46
Berikut tabel distribusi frekuensi yang diperoleh dari variable power otot tungkai:
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Variabel Power Otot Tungkai:
Untuk memperjelas diskprisi data, berikut histogram untuk variabel power otot tungkai:
2 4
6 8
10 12
14
1,30- 1,49
1,50- 1,69
1,70- 1,89
1,90- 2,09
2,10- 2,29
2.30- 2,49
2,50- 2,69
Power Tungkai
Gambar 10. Grafik Variabel Power Otot Tungkai
3. Panjang Tungkai
Hasil perhitungan diperoleh skor maksimum 107,00 cm dan skor minimum 86,00 cm, rerata sebesar 97,8056 cm, standar deviasi sebesar
5,10361 cm, modus sebesar 95.00
a
dan median sebesar 98,50 cm. No
Kelas Interval
Frekuensi Frekuensi
Relatif Frekuensi
Komulatif
1 1,30
– 1,49 1
2,78 1
2 1,50
– 1,69 1
2,78 2
3 1,70
– 1,89 4
11,1 6
4 1,90
– 2,09 7
19,45 13
5 2,10
– 2,29 13
36,14 26
6 2,30
– 2,49 7
19,45 33
7 2,50
– 2,69 3
8,3 36
Jumlah 36
100
47
Selanjutnya data disusun dalam distribusi frekuensi menurut rumus Sudjana 2002: 47, yaitu dengan menentukan jumlah kelas interval
1+3,3logN, menentukan
rentang data
nilai maksimum-nilai
minimum,dan menentukan panjang kelas interval rentangKI. Berikut tabel distribusi frekuensi yang diperoleh dari variabel
panjang tungkai : Tabel 4. Distribusi Frekuensi Variabel Panjang Tungkai:
Untuk memperjelas diskprisi data, berikut histogram untuk variabel panjang tungkai:
2 4
6 8
10 12
85-88 89-92 93-96 97-100 101- 104
105- 108
panjang tungkai
Gambar 11. Grafik Variabel Panjang Tungkai No
Kelas Interval
Frekuensi Frekuensi
Relatif Frekuensi
Komulatif
1 85
– 88 2
5,5 2
2 89
– 92 3
8,4 5
3 93
– 96 10
27,7 15
4 97
– 100 11
30,55 26
5 101
– 104 7
19,45 33
6 105
– 108 3
8,4 36
Jumlah 36
100
48
4. Lompat Jauh
Hasil perhitungan diperoleh skor maksimum 4,79 meter dan skor minimum 1,93 meter. Rerata sebesar 3,5203 meter, standar deviasi
sebesar 0,62313, modus sebesar 3,35
a
dan median sebesar 3,5700 meter. Selanjutnya data disusun dalam distribusi frekuensi menurut rumus
Sudjana 2002:47, yaitu dengan menentukan jumlah kelas interval 1+3,3logN, menentukan rentang data nilai maksimum-nilai minimum,
dan menentukan panjang kelas interval rentangKI. Berikut tabel distribusi frekuensi yang diperoleh dari variabel
lompat jauh: Tabel 5. Distribusi Frekuensi Variabel Lompat Jauh
No Kelas
Interval Frekuensi
Frekuensi Relatif
Frekuensi Komulatif
1 1,50
– 2,00 1
2,78 1
2 2,10
– 2,50 2
5,5 3
3 2,60
– 3,00 5
13,88 8
4 3,10
– 3,50 8
22,3 16
5 3,60
– 4,00 13
36,14 29
6 4,10
– 4,50 6
16,62 35
7 4,60
– 5,00 1
2,78 36
Jumlah 36
100
49
Untuk memperjelas diskprisi data, berikut histogram untuk variabel lompat jauh:
2 4
6 8
10 12
14
1,50- 2,00
2,10- 2,50
2,60- 3,00
3,10- 3,50
3,60- 4,00
4,10- 4,50
4,60- 5,00
lompat jauh
Gambar 12. Grafik Variabel Lompat Jauh
B. Hasil Penelitian
1. Uji Prasyarat
Sebelum melakukan analisis statistik, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi atau uji prasyarat yang meliputi uji normalitas dan uji linieritas.
Penggunaan uji normalitas untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data yang diperoleh sedangkan penggunaan uji lenearitas untuk
mengetahui apakah variabel bebas yang dijadikan prediktor mempunyai hubungan yang linier atau tidak dengan variabel terikat.
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Dalam uji ini akan menguji hipotesis sampel berasal dari populasi berdistribusi
50
normal, untuk menerima atau menolak hipotesis dengan membandingkan harga Asymp Sig dengan 0,05. Kriterianya adalah menerima hipotesis
apabila harga Asymp Sig 0,05, dalam hal lain hipotesis ditolak. Hasil uji normalitas dalam penelitian ini yaitu:
Tabel 6. Hasil Perhitungan Uji Normalitas No.
Variabel Asymp Sig
Sig Kesimpulan
1 Lompat Jauh
0,846 0,05
Normal 2
Kecepatan lari 0,256
0,05 Normal
3 Power otot tungkai
0,546 0,05
Normal 4
Panjang tungkai 0,918
0,05 Normal
Dari tabel diatas harga Asymp Sig dari keempat variabel dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variabel
berdistribusi normal.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas merupakan uji prasyarat yang dilakukan sebelum melakukan analisis korelasi. Uji ini bertujuan untuk menentukan apakah
antara variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Dalam penelitian ini pengujian linieritas dilakukan
antara variabel kecepatan lari, power otot tungkai dan panjang tungkai dengan variabel lompat jauh. Pengujian linieritas dilakukan dengan
membandingkan nilai F
hitung
F
o
dengan F
tabel
F
t
. Selain itu juga dapat menggunakan nilai signifikan dari hasil uji linieritas. Jika Fo Ft dan
nilai signifikansi dari 0,05 maka dinyatakan terdapat hubungan yang
51
linier. Hasil pengujian linieritas dapat disajikan seperti pada table berikut:
Tabel 7. Hasil Perhitungan Uji Linieritas Hubungan Variabel
F Hitung F Tabel Sig
Keterangan Lompat jauh dengan
kecepatan larisprint 1,380
4,17 0,418 Linier
Lompat jauh dengan power otot tungkai
2,890 4,16
0,208 Linier Lompat jauh dengan
panjang tungkai 1,454
4,45 0,224 Linier
Dari tabel diatas antara variabel lompat jauh dan kecepatan lari sprint diperoleh harga F
hitung
F
o
1,380 dan F
tabel
F
t
df = 1:30 pada taraf signifi
kan α = 0,05 = 4,17. Kemudian antara variabel lompat jauh dan power otot tungkai diperoleh harga F
hitung
F
o
2,890 dan F
tabel
F
t
df = 1:31 pada taraf signifikan
α = 0,05 sebesar 4,16 dan antara variabel lompat jauh dan panjang tungkai diperoleh harga F
hitung
F
o
= 1,454 dan F
tabel
F
t
df = 1:17 pada taraf signifikan α = 0,05 = 4,45 . Karena harga
F
hitung
F
o
F
tabel
F
t
, maka dinyatakan ada hubungan linier antara variabel. Berdasarkan nilai signifikansi variabel lompat jauh dan
kecepatan lari diperoleh nilai sebesar 0,418, variabel lompat jauh dan power otot tungkai sebesar 0,208 serta pada variabel lompat jauh dan
panjang tungkai diperoleh nilai sebesar 0,224 sehingga nilai signifikansi dari semua variabel lebih besar dari 0,05 maka dapat dinyatakan ada
hubungan yang linier secara signifikan antara variabel kecepatan lari, power otot tungkai dan panjang tungkai dengan variabel lompat jauh.
52
Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa dari variabel bebas kecepatan lari, power otot tungkai dan panjang tungkai dengan variabel
terikat lompat jauh mempunyai hubungan yang linier.
2. Uji Hipotesis
a. Analisis Korelasi Product Moment
Hasil analisis product moment dapat disajikan seperti pada tabel berikut:
Tabel 8. Hasil Perhitungan Uji Korelasi Hubungan Variabel
Nilai Korelasi R
Nilai α Keterangan
Lompat jauh dengan Kecepatan lari
-0,693 0,3291
0,05 Ada hubungan
signifikan Lompat jauh dengan
Power tungkai 0,816
0,3291 0,05
Ada hubungan signifikan
Lompat jauh dengan Panjang tungkai
0,398 0,3291
0,05 Ada hubungan
signifikan
Dari tabel diatas, diperoleh nilai signifikansi 0,00 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
variable bebas dengan variabel terikat. Nilai korelasi antara kecepatan lari dengan kemampuan lompat jauh r
X1Y
= -0,693 r
0,0534
= 0,3291 artinya ada hubungan yang signifikan antara kedua variabel tersebut dan
dapat dikatakan memiliki hubungan kuat dan memiliki arah korelasi negatif atau berlawanan arah artinya jika kecepatan lari peserta didik
meningkat maka kemampuan lompat jauh peserta didik justru akan menurun. Nilai korelasi antara power otot tungkai dengan kemampuan
lompat jauh r
X2Y
= 0,816 r
0,0534
= 0,3291 artinya ada hubungan yang