B. Pengalaman Ibu Bekerja Tentang Pemberian ASI Eksklusif
Hasil penelitian yang tema yang ditemukan peneliti pada seluruh partisipan adalah pemahaman ibu bekerja tentang ASI eksklusif, faktor keberhasilan ibu bekerja dalam
memberikan ASI eksklusif dan kendala yang dialami ibu bekerja dalam memberikan ASI esksklusif.
1. Pemahaman ibu bekerja tentang ASI eksklusif
Dari hasil penelitian, ada beberapa subtema yang meliputi pemahaman ibu bekerja tentang ASI eksklusif yaitu pengertian ASI eksklusif, manfaat ASI eksklusif.
a. Pengertian ASI eksklusif
Dari hasil penelitian yang diperoleh bahwa ibu-ibu bekerja yang memberikan ASI ekslusif memiliki pengetahuan tentang pengertian ASI eksklusif yang sama
adalah adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 bulan, tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan makanan lain atau minuman lain.
Hal tersebut dapat dilihat dari pernyataan masing-masing partisipan sebagai berikut: “Pemberian ASI ke bayi sampai 6 bulan cukup ASI saja, tidak ada konsumsi
yang lain termasuk setetes air putih pun” Partisipan 1
”ASI eksklusif itu ya, memberikan nutrisi, ya tidak ada tambahan selain ASI selama 6 bulan tanpa tambahan makanan yang lain baru dilanjutkan sampai
2 tahun”
Partisipan 2 “Ya, kalau kakak baca-baca di artikel, bayi sampai 6 bulan harus dikasih
ASI ibunya saja” Partisipan 3
“Pemberian ASI bener-bener eksklusif full dari ibunya” Partisipan 4
“ASI eksklusif itu kan maksudnya, jadi pemberian ASI eksklusif tanpa tambahan apa-apa kepada bayi selama 6 bulan”
Universitas Sumatera Utara
Partisipan 5 “ASI ekslusif adalah ASI yang diberikan ke bayi selama 6 bulan, hanya ASI
saja tanpa campuran susu formula ataupun air putih”
Partisipan 6 “Setau kakak ya, ASI eksklusif itu berarti ASI yang tanpa campuran, jadi
khusus ASI saja, mulai dari 0-6 bulan, tanpa tambahan susu formula”
Partisipan 7
b. Manfaat ASI
1 Manfaat ASI bagi bayi
a ASI sebagai nutrisi
Tiga partisipan menyatakan bahwa manfaat ASI eksklusif adalah sebagai nutrisi bagi bayi. Hal tersebut, dapat dilihat dari pernyataan
berikut : “Yang pertama kalau aku lihat Ya, nutrisi anak terpenuhi, kalau
dilihat dari sebaya-sebayanya ya” Partisipan 1
”Buat pertumbuhan dedek, buat perkembangan dedek” Partisipan 4
”Yang pertama itu kan makanan pokok ke bayi 0-6 bulan” Partisipan5
b
ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
Enam partisipan menyatakan bahwa manfaat ASI eksklusif adalah sebagai meningkatkan daya tahan tubuh bagi bayi. Hal tersebut, dapat
dilihat dari pernyataan berikut : ”Ya mudah-mudahan tidak terlalu sering sakit, lebih tahan
bantinglah, dibawa kemana aja, alhamdulillah gak sakit, kalau pun sakit sesekali ya, biasalah namanya bayi, kalau pas udara gak bagus
batuk dan flu, cuman kadang flu atau batuk gak sampe demam ya”
Partisipan 1
Universitas Sumatera Utara
“Gak gampang sakit, gak gampang alergi, karna dari papahnya ada riwayat alergi”
Partisipan 2 “Trus, antibodi yang paling bagus dibanding susu formula ya, itu”
Partisipan 4 “Trus, antibodinya baguskan, jadi jarang sakit, karna adek sampai 6
bulan, alhamdulilllah gak pernah sakit, terus berat badan juga cepat naik”
Partisipan 5 ”Apa ya, meningkatkan daya tahan tubuh pastinya, karna jarang
sakit, terus suami kakak ka nada riwayat alargi ya, jadi ya salah satunya kakak tetap tekad untuk memberikan ASI eksklusif ya karna
untuk mengurangi risiko itu ya”
Partisipan 6 “Lebih sehat kayaknya ya, dibandingkan dengan anak yang tidak ASI
eksklusif, cuma kalau berat badan gak kayak yang diberi formula ya, jauh lebih besar-besar karena dari 4 anak, bisa bedai ya, tapi kalau
dari segi kesehata ya susu formula lebih rentang terhadap penyakit ya, dikit-dikit flu, beda sama yang ASI eksklusif, trus gak mudah
rewel ya”
Partisipan 7 c
ASI eksklusif meningkatkan kecerdasan Tiga partisipan menyatakan bahwa manfaat ASI eksklusif adalah
sebagai meningkatkan kecerdasan bagi bayi. Hal tersebut, dapat dilihat dari pernyataan berikut:
“Lebih pinter makan, lebih cepat responsive ke lingkungannya” Partisipan 2
“Buat perkembangan otak si dedek ya” Partisipan 4
“Pinter juga buat adeknya, jadi cepat tumbuh dan kembangnya dan sesuai dengan umurnya”
Partisipan 5
Universitas Sumatera Utara
d ASI eksklusif meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi
Tiga partisipan menyatakan bahwa manfaat ASi eksklusif adalah sebagai meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi. Hal
tersebut, dapat dilihat dari pernyataan berikut : “Ngerasain kedekatannya ya, walaupun kerja nich kalau udah di
rumah akunya gak bisa ngapain-ngapain kadang kamar mandi juga harus ikut, jadi memang ngerasain bonding nya ya”
Partisipan 1 “Apa ya, jadi tambah dekat aja ya, misalnya walaupun setiap kakak
ketemu sama adek sore sampai malam aja ya, karna pagi kan harus udah kerja lagi, tapi kalau saya pulang dia tetap nangis liat saya
pulang, pengen langsung digendong, alhamdulillah terasa kedekatannya”
Partisipan 3 “Terus yang paling kakak rasakan ikatan bathin kakak dengan anak
kakak sangat dekat ya” Partispan 6
2 Manfaat ASI eksklusif bagi ibu dan keluarga
a Lebih cepat langsing
Tiga partisipan menyatakan bahwa manfaat ASI eksklusif bagi ibu adalah cepat mengemabalikan berat badan seperti sebelum hamil. Hal
tersebut, dapat dilihat dari pernyataan berikut : “Apa ya, karna lebih capek jadi lebih kurusan”
Partisipan 1 “Apa ya, cepet langsing kayaknya ya, hehehehe”
Partisipan 2 “Diet alami ya, terus masa nifasnya lebih cepat”
Partisipan 7
Universitas Sumatera Utara
b Mengurangi kemungkinan menderita kanker
Satu partisipan menyatakan bahwa manfaat ASI eksklusif bagi ibu adalah mengurangi kemungkinan terjadinya kanker. Hal tersebut, dapat
dilihat dari pernyataan berikut : ”Manfaat yang kakak tau ya, mengurangi resiko kanker payudara
ya” Partisipan 6
c Tidak merepotkan dan hemat waktu
Dua partisipan menyatakan bahwa manfaat ASI eksklusif bagi ibu adalah tidak merepotkan dan hemat waktu. Hal tersebut, dapat dilihat dari
pernyataan berikut : “Terus lebih praktis ya, daripada buat-buat, cuci-cuci…”
Partispan 1 “Kalau susu formula malam-malam harus bangun, buat lagi, kalau
ASI kan enggak, sambil tidur juga bisa memberikan ASI, tapi jangan ketiduran juga ya..”
Partisipan 5 d
Memberi kepuasan bagi ibu Satu partisipan menyatakan bahwa manfaat ASI eksklusif bagi ibu
adalah memberi kepuasan bagi ibu. Hal tersebut, dapat dilihat dari pernyataan berikut :
”Bayinya lebih lengket ke aku ya, aku ngerasa bahagia dan puas aja” Partisipan 2
e Lebih ekonomis dan murah
Seluruh partisipan menyatakan bahwa manfaat ASI eksklusif bagi ibu dan keluarga adalah lebih ekonomis dan murah. Hal tersebut, dapat
dilihat dari pernyataan berikut :
Universitas Sumatera Utara
“Yang pastinya bagi keluarga inti, hemat ya, praktis, tanpa harus beli susu, apalagi susu kan sekarang mahal, itu sich yang paling
terasa..”
Partisipan 1 “Dari segi pengeluaran itu pasti hemat sekali ya, kalau pompa,
paling biaya di awalnya aja, lebihnya kan gak ada ya…”
Partisipan 2 “Yang jelas, lebih hemat ya, berkurang biaya pengeluaran, susu kan
mahal..”
Partisipan 3 “Pastinya lebih hemat ya, karena susu formula kan mahal ya,
hehehe.. lagian gak bagus ya..”
Partisipan 4 “Bagi saya dan keluarga jelas menghemat dana ya, waktu dan
tenaga juga” Partisipan 5
“Pastinya pengeluaran lebih hemat ya, kalau pake susu formula pasti sampe jutaan perbulan, hehehehe…”
Partisipan 6 “Ooo jelas ada, dari segi pengeluaran jauh sekali perbedaannya,
apa lagi dari segi konsumsi keuangan keluarga perbandingannya jauh sekali, biasanya 10 box yang 400 gram, itu besar sekali ya
biaya nya, dibandingkan dengan yang ASI eksklusif, jauh perbandinangannya”
Partisipan 7
c. Manajemen laktasi ibu bekerja
Dari ketujuh partisipan diperoleh enam partisipan yang menggunakan ASI perah pumping untuk tetap memberikan ASI eksklusif pada bayinya dan satu
partisipan lagi memilih berulang pulang kerumah untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Hal tersebut dapat dilihat dari pernyataan masing-
masing partisipan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a Memerah, menyimpan dan memberikan ASI
Manajemen laktasi yang dilakukan partisipan dengan cara menyimpan, memerah dan memberikan ASI. Pernyataan-pernyataannya sebagai berikut :
“Di pumping pompa, di rumah pumping di kantor pumping” Partisipan 1
“Dengan ASI perah ya, itu udah disiapin ya, di stock, jadi kalau selama di tinggal udah ada stocknya”
Partisipan 2
“Jadi kalau saya, tiap hari bawa alat peras ASI ya, alatnya, botolnya, biasanya saya 1 hari pompa 2 kali, di tempat kerja 2 kali pompanya”
Partisipan 3 “Di stok ASI perah di kulkas”
Partisipan 6 “Kalau kakak dipompa ya, jadi kalau bekerja untuk tetap memberikan
ASI eksklusif ya kita harus pompa, kalau kakak per 3 jam kemudian ditaruh di freezer, kalau nanti mau dikasih ke adek ya dihangatin
kembali”
Partisipan 7 b
Memberikan ASI secara langsung Memberikan ASI eksklusif yang dilakukan partisipan 5 dengan cara
memberikan ASI secara lagsung kepada bayi. Pernyataan-pernyataannya sebagai berikut :
“Karena tempat bekerja dekat dengan rumah, kakak kan bidan di puskesmas dekat dekat disini, jadi setiap 2 jam pulang ya, menyusui dulu,
kalau berangkat jam 8 aatu 9 sebelum pergi kan udah disusuin adek, nanti jam 11 pulang sebentar buat nyusuin lagi, jadi setiap 2 jam
pulang”
Partisipan 5
Universitas Sumatera Utara
d. Manajemen deposit ASI
Enam partisipan yang menggunakan ASI perah pumping untuk tetap memberikan ASI eksklusif pada bayinya, beberapa cara yang harus dilakukan ibu
bekerja dalam manajemen deposit ASI nya adalah waktu pemompaan, perlengkapan yang dibutuhkan dalam pemerahan ASI, penyimpanan ASI dan
memberikan ASI perah kepada bayi Werdayanti, 2013. Hal tersebut dapat dilihat dari pernyataan masing-masing partisipan sebagai berikut :
a Waktu pemompaan ASI
Seluruh partisipan yang memompa ASI, waktu pemompaan ASI yang dilakukan masing-masing partisipan pada saat bekerja dan di rumah berbeda-
beda. Pernyataan-pernyataannya sebagai berikut : “Kalau di kantor kakak minimum pompa 2 kali y..biasanya itu dapat 2
botol yang 150-200 mL itu jadi sekitar 300-400 lah yang didapat selama bekerja, di rumah kan lanjut lagi ya, karna di rumah
pumpingnya kan gak terbatas ya, nanti dia nyusu sekalian pumping juga, pagi sebelum kerja pumping juga”
Partisipan 1 “Kalau saya memank stel waktu ya, maksimal itu 4 jam sekali, kalau
bisa 3 jam, tapi kalau sibuk kali, ya 4 jam, pokoknya maksimal 4 jam udah harus di pompa karena itu uda penuh kali dan sakit biasanya,
hitungannya selama di tinggal minimal 2 kali pompa ya, karna sebelum pergi biasanya pompa, shubuh pompa, biasanya jam pompa,
jam 2 siang nanti pompa..”
Partisipan 2 “Ya, selama ditempat kerja 2 kali pompanya, “Karena saya jam
kerjanya gak tetap ya, awal-awal dulu bisa 3 kali ya, jam 10, habis dzuhur sama nanti jam 3-an, tapi makin kesini gak tau ya, ASI makin
berkurang jadi selama bekerja Cuma 2 kali aja, biasanya kan ada waktunya kalau sekarang tiap istirahat pagi jam 10-an dan siang pas
mau pulang siap shalat ashar ya, karna saya kan kerja juga, kadang kalau memank gak bisa ya tunggu sampai ada waktu luang ya..”
Partisipan 3
Universitas Sumatera Utara
“Harus pinter-pinter bagi waktu ya, 1 hari pas pertama kakak kerja itu, kakak ngeliat waktu dulu, waktu yang bisa buat pompa itu kapan,
jadi biasakan walaupun itu susah banget ya, apalagi kalau atasan gak ngerti itu yang paling susah, sempet sich agak gimana gitu sama
atasan, tapi kakak jelasin, pak, saya pengen kasih yang terbaik untuk anak saya, saya ngelakuin kayak gini tetap tidak untuk akan
mengganggu pekerjaan saya, tapi saya tetap kasih yang terbaik untuk anak saya”“Itu 4 jam sekali.. “Ya, contohnya jam 7 pagi kak pompa
lagi pas sampe kerjaan, nanti jam 11 pompa lagi, nanti jam 3
pompa lagi gitu aja…pokonya 4 jam sekali harus pompa ya, mau penuh gak penuh, dapt sedikit atau banyak wajib pompa ya…”
Partisipan 4 “Perah pas malam hari, atau menjelang subuh karena selain waktu
luang dan malam hari hingga menjelang subuh kakak rasa ASI nya banyak..”
Partisipan 6 “Kakak pompa biasanya per 3 jam ya, jadi di tempat kerja pompa, di
rumah juga, biasanya ibu siap melahirkan 0-6 bulan produksi ASI pasti banyak biasanya kalau gak 3 jam sekali di pompa atau di susui
pasti dia mengeras dia nya dan sakit jadinya sich..”
Partisipan 7 b
Cara penyimpanan dan perlengkapan penyimpanan ASIP ASI Perah 2 partisipan yang melakukan penyimpanan ASIP, hampir sama
melakukan manajemen penyimpanan dan perlengkapan ASIP nya. Pernyataan-pernyataannya sebagai berikut :
“Kalau aku, kasih label tanggal gitu ya, jadi keliatan kan, mana yang harus duluan di pake..”
Partisipan 1 “Dengan label tanggal sich biasanya aku, trus diurutin aja ya, trus
kalau di freezer, harus diperhatiin bener-bener, kalau mau mindahinnya harus aku, karna Cuma aku yang tau dan paham kan..”
Partisipan 2
Universitas Sumatera Utara
c
Cara pemberian ASIP kepada bayi
4 partisipan yang memompa ASI, hampir sama melakukan cara pemberian ASIP dan mengajarkan pengasuh dalam memberikan ASIP
kepada bayinya. Pernyataan-pernyataannya sebagai berikut : “Yang pertama ASI nya kan dicairin dulu, kalau aku sich ngencerinnya
kalau dia udah terlanjur beku, seandainya nich mau untuk besok sore atau malamnya udah aku letakkan di kulkas bawah, jadi dia cairnya di
kulkas bawah, kalau dia beku 2 hari sebelumnya udah diletakkin kulkas bawah, kalau dia setengah beku 1 hari sebelumnya, jadi pada saat mau
dikasih tinggal dikeluarin bentar dari kulkas biar sama dengan suhu ruangan baru diangetin, jadi di luar ruangan gak gitu lama kalau aku
gitu sich..”
Partisipan 1 “Ya awal-awal agak bingung pasti ya, misalnya yang tau berapa lama
kan aku nya, kalau eyangnya udah aku sediain ya, mana yang untuk di konsumsi hari ini, jadi biar tinggal ngangetin aja, kalau ada yang
salah-salah ya benerin ya, karna kalau dikasih tau langsung semuanya, gak masuk ya, karna faktor umur juga, tapi lama- lama terbiasa ya, jadi
di permudah aja ya,,,udah aku urutin memank ya”
Partisipan 2 “Kakak ajari dulu lah neneknya gimana cara ngasi ASI perahnya, yang
pertama itu kakak bilang kalau ASI perahnya yang dari kulkas bagian bawah, harus di letak pintu kulkas, kira-kira 15 menit diletakkan di atas
meja makan, gak berapa lama di masukkan dalam gelas yang tertutup dan diletakkan didalam mangkok yang berisi air hangat, udah gitu aja
dek, abis itu dikasih ke adeknya..”
Partisipan 6 “Ya harus ajarakan, kadang nanti sembarangan aja ya orang itu, kita
beritahu, kalau sekali minum berapa mL, kalau seandainya gak habis taruh langsung di kulkas, nanti kalau mau minum lagi ya dihangatkan
lagi, karena disana ada alat penghangat khusus untuk ASI memank..”
Partisipan 7
2. Faktor keberhasilan ibu bekerja memberikan ASI eksklusif
ASI memang sangat penting bagi pertumbuhan, pekembangan dan kesehatan bayi. Terdapat 2 faktor yang keberhasilan ibu bekerja dalam memberikan ASI
Universitas Sumatera Utara
eksklusif yaitu faktor yang mempengaruhi ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan faktor pendukung dalam pemberian ASI eksklusif.
a. Faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif
seluruh partisipan menyatakan bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi ibu bekerja untuk tetap memberikan ASI eksklusif antar lain
faktor keimanan dan keikhlasan, faktor pengetahuan dan pemahaman, faktor gizi dan immunologik, faktor kecerdasan, faktor psikologis dan faktor biaya. Hal
tersebut dapat dilihat dari pernyataan masing-masing partisipan sebagai berikut : 1
Faktor keimanan dan keikhlasan Empat partisipan menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi ibu
dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor keimanan dan keikhlasan. Hal tersebut, dapat dilihat dari pernyataan berikut :
“Apa ya, yang pertama niatnya dan komitmen ya, hehehe..” Partisipan 2
“Terus niatnya ya, dukungan teman-teman juga, harus sering diingatkan, komitmen juga nich dengan niatnya, jangan niat-niat tapi gak
dilaksanain”
Partisipan 3 “Dari diri sendiri ya, karena itu pilihan saya, gak ada alasan apa-apa
ya” Partisipan 5
“Apa ya, tekad dan niat aja kali ya..” Partisipan 6
2 Faktor pengetahuan dan pemahaman
Dua partisipan menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi ibu dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor pengetahuan dan pemahaman. Hal
tersebut, dapat dilihat dari pernyataan berikut :
Universitas Sumatera Utara
“Persiapan ilmu pengetahuan ya, dukungan dari sekitar, cari informasi dari media, twitter juga, kayak AIMI, yang penting kita tau menyusui
bukan hanya sekedar menysui saja, tapi tau segalanya, sering cari tau aja”
Partisipan 2 “Pertama karena pengalaman ya, karena anak pertama tidak eksklusif,
jadi keinginan kuat untuk saya memberikan ASI eksklusif”
Partisipan 7 3
Faktor gizi dan immunologik Dua partisipan menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi ibu dalam
memberikan ASI eksklusif adalah faktor gizi dan immunologik . Hal tersebut, dapat dilihat dari pernyataan berikut :
“Yang pasti tidak ada nutrisi yang sebaik ASI, lebih aman, lebih sehat, antibodi bayi juga lebih kuat”
Partisipan 1 “Yang pertama cuman mau memberikan yang terbaik aja buat anak,
karena ASI kan makanan terbaik buat bayi kan..” Partisipan 3
4 Faktor kecerdasan
Dua partisipan menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi ibu dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor kecerdasan. Hal tersebut, dapat
dilihat dari pernyataan berikut : “Anak lebih pintar”
Partisipan 1 “Trus supaya anak kakak cerdas ya”
Partisipan 4 5
Faktor psikologis Satu partisipan menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi ibu dalam
memberikan ASI eksklusif adalah faktor psikologis. Hal tersebut, dapat dilihat dari pernyataan berikut :
Universitas Sumatera Utara
“Kedekatan bonding dengan anak dan ibu lebih dekat, sehat juga untuk ibu nya, sebenarnya gak ada alasan yang menyebutkan jangan ASI
harusnya memank ASI”
Partisipan 1 6
Faktor biaya Tiga partisipan menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi ibu dalam
memberikan ASI eksklusif adalah faktor biaya. Hal tersebut, dapat dilihat dari pernyataan berikut :
”Hemat ya pastinya” Partisipan 1
“Hmmm, apalagi ya, supaya lebih hemat juga ya, hehehehe….” Partisipan 4
“Karena biaya juga ya, hehehehe…” Partisipan 7
b. Dukungan suami, keluarga dan rekan kerja
Pemberian ASI terhadap bayi akan berhasil, jika ibu percaya bahwa ASI adalah hal yang dibutuhkan dan terbaik buat bayinya. Keyakinan sang ibu bahwa
ia mampu menjalankan perannya untuk menyusui, belum cukup karena keyakinan dan kondisi yang nyaman dapat tercipta, jika ibu mendapat dukungan
dari pihak-pihak antara lain : 1
Dukungan suami Seluruh partisipan menyatakan bahwa mendapat dukungan dari suami
dalam memberikan ASI eksklusif . Hal tersebut, dapat dilihat dari pernyataan berikut :
“Kalau suami, dari awal emank udah dukung untuk ASI ya, dukungannya nyatanya ya, kita kan kerja di kantor di rumah juga, kadang anak nangis
kita gak sadar tapi ya suami ingetin, kalau bayinya nangis dia suruh nyusuin”
Partisipan 1
Universitas Sumatera Utara
“Dukung ya, selama ini, gak pernah ngasih masukkan yang negative ya, kayak melawan niat kita, yang bisa dibantu ya dibantu, selalu ikut niat
saya ya, kalau kita pengen apa dibeliin, senengnya kalau dia bilang, terima kasih sudah memperjuangkan ini semua, gitu aja sich..”
Partisipan 2 “Alhamdulillah, sangat mendukung, kalau misalnya di rumah, kalau mau
pompa disiapin, terus beliin makanan, vitamin yang untuk nambah ASI juga ya, dukung benget ya semuanya..”
Partisipan 3 “Kalau suami tetap dukung ya, contohnya, bilang kamu harus semangat,
walaupun kamu kerja, kamu harus semangat untuk memberikan ASI eksklusif untuk anak kita, biar anak kita lebih sehat..”
Partisipan 4 “Suami kebetulan mendukung ya”
Partisipan 5 “Suami sangat mendukung ya, selain mensupport, juga memfasilitasi
untuk keperluan menyusui, seperti membelikan pompa ASI, wadah-wadah untuk ASI perah, dan keperluan menyusui lainnya…”
Partisipan 6 “Alhamdulillah suami mendukung, itu semua diserahin ke saya sendiri”
Partisipan 7 2
Dukungan keluarga Tiga partisipan menyatakan bahwa mendapat dukungan dari keluarga
dalam memberikan ASI eksklusif . Hal tersebut, dapat dilihat dari pernyataan berikut :
“Keluarga malah mendukung ya dari awal, memank pada dasarnya udah pada ngerti ya, kalau ASI itu memang bagus”
Partisipan 1 “Mendukung juga ya, tapi kalau udah capek kali kadang-kadang kita
keras-kerasin kepaa juga sich, untuk tetap ASI eksklusif yang penting kitanya gak buat repot aja ya, jadi harus dipersiapkan semuanya, jadi
dipermudah aja..”
Partisipan 2 “Kalau lingkungan keluarga, Alhamdulillah mendukung..”
Partisipan 7
Universitas Sumatera Utara
3 Rekan kerja
Tiga partisipan menyatakan bahwa mendapat dukungan dari rekan kerja dalam memberikan ASI eksklusif . Hal tersebut, dapat dilihat dari pernyataan
berikut : “Alhamdulillah, selama pumping gak pernah ada larangan, bos udah tau,
rekan kerja juga tau, jadi udah tau lah, kalau mau pergi kemana gitu ya, pasti bilang, gak pumping dulu fik? Jadi mereka memank udah ngerti
ya…”
Partisipan 1 “Mendukung juga ya, kadang kalau ruang biasa yang dipake untuk
mompa lagi dipake, biasanya di kantor ya, biasanya temen-temen juga jagain takut ada cowok ya, Alhamdulillah mendukung semua, temen-
temen kerja yang senior yang pengalaman memberikan ASI eksklusif suka ngasih tips”
Partisipan 3 “Alhamdulillah mendukung ya, jadi kalau misalkan waktunya mompa
nich, kakak bilang aku pergi sebentar ya, 15 menit buat mompa, mereka biasa jawab, iya ci, gak apa tinggalin aja dulu, yang penting buat
anakmu…”
Partisipan 4
3. Kendala Pemberian ASI eksklusif
Ketika ibu menyusui ia akan mengalami masalah-masalah tertentu. Apalagi ibu bekerja yang tetap pada komitmenya untuk memberikan ASI eksklusif, maka ia
harus mengatur waktu untuk bekerja dan memberikan ASI eksklusif pada bayinya, terdapat beberapa kendala yang dihadapi ibu bekerja dalam memberikan ASI
eksklusif. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh partisipan, sebagai berikut :
“Nach itu dia, dukungan fasilitas belum ada, kemaran udah sempat ngajuin tapi kata bagian pusat ada syarat dan ketentuan untuk bangunan yang ada ruang
laktasi nya, aku pun gak ngerti juga, apa syarat-syaratnya..kalau aku gunain ruang metting, atau ruang training, ada juga ruang kosong, ruang bos, tapi
sering gak dipake, soalnya bos gak setiap hari disini, jadi bisa dimanfaatin..”
Partisipan 1
Universitas Sumatera Utara
“Gak ada dukungan ya, karna gak ada fasilitas untuk memberikan ASI ekslusif ya..”
Partisipan 2 “Alhamdulillah sich mendukung, biasanya saya pakai ruangan kepala sekolah,
kepala sekolahnya kan perempuan, jadi selalu pakai ruangan beliau, ASI perahnya juga nanti dimasukkin kulkas di sekolah dulu ya, tapi kalau tempat
khusus merah ASI gak ada ya, tapi gini aja, udah alhamdulillah ya..”
Partisipan 3 “Ya pertama-tama nya malu ya, tapi lama-lama gak ya, karna kakak pake
penutup payudara itu tapi ya..Kadang temen-temen nyariin dimana kakak, kadang diceritain juga sich bagi yang gak kenal dekat, biarlah orang mau
ngomong apa, yang penting untuk anak harus..
Partisipan 4 “Kalau kakak ngantar suami kerja, kakak perah didalam mobil, karena kalau
perah ditempat ngajar gak ada fasilitas ruangan khusus untuk memerah, jadi kakak ngerasa gak nyaman aja..”
Partisipan 5
C. Pembahasan