Proses Belajar Mengajar Lari dengan Pendekatan Bermain

28 pendekatan bermain yang akan diberikan harus disesuaikan dengan aspek yang ada dalam kurikulum. Selain itu harus dipertimbangkan juga faktor usia perkembangan fisik, dan jenjang pendidikan yang sedang dijalani oleh siswa SD tersebut.

7. Proses Belajar Mengajar Lari dengan Pendekatan Bermain

Lari cepat merupakan salah satu materi pembelajaran keterampilan gerak yang harus dikuasai oleh siswa Sekolah Dasar, khususnya pada siswa kelas V di semester II. Dalam Silabus, Program Semester, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Penjasorkes diuraikan tentang Kompetensi Dasar yang harus dicapai yaitu mempraktikan gerak dasar atletik sederhana, serta nilai semangat, percaya diri dan disiplin, dengan tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat melakukan gerakan start, melakukan lari, dan gerakan memasuki garis finish. Oleh karena itu guru dituntut untuk mengajarkan materi lari cepat melalui pendekatan yang kreatif, sehingga siswa mampu menguasai keterampilan gerak dasar lari cepat. Kegiatan aktivitas bermain yang dapat diberikan dalam proses belajar mengajar lari bagi siswa atas di Sekolah Dasar, antara lain yaitu: a. Permainan Lari Menerobos Simpai Pada kegiatan ini guru memberikan materi gerak dasar lari dengan aktivitas bermain sebagai berikut: Lari dan menerobos simpai,Siswa dibariskan 5 berbanjar. Urut dari siswa barisan paling depan lari menuju simpai yang diletakkan dengan jarak 15 m, selanjutnya masuk simpai seperti memakai celana kemudian lari kembali ke barisan. Dilanjutkan 29 siswa dibarisan belakangnya melakukan latihan yang sama. Latihan dilakukan sampai semua siswa mendapat giliran paling sedikit 3 kali. Gambar 5. Lari Menerobos Simpai Sumber: Moch. Djumidar, 2004: 9 b. Permainan Lari Memasukkan Simpai Lari berpasangan memasukkan simpai. Siswa dibagi 2 kelompok. Dua siswa dari masing-masing kelompok secara bersama lari sambil membawa 1 simpai menuju tiang pancang yang berjarak 15 m, kemudian memasukkan simpai ke tiang pancang dan mengambil simpai lain yang ada di tiang pancang sebelahnya dan membawa simpai secara bersama sambil berlari kembali ke barisan. Simpai diberikan kepada pasangan berikutnya dan langsung dibawa lari menuju tiang pancang. Latihan dilakukan sampai semua siswa mendapat giliran sebanyak 3 kali. 30 Gambar 6. Memasukkan Simpai Berpasangan Sumber: Moch. Djumidar, 2004: 22 c. Permainan Lari Ambil Bola Permainan ini dilakukan secara berkelompok. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok berbaris berbanjar, siswa yang paling depan memulai permainan. Siswa berlari sesuai aba-aba menuju tempat bola diletakkan, kemudian mengambil bola dan membawa ke tampat semula. Disusul oleh siswa berikutnya. Permainan dibatasi waktu yang disesuaikan dengan jumlah siswa dan bola. Kelompok yang mengumpulkan bola paling banyak menjadi pemenang. Bola yang dipakai adalah bola tenis. Gambar 7. Permainan Lari Ambil Bola Sumber: Moch. Djumidar, 2004: 24 31 d. Lari Sirkuit Adaptasi dari Permainan Kid Atletik Siswa melakukan lari sprint sejauh 6 meter, dilanjutkan dengan melompati kardus sejauh 6 meter, selanjutnya siswa berlari zig-zag melewati bendera sejauh 6 meter, kemudian siswa berlari melewati ban sejauh 6 meter dan diakhiri dengan lari sprint ke garis finish. Permainan ini dilakukan secara bergantian, akan lebih menarik minat siswa jika dibuat seperti suasana perlombaan. Jiwa kompetisi pada diri anak akan tergugah sehingga akan meningkatkan motivasi anak dalam mengikuti pembelajaran. Siswa diarahkan untuk melakukan gerakan lari cepatsprint dengan teknik yang baik dan benar. Gambar 8. Lari Sirkuit Adaptasi dari Permainan Kid Atletik Sumber: Nanda Dian Kurniawan, 2014: 90-91 32

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan adalah suatu penelitian terdahulu yang hampir sama dengan penelitian yang akan dilakukan dan digunakan untuk mendukung dan memperkuat teori yang sudah ada, di samping itu dapat digunakan sebagai pedomanpendukung dari kelancaran penelitian yang akan dilakukan. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini sebagai berikut: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Nanda Dian Kurniawan 2014 yang berjudul “Upaya Meningkatkan Motivasi dan Keaktifan Dalam Pembelajaran Lari Cepat Melalui Bermain Pada Siswa Kelas V SD Negeri 03 Keling Jepara Jawa Tengah ”. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 03 Keling sejumlah 22 siswa. Penelitian tindakan selama satu siklus dengan 1 kali pertemuan, menggunakan alokasi waktu 105 menit. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: lembar observasi, angket, catatan-catatan, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif dengan naratif. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara peneliti bersama kolaborator merefleksi hasil observasi terhadap pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: 1 Pembelajaran lari cepat dengan pendekatan melalui bermain sudah mampu mendorong kreatifitas sebagian besar siswa kelas V SD Negeri 03 Keling Jepara Jawa Tengah untuk beraktivitas selama pembelajaran; 2 Hasil belajar siswa

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN LARI CEPAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN POLA BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUKARAME BANDAR LAMPUNG

5 31 53

UPAYA MENINGKATKAN LARI CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SDN 8 GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2012

0 41 25

MODEL PEMBELAJARAN LARI CEPAT MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PESAREAN 02 KECAMATAN PAGERBARANG KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011

1 10 120

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LARI CEPAT DENGAN METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MIPITAN SURAKARTA TAHUN 2012/2013.

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KANDANGGAMPANG KECAMATAN/KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 0 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI DEMAKIJO 1 GAMPING SLEMAN.

0 6 275

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH KELAS IVA SD NEGERI DEMAKIJO 1 KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN.

0 1 236

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN GULING BELAKANG MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TARAMAN KECAMATAN NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

1 8 106

MENINGKATKAN KEAKTIFAN ASPEK AFEKTIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN GERAK DASAR LOMPAT TINGGI SISWA KELAS IV SD NEGERI BANYURADEN KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN DENGAN METODE PERMAINAN.

0 0 106

MENINGKATKAN MINAT SISWA DALAM MERODA DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KALIDUREN KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN.

0 0 117