9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bab yang kedua ini, tentang Kajian Pustaka, akan dibahas 3 tiga bagian besar, yaitu 1 kajian teori, 2 hasil penelitian yang relevan, dan 3 kerangka
berpikir. Bagian ini merupakan dasar atau landasan teoritis bagi pelaksanaan penelitian ini. Berikut ini akan dibahas secara khusus ketiga bagian-bagian besar
tersebut.
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Tata Tertib Sekolah
2.1.1.1 Pengertian Tata Tertib
Tata tertib adalah peraturan yang harus ditaati atau dilaksanakan KBBI, 2008: 1409. Tata tertib sekolah adalah aturan atau peraturan yang baik dan
merupakan hasil pelaksanaan yang konsisten tatap azas dari peraturan yang ada. Aturan – aturan ketertiban dalam keteraturan terhadap tata tertib sekolah, meliputi
kewajiban, keharusan dan larangan – larangan. Tata tertib sekolah merupakan patokan atau standar untuk hal – hal tertentu Dekdikbud, 1989:37.
Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang 1989:146 mengartikan tata tertib sekolah: sebagai kesediaan mematuhi ketentuan berupa
peraturan – peraturan tentang kehidupan sekolah sehari – 14 hari. Tata tertib sekolah disusun secara operasional guna mengatur tingkah laku dan sikap hidup siswa, Guru
dan karyawan administrasi.
Dapat disimpulkan bahwa tata tertib sekolah merupakan peraturan yang tertulis yang dibuat secara resmi oleh pihak yang berwenang dengan pertimbangan
tertentu yang sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah dan memuat hal-hal yang diharuskan dan dilarang bagi siswa selama ia berada di lingkungan sekolah dan
apabila mereka melakukan pelanggaran maka pihak sekolah berwenang untuk memberikan sanksi sesuai dengan ketetapan yang berlaku. Pelaksanaan tata tertib
sekolah akan dapat berjalan dengan baik jika semua pihak yang ada disekolah seperti guru, aparat sekolah dan siswa saling mendukung terhadap tata tertib sekolah itu
sendiri, kurangnya dukungan dari siswa akan mengakibatkan kurang berartinya tata tertib sekolah yang diterapkan di sekolah.
2.1.1.2 Fungsi Tata Tertib
Dalam Taqiyya Hasnun,2010:61 fungsi tata tertib antara lain a diikuti dan ditaati bersama; b sebagai pengontrol dalam setiap tindakan; c mengingatkan; d
meningkatkan disiplin; f memberi motivasi untuk berbuat dan bertindak positif; g patokan dan acuan dalam setiap tindakan.
Hal itu dijelaskan menurut Rokayah 2013 sebagai berikut: a.
Diikuti dan ditaati bersama Setiap peraturan yang ada di sekolah berlaku untuk diikuti dan ditaati
bersama agar sikap dan perilaku menjadi seimbang. Contoh: Setiap hari senin harus mengikuti upacara, semua siswa harus mengikuti upacara bendera yang
dilaksanakan setiap hari senin dan jika ada yang tidak mengikuti upacara maka siswa tersebut melakukan pelanggaran tata tertib.
b. Sebagai pengontrol setiap tindakan
Adanya tata tertib di sekolah adalah sebagai pengontrol tindakan semua warga sekolah agar tidak bertindak semaunya sendiri. Contoh: jika dalam
sekolah tersebut mempunyai tata tertib masuk jam 07.00 maka siswa harus tepat jam 07.00 sampai sekolah, jika tidak tepat maka masih terjadi
pelanggaran di sekolah. c.
Mengingatkan Tata tertib mengingatkan setiap hal yang harus dilakukan dan yang tidak
boleh dilakukan oleh semua warga sekolah demi kelancaran proses belajar mengajar. Contoh: Jika dalam waktu 5 menit guru belum datang maka ketua
atau wakil ketua mengubungi guru piket. Dalam pergantian jam pelajaran, siswa tidak boleh keluar kelas. Jika ada siswa yang keluar masuk kelas saat
pergantian jam pelajaran maka masih terjadi pelanggaran tata tertib. d.
Meningkatkan disiplin Tata tertib dibuat untuk meningkatkan disiplin warga sekolah, terutama
siswa. Karena jumlah siswa lebih banyak dibandingkan dengan jumlah warga sekolah lainnya. Contoh: Saat ada siswa yang terlambat datang ke sekolah
maka harus minta surat ijin dari guru piket atau guru BK terlebih dahulu agar dapat mengikuti pembelajaran di dalam kelas.
e. Memberi motivasi untuk berbuat dan bertindak positif
Tata tertib menjadi suatu motivasi bagi warga sekolah, membuat semua warga sekolah untuk bertindak positif karena dengan adanya peraturan-
peraturan tersebut menjadikan kenyamanan dalam lingkungan sekolah. Contoh: tidak boleh berkelahi, Jika berada di lingkungan sekolah tidak boleh
merokok karena di sekolah adalah lingkungan tanpa rokok maka harus mematuhi peraturan tersebut dan apabila masih ada yang merokok, itu berarti
masih terjadi pelanggaran di sekolah tersebut. f.
Patokan dan acuan dalam setiap tindakan Tata tertib sekolah menjadi patokan atau acuan dalam setiap tindakan
warga sekolah yang dilakukan dalam lingkungan sekolah agar kondisi sekolah tetap nyaman. Contoh: tidak boleh menerima tamu dari luar tanpa seijin guru
piket, jika masih ada siswa yang menerima tamu tanpa seijin guru maka masih terjadi pelanggaran tata tertib.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi tata tertib adalah untuk meningkatkan sikap dan perilaku perilaku warga sekolah agar berdisiplin
sehingga menjadikan kelancaran proses belajar mengajar dan tujuan pendidikan bisa terlaksana. Fungsi lain adalah untuk membatasi perilaku yang kurang baik bagi siswa.
2.1.1.3 Tujuan Tata Tertib