5 bentuk permainan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi dan
keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran lari cepat, antara lain: permainan hijau hitam, permainan lari meletakkan kardus, permainan lari
masuk ban, dan permainan lari zig-zag. Berdasarkan hal tersebut di atas, seorang guru Penjasorkes harus dapat
membantu para siswanya untuk dapat mengatasi hal tersebut, sehingga para siswa mampu dan timbul rasa suka untuk melakukan gerakan atletik lari cepat
dengan menggunakan pendekatan bermain. Sehingga dengan pendekatan bermain, diharapkan para siswa mau bersemangat untuk melaksanakan gerakan
atletik lari cepat dengan benar, namun tidak membosankan. Berdasarkan permasalahan yang telah dibahas di atas, mendorong
peneliti untuk menggali bagaimana pendekatan bermain dapat diaplikasikan sehingga diperoleh hasil yang maksimal dalam proses pembelajaran lari cepat
bagi siswa kelas V SD Negeri Demakijo 1 Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman. Peningkatan yang ingin dicapai, dikhususkan meliputi: motivasi siswa
dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran lari cepat.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran lari cepat di SD Negeri Demakijo 1 Kecamatan
Gamping Kabupaten Sleman, terlihat siswa tidak mengikuti pembelajaran dengan semangat.
6 2.
Motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran lari cepat di SD Negeri Demakijo 1 Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman masih kurang.
3. Hasil penilaian motivasi belajar Penjasorkes siswa kelas V SD Negeri
Demakijo 1 Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman pada semester I tahun ajaran 2014 2015, masih belum sesuai dengan indikator keberhasilan.
4. Keaktifan belajar siswa terhadap pembelajaran lari cepat di SD Negeri
Demakijo 1 Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman masih kurang. 5.
Hasil penilaian dalam ranah perkembangan siswa kelas V SD Negeri Demakijo 1 Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman pada semester I tahun
ajaran 2014 2015 dalam pembelajaran Penjasorkes materi lari cepat ternyata juga belum sesuai dengan indikator keberhasilan.
6. Siswa kelas V SD Negeri Demakijo 1 Kecamatan Gamping Kabupaten
Sleman merasa kecewa ketika guru menyampaikan materi yang akan diajarkan adalah lari cepat.
7. Belum diketahui upaya meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa kelas V
SD Negeri Demakijo 1 Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman dalam pembelajaran lari cepat menggunakan pendekatan bermain.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan beberapa permasalahan di atas, maka peneliti perlu membatasi permasalahan yang akan diteliti. Dalam penelitian ini lebih
ditekankan pada proses pembelajaran yang dilakukan. Proses pembelajaran dilakukan dengan bentuk permainan yang penuh aktivitas, siswa banyak
bergerak, menyenangkan, dan penuh dengan kegembiraan. Meskipun sambil
7 bermain siswa mampu melakukan gerakan-gerakan yang diajarkan guru dalam
pembelajaran lari cepat, yaitu gerakan start, saat berlari, dan melewati garis finish.
D. Rumusan Masalah