pendidik yang di percaya oleh orang tua siswa untuk membina siswa agar memiliki kepribadian yang baik.
2.1.3 Upaya Guru Dalam Menegakkan Tata Tertib
Upaya adalah suatu usaha atau ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar KBBI, 2008:1534. Jadi, upaya
penanganan pelanggaran disini adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk menegakkan tata tertib di sekolah. Sedangkan pengertian guru adalah sebagai berikut:
2.1.3.1 Pengertian Guru
Guru menurut Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, menyebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah ayat 1 pasal 1. Peranan guru sangat penting dalam dunia pendidikan karena selain berperan mentransfer ilmu pengetahuan ke peserta didik,
guru juga dituntut memberikan pendidikan karakter dan menjadi contoh karakter yang baik bagi anak didiknya.
Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab untuk membimbing dan membina anak didik, baik secara individual maupun klasikal di
sekolah maupun diluar sekolah. Guru merupakan orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik yang dapat dilakukan di tempat–tempat tertentu tidak
harus di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, surau atau mushola, di rumah dan sebagainya Djamarah, 2010:32.
Dari berbagai definisi menurut pendapat para ahli maka dapat diambil kesimpulan bahwa guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab
mendidik siswa dari ketika dini sampai dewasa yang tidak hanya di lakukan di lembaga formal.
2.1.3.2 Kompetensi Guru PKn
Menurut UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1, ayat 10, disebutkan “Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku
yang harus dmiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesian. Dalam kompetensi ini meliputi daya pikir, daya kalbu, dan daya
raga yang diperlukan oleh peserta didik unutk terjun ke masyarakat untuk mengembangkan dirinya Syaiful, 2011: 29.
Menurut PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 28, Ayat 3 dan U No. 14 Tahun 2005 Pasal 10 Ayat 1 menyatakan kompetensi pendidik sebagai agen pembelajaran pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak meliputi : kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional dan kompetensi sosial.
Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru. 1.
Kompetensi Pedagogik Dalam kompetensi pedagogik ada kemampuan dasar guru meliputi :
kemampuan menguasai bahan pelajaran yang disajikan, kemampuan mengelola program belajar mengajar, kemampuan mnegelola kelas, kemampuan mneggunkan
media atau sumber belajar, kemampuan menguasai landasan-landasan kependidikan, kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar dll.
Jadi dalam kemampuan pedagogik guru harus mengembangkan kemampuan yang bersifat kognitif berupa pengertian dan pengetahuan, afektif berupa sikap dan
nilai maupun performansi berupa perbuatan-perbuatan yang mencerminkan pemahaman ketrapilan dan sikap.
2. Kepribadian
Setiap perkataan, tindakan, dan tingkah laku positif akan meningkatkan citra diri dan kepribadian seseorang selama hal itu dilakukan dengan penuh kesadaran.
Tentu dasarnya adalah ilmu pengetahuan dan moral yang dimilikinya. Kepribadian akan turut menentukan apakah para guru dapat disebut sebagai pendidik yang baik
atau sebaliknya, justru menjadi perusak anak didiknya. Kompetensi kepribadian guru menunjukan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian adalah mantap
dan stabil yaitu memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai norma hukum, norma sosial dan etika yang berlaku, dewasa yang berarti mempunyai kemandirian untuk
bertindak sebagai pendidik dan bijaksana yaitu tampilannya bermanfaat bagi peserta didik, sekolah dan masyarakat dengan menunjukan keterbukaan dalam berfikir dan
bertindak, berwibawa yaitu perilaku guru yang disegani sehingga berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memilki akhlak mulia dan memiliki akhlak mulia dan
memilki perilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik, bertindak sesuai norma religious, jujur, ikhlas, dan suka menolong. Nilai kompetensi kepribadian dapat
digunakan sebagai sumber kekuatan, inspirasi, motivasi dan inovasi bagi peserta didiknya.
3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial terkait dengan kemampuan guru sebagai makhluk sosial dalam berinteraksi dengan orang lain. Sebagai makhluk sosial guru berperilaku
santun, mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan secara efektif dan mampu menarik mempunyai rasa empati terhadap orang lain dan meliputi :
berkomunikasi lisan, tulisan, dan atau isyarat, menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional, bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tuawali peserta didik dan bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
4. Kompetensi Professional Atau Kompetensi Akademik.
Kompetensi keguruan itu tampak pada kemampuannya menerapkan sejumlah konsep, asas kerja sabagai guru, mampu mendemostrasikan sejumlah strategi maupun
pendekatan pengajaran yang menarik dan interaktif, disiplin, jujur dan konsisten. Dalam kompetensi professional terdiri dari memahami mata pelajaran yang telah
dipersiapkan untuk mengajar, memahami standar kompetensi dan standar isi mata pelajaran yang tertera dalam peraturan menteri serta bahan ajar yang ada dalam KTSP
dll. Jadi guru sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran, guru yang digugu dan ditiru adalah suatu profesi yang mengutamakan intelektualitas,
kepandaian, kecerdasan, keahlian berkomunikasi, kebijaksanaan dan kesabaran tinggi.
2.1.1.3 Peran Guru dalam Penegakkan Tata Tertib Sekolah