan dengan adil dipenuhi dengan sikap peneliti memperlakukan semua partisipan secara adil dengan tidak membedakan dan memberikan hak yang sama pada setiap partisipan Wardani, 2009. Peneliti juga menghargai setiap jawaban yang diberikan oleh partisipan dan tidak akan menyalahkan jika terdapat jawaban partisipan yang tidak sesuai. Peneliti juga menjawab setiap pertanyaan atau informasi yang tidak diketahui partisipan yang berhubungan dengan judul penelitian. Setelah peneliti selesai melakukan penelitian dan sudah dinyatakan lulus oleh tim dosen penguji, maka peneliti mengajukan hasil penelitian kepada pihak ethical clearance untuk pengajuan publikasi.

F. Alat Pengumpul Data

Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti merupakan alat pengumpul data utama yang bertemu langsung dengan sampel penelitian atau partisipan dengan menggunkan alat bantu tape recorder, panduan wawancara, dan field note Basrowi, 2013. Dalam penelitian kualitatif, kedudukan peneliti sangat penting, yaitu sebagai instrumen penelitian. Mengingat fungsi dan kedudukannya, seorang peneliti kualitatif Universitas Sumatera Utara memiliki kepekaan atas yang ditampilkan informan dengan segala prilaku dan tutur katanya Idrus, 2009 Agar proses penelitian berjalan dengan baik maka peneliti harus menjaga hubungan baik dengan partisipan. Jika kondisi partisipan tidak memungkinkan untuk melakukan wawancara maka peneliti tidak memaksakan, dan proses wawancara akan dilakukan di waktu lain sesuai kesepakatan peneliti dan partisipan. Selain itu peneliti menghargai setiap adat-istiadat serta kebiasaan dari masing-masing partisipan. Dalam penelitian ini, teknik wawancara dilakukan secara mendalam depth interview yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara interview guide untuk memungkinkan peneliti mendapatkan jumlah data yang banyak atau informasi yang lebih dalam Idrus, 2009. Untuk mendapatkan data demografi partisipan, peneliti menggunakan kuesioner untuk mengisi identitas secara umum yang berisi umur, agama, suku, pekerjaan, dan tingkat pendidikan. Data demografi setiap partisipan dapat dilihat pada lampiran 2. Selain itu, peneliti juga membuat panduan wawancara yang berisi lima pertanyaan yang dapat dilihat pada lampiran 3.

G. Pengumpulan Data

Pada awalnya peneliti melakukan survei awal untuk mengetahui jumlah ibu bekerja yang memberikan ASI eksklusif. Diawali dengan membuat surat pengajuan survei awal di Ksatrian Mas Kadiran Polda Sumut. Setelah mendapatkan izin, peneliti melakukan survei awal di asrama tersebut. Universitas Sumatera Utara Setelah mendapatkan izin penelitian dari Ketua Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU Medan dan izin penelitian dari Ksatrian Mas Kadiran Polda Sumatera Utara, maka peneliti melakukan pendekatan kepada partisiapan. Pada penelitian ini, peneliti mengadakan pilot study uji coba instrumen penelitian kepada yang bukan sampel dan memperlihatkannya kepada pembimbing yang bertujuan untuk mengetahui proses wawancara, panduan wawancara, dan probing seni dalam mencari informasi tambahan dengan cara menggali informasi lebih mendalam dan untuk mengetahui apakah peneliti sudah layak untuk melakukan wawancara untuk kepentingan penelitian kepada partisipan yang sebenarnya. Untuk mengenal, membina hubungan dan saling mempercayai maka peneliti melakukan pendekatan kepada calon partisipan prolonged engagement. Setiap calon partisipan yang diperoleh di Ksatrian Mas Kadiran Polda Sumatera Utara peneliti akan melakukan pendekatan sebanyak 1 kali lama kunjungan 30-40 menit kunjungan ke setiap rumah calon partisipan. Setelah kunjungan awal tersebut, maka akan tercapai kesepakatan antara peneliti dengan calon partisipan mengenai ketersediaan calon partisipan menjadi partisipan, waktu wawancara dan lama wawancara. Sehingga peneliti akan melakukan wawancara sesuai dengan waktu yang telah disepakati dengan partisipan tersebut. Setelah peneliti merasa cukup dekat dengan partisipan, peneliti akan memberikan kuesioner data demografi untuk diisi oleh partisipan dan panduan wawancara yang berisi beberapa pertanyaan untuk terlebih dahulu dipahami oleh partisipan. Partisipan diberi waktu untuk memahami pertanyaan dan mengingat kembali peristiwa yang dialaminya sehingga pada waktu wawancara partisipan dan mengungkapkan hal-hal yang dialaminya secara jelas. Universitas Sumatera Utara Dalam melakukan wawancara, peneliti merekam hasil wawancara dengan menggunakan alat pereka suara. Setelah selesai wawancara peneliti langsung membuat transkrip hasil wawacara, tanpa harus menunggu wawancara berikutnya kemudian melakukan analisis data. Peneliti mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang diperoleh dan pengumpulan data selesai karena saturasi data telah diperoleh peneliti.

H. Analisa Data