G. Validasi dan Reliabilitas Instrumen
1. Validitas Instrumen Validitas merupakan syarat yang terpenting dalam suatu alat evaluasi.
Validitas merupakan dukungan bukti dan teori terhadap penafsiran skor tes sesuai dengan tujuan penggunaan tes Djemari Mardapi, 2008: 16. Instrumen
harus memenuhi validitas konstruksi. Untuk menguji validitas konstruksi dapat digunakan pendapat ahli experts judgement.
2. Reliabilitas Instrumen Instrumen dalam penelitian ini dikatakan mempunyai nilai reliabilitas
yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Reliabilitas instrumen dilakukan dengan
reliabilitas ekuivalen, dilakukan dengan cara mencobakan instrumen kepada siswa, kemudian data diperoleh dan dianalisis dengan bantuan komputer
menggunakan program SPSS 16.0. Sebagai pedoman untuk menentukan tingkat kehandalan instrumen
penelitian ini, menggunakan interprestasi nilai r koefisien korelasi yang dikemukakan oleh Djemari Mardapi 2008 yaitu sebesar 0,7. Hasil analisis
reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen dalam penelitian ini dapat dinyatakan reliabel. Simpulan tersebut berdasarkan pada perolehan koefisien
Alpha Cronbach. Pada instrumen tes aspek kognitif α = 0,714 dan instrumen
angket minat aspek afektif α = 0.885.
36
H. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji-t. Uji-t adalah salah satu teknik analisis data yang digunakan untuk menguji
kesamaan dua rata-rata, yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara dua buah data. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum
uji-t dilakukan, antara lain: data dari masing-masing sampel berdistribusi normal, data dipilih secara acak, dan data dari masing-masing sampel homogen. Kriteria
penetapan dan penolakan hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan analisis uji- t.
Adapun rumus uji-t seperti di bawah ini: bila
s
2
= sama,
S
2
=
Keterangan: = nilai rata-rata tes kelas eksperiment
= nilai rata-rata tes kelas kontrol n1 = jumlah sampel pada kelas eksperimen
n2 = jumlah sampel pada kelas kontrol S = simpangan baku
S
2
= varian sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol S1
2
= varians kelas eksperimen S2
2
= varians kelas kontrol n1+n2 -2
n1-1S1
2
+n2-1 S2
2
37
Dengan kriteria sebagai berikut: Ho : µ1= µ2, tidak ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Ha : µ1= µ2, ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kesimpulan apakah
ho diterima atau ditolak, diperoleh dengan membandingkan nilai t hasil uji statistik dengan nilai t pada table didaerah kritis yaitu t
α2 ; n-1. Jika t hitung -t
α2 ; n-1 maka Ho ditolak. 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN