Upaya Guru dalam Menegakkan Tata Tertib

dapat memberikan dukungan terhadap dukungan pelaksanaan tata tertib sekolah.

2.1.1.4 Upaya Guru dalam Menegakkan Tata Tertib

Dalam penanganan pelanggaran tata tertib siswa ada beberapa cara atau upaya yang dikemukakan oleh para ahli baik yang dilakukan oleh pihak keluarga atau orang tua, pihak sekolah atau pemerintah, dan pihak masyarakat. Dalam Ariel Gunarsa, 2006:140 ada tiga sikap atau upaya untuk pelanggaran terhadap tata tertib. Upaya untuk menegakkan tata tertib dapat dibagi menjadi tiga yaitu: 1. Upaya Preventif Upaya preventif adalah segala tindakan yang bertujuan mencegah timbulnya pelanggaran-pelanggaran. Usaha pencegahan timbulnya pelanggaran secara umum: a. Usaha mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas siswa b. Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh siswa c. Usaha pembinaan dengan cara: i. Menguatkan sikap mental siswa supaya mampu menyelesaikan persoalan yg dihadapinya. ii. Memberi pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan, melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama, budi pekerti dan etiket. iii. Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi perkembangan pribadi yang wajar. iv. Usaha memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun masyarakat dimana banyak terjadi penyimpangan. Sedangkan untuk usaha pencegahan timbulnya pelanggaran secara khusus: Usaha ini dilakukan oleh para pendidik terhadap kelainan tingkah laku para siswa. Di sekolah pendidikan mental ini khususnya dilakukan oleh guru, guru pembimbing atau psikolog sekolah bersama para pendidik lainnya. Usaha para pendidik harus diarahkan terhadap si remaja dengan mengamati, memberikan perhatian khusus dan mengawasi setiap penyimpangan tingkah siswa dirumah dan disekolah. 2. Upaya Represif Upaya represif adalah tindakan dengan menegakkan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran. Usaha tersebut dapat dilakukan dengan : a. Di dalam lingkungan keluarga, siswa harus mentaati peraturan dan tata cara yang berlaku. Disamping peraturan tertentu perlu adanya semacam hukuman yang dibuat oleh orang tua terhadap pelanggaran tat tertib dan tata cara keluarga. b. Di sekolah, dalam hal ini kepala sekolah yang berwenang dalam pelaksanaan hukuman terhadap pelanggaran tata tertib sekolah. dalam beberapa hal guru juga berhak bertindak. Misalnya: dalam pelanggaran tata tertib kelas dan peraturan yang berlaku untuk pengendalian suasana pada waktu ulangan atau ujian. 3. Upaya kuratif atau rehabilitasi Adalah memperbaiki akibat perbuatan tercela, terutama individu yang telah melakukan perbuatan tersebut. Tindakan ini dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan dan dianggap perlu mengubah tingkah laku si pelanggar siswa itu dengan memberikan pendidikan lagi. Pendidikan diulangi melalui pembinaan secara khusus, hal mana sering ditanggulangi oleh lembaga khusus maupun perorangan yang ahli dalam bidang ini. 4. Hukuman Hukuman merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang yang melakukan perbuatan melanggar peraturan atau orang yang membuat suatu kesalahan. Di lingkungan sekolah terutama pada masa lampau pihak sekolah akan melakukan hukuman bagi siswanya yang melakukan pelanggaran. Penanganan pelanggaran dapat dilakukan dengan cara: a. Pengenalan siswa Pengenalan disini diartikan bahwa pihak sekolah harus mengenalkan terlebih dahulu mengenai isi dari suatu peraturan atau tata tertib siswa, sehingga siswa dapat mengetahui dan melaksanakannya dengan baik. b. Tindakan korektif yang meliputi: a. Lakukan tindakan dan bukan ceramah Apabila terjadi pelanggaran terhadap tata tertib siswa maka pihak sekolah harus segera melakukan tindakan untuk menangani pelanggaran tersebut dan tidak hanya melakukan ceramah. b. Do not bargain Artinya tidak menawar, tidak menawar disini maksudnya adalah tidak ada tawar menawar dalam hal peraturan yang berlaku. c. Gunakan kontrol kerja Bahwa dalam menangani pelanggaran juga harus menggunakan kontrol kerja dari seluruh warga sekolah agar dapat tercipta kedisiplinan terhadap tata tertib sekolah. d. Menyatakan peraturan dan konsekuensinya dengan jelas Dalam suatu tata tertib pasti ada peraturan, larangan dan sanksi yang jelas. Bila terjadi pelanggaran maka sanksi akan diberlakukan sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan. e. Tindakan penyembuhan Dalam tindakan penyembuhan dilakukan oleh orang – orang khusus yang menguasai dalam hal psikolog anak. Khusus dalam hal penegakkan tata tertib yang dapat dijalankan Guru PKn mencakup mencegah terjadinya pelanggaran tata tertib preventif, menangani pelanggaran tata tertib represif dan pembinaan kuratif. Dalam upaya mencegah pelanggaran guru PKn memberikan contoh perilaku yang baik bagi siswanya. Upaya represif dengan mengontrol perilaku siswa di lingkungan sekolah dan memberi hukuman bagi siswa yang melanggar. Sedangkan untuk upaya kuratif dengan memberikan pengawasan intesif bagi siswa yang sering melanggar. Dari upaya preventif, represif dan kuratif guru Pkn tidak bisa bertndak secara personal namun harus bekerjasama dengan guru lain.

2.1.2 Hambatan Dalam Menegakkan Tata Tertib

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25