Desain Penelitian METODE PENELITIAN

37

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas PTK atau Classroom Action Research yang berfokus pada upaya untuk mengubah kondisi nyata yang ada sekarang ke arah yang diharapkan. Menurut Daryanto 2011: 26, penelitian tindakan terdiri dari 4 aspek pokok, yaitu: perencanaan, tindakan, tahap pengamatan observasi, dan refleksi. Dengan demikian Penelitian Tindakan Kelas dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian yang dilakukan oleh guru secara kolaborasi dalam proses pembelajaran lari cepat guna memperbaiki keadaan ke arah yang lebih baik. Perbaikan yang dimaksud adalah upaya peningkatan motivasi dan keaktifan siswa kelas V SD Negeri Demakijo 1 Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman dalam mengikuti pembelajaran lari cepat dengan penerapan metode bermain. Penelitian ini diharapkan dapat mengungkap berbagai informasi kualitatif dengan analisis yang teliti dan penuh makna. Seorang guru yang profesional tidak akan membiarkan masalah yang dihadapinya terus berlanjut. Oleh karena itu guru perlu melakukan tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya agar proses pembelajaran berlangsung lancar, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efisien. Masalah dalam penelitian ini difokuskan pada masih kurangnya motivasi dan keaktifan siswa kelas V SD Negeri Demakijo 1 Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman dalam mengikuti pembelajaran lari cepat. Melalui pendekatan Penelitian Tindakan Kelas ini, 38 permasalahan-permasalahan yang dirasakan dan ditemukan oleh guru dan siswa dapat dicarikan solusinya. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas PTK. Menurut Pardjono 2007: 12 “Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu jenis penelitian tindakan yang dilakukan guru untuk meningkatkan pembelajaran di kelasnya ”. Sebuah siklus atau daur penelitian tindakan kelas terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Model penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar 10 di bawah ini: Gambar 10 . Model Penelitian Tindakan Kelas Pardjono, dkk., 2007: 22 Tiap-tiap siklus terdiri dari 4 tahap. Adapun tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan Planning Dalam tahap perencanaan, peneliti bersama kolaborator merencanakan skenario pembelajaran dan juga menyiapkan fasilitas pendukung untuk melaksanakan skenario tindakan tersebut. Secara rinci kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah: Keterangan: 1. Siklus 1 1 = perencanaan siklus 1 2 = tindakan dan observasi 1 3 = refleksi 1 2. Siklus 2 4 = revisi rencana 1 5 = tindakan dan observasi 2 6 = refleksi 2 39 a. Tujuan penelitian dan rencana tindakan disosialisasikan kepada kolaborator dan siswa. Peneliti dan kolaborator melakukan tukar pikiran untuk menyamakan persepsi dalam menggunakan pendekatan penerapan metode bermain dalam pembelajaran lari cepat untuk meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran lari cepat. b. Membuat skenario pembelajaran model-model pembelajaran lari cepat melalui aktivitas bermain. c. Menyiapkan fasilitas pembelajaran: lapangan halaman sekolah, alat-alat untuk model-model pembelajaran lari cepat, misal: kardus, ban bekas, dan tongkat. d. Peneliti membuat dan menyusun instrumen untuk melakukan monitoring pelaksanaan pembelajaran lari cepat melalui aktifitas bermain. Instrumen dalam bentuk lembar observasi untuk menilai motivasi, kerjasama, dan perkembangan gerak lari cepat siswa serta angket yang akan di isi oleh siswa sebagai respon dari diri siswa terhadap proses pembelajaran lari cepat yang telah berlangsung. e. Menentukan teknis pelaksanaan penelitian. f. Menyiapkan kegiatan refleksi. 2. Pelaksanaan Action Dalam tahap ini untuk mengatasi masalah-masalah yang telah terpilih, peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan strategi- strategi yang sesuai, dalam hal ini adalah melalui pendekatan bermain dalam belajar keterampilan lari cepat. Kolaborator mengamati dan membuat 40 catatan-catatan mengenai jalannya pembelajaran. Pelaksanaan tindakan pembelajaran direncanakan dalam 2 siklus, setiap siklus dengan satu kali tatap muka pembelajaran. Diharapkan melalui pendekatan bermain akan terjadi peningkatan dan sesuai indikator, karena adanya tindakan. 3. Pengamatan Observation Kolaborator mengamati, mencatat, dan kemudian mendokumentasikan hal-hal yang terjadi selama tindakan berlangsung, dengan maksud untuk mengetahui kesesuaian antara pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang telah ditetapkan. Pengamatan yang dilakukan kolabolator memanfaatkan lembar observasi siswa LOS, lembar cacatan di lapangan, dan kamera digital untuk dokumentasi.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN LARI CEPAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN POLA BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUKARAME BANDAR LAMPUNG

5 31 53

UPAYA MENINGKATKAN LARI CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SDN 8 GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2012

0 41 25

MODEL PEMBELAJARAN LARI CEPAT MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PESAREAN 02 KECAMATAN PAGERBARANG KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011

1 10 120

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LARI CEPAT DENGAN METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MIPITAN SURAKARTA TAHUN 2012/2013.

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KANDANGGAMPANG KECAMATAN/KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 0 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI DEMAKIJO 1 GAMPING SLEMAN.

0 6 275

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH KELAS IVA SD NEGERI DEMAKIJO 1 KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN.

0 1 236

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN GULING BELAKANG MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TARAMAN KECAMATAN NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

1 8 106

MENINGKATKAN KEAKTIFAN ASPEK AFEKTIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN GERAK DASAR LOMPAT TINGGI SISWA KELAS IV SD NEGERI BANYURADEN KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN DENGAN METODE PERMAINAN.

0 0 106

MENINGKATKAN MINAT SISWA DALAM MERODA DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KALIDUREN KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN.

0 0 117