MediaAlat, Bahan, dan Sumber Belajar
ρ = [M][L]
-3
Skor : 2 d. Volume
= p x l x t = m
3
= [L]
3
Skor : 2 2. Kesetaraan dua besaran :
a. Usaha dan energi potensial: W
= Ep F x s
= m x g x h m x a x s = m x g x h
kg x m
2
s
2
= kg x m
2
s
2
[M][L]
2
[T]
-2
= [M][L]
2
[T]
-2
Skor : 4 b. Berat dan gaya
: w
= F m x g
= m x a kg x ms
2
= kg x ms
2
[M][L][T]
-2
= [M][L][T]
-2
Skor : 4 c. Gaya dan tekanan x luas :
F = P x A
m x a = FA x A
m x a = F
m x a = m x a
[M][L][T]
-2
= [M][L][T]
-2
Skor : 4
Total skor : 20 x 5 = 100 Nilai
: 100
Lampiran 1. Materi Pembelajaran PENGUKURAN
Anda telah mengetahui hakikat dari ilmu fisika. Salah satu hakikat atau prinsip yang digunakan dalam fisika adalah melakukan pengukuran. Lalu, apakah
yang dimaksud dengan pengukuran tersebut? Apa sajakah langkah-langkah yang harus
dilakukan saat
melakukan pengukuran?
Namun, sebelum
Anda mengetahuinya, amati dan perhatikan kegiatan dalam masyarakat saat melakukan
pengukuran. Dalam kehidupan sehari-hari, seorang pedagang beras, buah-buahan, dan
sayuran tidak lepas dari alat timbangan. Alat timbangan tersebut mereka gunakan untuk mengukur bobot barang dagangan mereka. Misalnya, seorang pedagang
menimbang beras sebesar 50 kg. Apakah jenis timbangan yang sesuai untuk menimbang beras tersebut?
Di SMP, Anda sudah mengenal besaran dan satuan. Dalam gambar 3.1 terlihat bahwa seseorang membandingkan beras dengan menggunakan alat. Alat
yang digunakan untuk membandingkan beras tersebut adalah timbangan. Dalam timbangan tersebut terdapat skala atau angka-angka yang disertai satuan dan telah
ditetapkan secara internasional. Namun, ada sebagian masyarakat tidak menggunakan alat yang telah ditetapkan secara internasional saat mengukur sesuatu.
Misalnya, menggunakan lengan mereka untuk mengukur panjang meja. Cara pengukuran ini banyak dilakukan oleh orang pada zaman dahulu. Di lingkungan
Anda mungkin masih menggunakan alat tertentu untuk mengukur panjang, misalnya tombak digunakan orang Jawa Barat untuk mengukur panjang. Di daerah Sumatera
Utarapun juga masih menggunakan alat ukur daerah, misalnya mayam untuk mengukur massa benda. Bagaimana dengan alat ukur di tempat Anda, apakah juga
masih ada alat ukur daerah setempat? Jadi, kegiatan membandingkan suatu besaran dengan alat tertentu dan memiliki satuan disebut pengukuran.
Pada saat melakukan pengukuran, orang harus mengetahui prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengukuran. Namun, sebelum mengetahui prinsip-prinsip
tersebut sebaiknya Anda mengetahui besaran dan satuan terlebih dahulu. 1. Besaran dan Satuan
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan mempunyai satuan. Pada umumnya, nilai suatu besaran yang dinyatakan dengan angka-angka diikuti
dengan satuan. Satuan dasar adalah suatu yang nilainya ditetapkan lebih dahulu
sebagai dasar untuk melakukan pengukuran. Misalnya, massa seseorang adalah 60 kg. Sebagai satuan, nilai satu kilogram 1 kg ditetapkan lebih dahulu. Demikian
juga dengan satuan-satuan yang lain, seperti meter, sekon, dan ampere. a. Besaran Pokok dan Satuan Sistem Internasioanl
Dalam fisika, dikenal tujuh macam besaran pokok, yaitu panjang, massa, waktu, suhu, arus listrik, intensitas cahaya, dan jumlah zat. Ketujuh besaran
tersebut dikelompookkan menjadi dua, yaitu besaran pokok primer yang terdiri dari panjang, massa, dan waktu serta besaran pokok sekunder yang terdiri atas
suhu, listrik, intensitas cahaya, dan jumlah zat. Sejak dahulu, orang telah mengenal satuan untuk menyatakan besaran.
Misalnya, untuk menyatakan panjang, orang telah menggunakan satuan depa rentang dua tangan, langkah kaki, dan jengkal.
Akan tetapi, satuan-satuan tersebut tidak mempunyai ukuran yang pasti bernilai relatif. Tentu saja hal itu menimbulkan kesulitan dalam komunikasi ilmu
pengetahuan, terutama yang berkaitan dengan pengukuran. Untuk mengatasi hal itu, dibuatlah sistem satuan yang dibakukan. Satuan tersebut dapat diterima oleh
banyak orang seluruh negara, nilainya pasti dan tetap, serta mudah didapatkan. Karena berlaku secara internasional, sistem satuan yang dibakukan itu selanjutnya
disebut sistem internasional SI. Menurut sistem internasional terdapat tujuh macam besaran pokok dalam fisika dan diberi satuan seperti pada tabel berikut.
Tabel 1.1 Besaran Pokok dalam Sistem Satuan Internasional Besaran
Satuan Simbol
Panjang Meter
m Massa
Kilogram kg
Waktu Sekon
s Suhu
Kelvin K
Arus listrik Ampere
A Intensitas cahaya
Kandela cd
Jumlah zat mol
mol
b. Besaran Turunan Di depan telah dijelaskan bahwa besaran yang dijadikan dasar pembentukan
besaran lain disebut besaran pokok. Besaran-besaran yang diturunkan darii
besaran pokok disebut besaran turunan. Contoh besaran yang diturunkan dari
besaran pokok adalah sebagai berikut. Kecepatan =
� �ℎ� � � �
, satuannya ms Percepatan =
� � � � �
, satuannya ms
2
Massa jenis =
� � �
, satuannya kgm
3
Tabel 1.2 Beberapa Besaran Turunan Besaran
Satuan Simbol satuan
Gaya Newton
N Energi
joule J
Tekanan Pascal
Pa Induktansi
Henry H
Daya Watt
W Beda potensial
Volt V
Tahanan listrik Ohm
Ω Induksi magnetik
tesla T
2. Dimensi Dimensi suatu besaran merupakan hubungan antara besaran itu dengan besaran-
besaran pokok. Dimensi sutu besaran menunjukkan bagaimana besaran tersebut tersusun atas besaran-besaran pkok. Dalam fisika, ada tujuh besaran pokok yang
berdimensi dan dua besaran tambahan yang tidak berdimensi. Adapun besaran turunan semuanya berdimensi. Dimensi besaran turunan dapat dicari dari dimensi
besaran pokok penyusunnya. Dimensi besaran pokok dinyatakan dengan huruf kapital atau huruf kapital yang
diberi kurung persegi. Untuk mengetahuinya, perhatikan tabel 1.3 berikut.
Tabel 1.3 Dimensi Besaran Pokok dan Besaran Tambahan Besaran pokok
Satuan Notasi Satuan
Dimensi
Panjang meter
m [L] = L
Massa kilogram
kg [M] = M
Waktu sekon
s [T] = T
Suhu kelvin
K [
ϴ] = ϴ Arus listrik
ampere A
[I] = I Intensitas cahaya
kandela cd
[J] = J Jumlah zat
mol mol
[N] = N
Besaran tambahan
Satuan Notasi Satuan
Dimensi
Sudut datar radian
Rad -
Sudut ruang Steradian
sr -
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Sekolah : SMA N 3 Bantul
Mata Pelajaran : Fisika
KelasSemester : X1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit