Efektivitas Media Pembelajaran Multimedia Interaktif

penyelenggaraan pembelajaran konvensional lebih menekankan kepada tujuan pembelajaran berupa penambahan pengetahuan, sehingga belajar d ilihat sebagai proses “meniru” dan siswa dituntut untuk dapat mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari melalui kuis atau tes terstandar http:www.kompasiana.com. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan pembelajaran konvensional merupakan sebuah pembelajaran yang mekanistik dan diredusir menjadi pemberian informasi. Guru memainkan peran yang sangat penting karena mengajar dianggap memindahkan pengetahuan ke orang yang belajar. Peran guru adalah menyiapkan dan mentransmisi pengetahuan atau informasi kepada siswa sedangkan peran para siswa adalah menerima, menyimpan, dan melakukan aktivitas-aktivitas lain yang sesuai dengan informasi yang diberikan.

6. Efektivitas Media Pembelajaran Multimedia Interaktif

Menurut Soemadi Suryabrata 2002: 8 efektivitas diartikan sebagai tindakan atau usaha yang membawa hasil. Keefektifan juga dapat dikatakan tercapainya sebuah tujuan untuk bidang tertentu. Berdasarkan kurikulum KTSP SMK Negeri 2 Sragen pembelajaran dikatakan efektif jika memenuhi syarat Kriteria Ketuntasan Minimal KKM belajar siswa, yaitu jika peserta didik mampu menyelesaikan, menguasai tiap-tiap indikator kompetensi atau mencapai tujuan pembelajaran minimal 75 dari seluruh tujuan pembelajaran. Keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu menyelesaikan atau mencapai minimal 70 sekurang-kurangnya 85 dari 24 jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut. Pelaksanaan proses penggunaan media pembelajaran multimedia interaktif dalam mata pelajaran Sistem Kendali Elektronik merupakan bagian dari keefektifan internal yang menelaah proses penggunaan yang terjadi. Berdasarkan definisi efektivitas di atas maka efektivitas penggunaan media pembelajaran multimedia interaktif dalam mata pelajaran Sistem Kendali Elektronik dapat diartikan sebagai keberhasilan yang dicapai setelah terjadinya proses penggunaan media pembelajaran multimedia interaktif tersebut dan keberhasilan kelas tersebut dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu menyelesaikan, menguasai tiap-tiap indikator kompetensi atau mencapai tujuan pembelajaran minimal 75 dari seluruh tujuan pembelajaran Sistem Kendali Elektronik. Keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu menyelesaikan atau mencapai minimal 70 sekurang-kurangnya 85 dari jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut. B. Kajian Penelitian Relevan Penelitian yang dilakukan oleh Dwi, Yetty dan Yuni tahun 2006 tentang Multimedia Interaktif Sebuah Terobosan Pembelajaran Paket B menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa sebelum dan sesudah menggunakan multimedia interaktif pada taraf kepercayaan 95. Tes hasil belajar menunjukkan kenaikan 42 , dari rata-rata semula 45 dengan kriteria kurang baik menjadi 78 dengan kriteria baik. Demikian juga aspek sikap, minat dan keterampilan menunjukkan perbedaan kemampuan yang sangat signifikan pada taraf signifikansi 95 dengan kriteria baik. 25 Penelitian Zulaikah tahun 2009 tentang Pengaruh Penggunaan Media Gambar Animasi Terhadap Hasil Belajar IPS di MIN Grobogan dengan hasil pada perbedaan yang sangat signifikan antara kelompok kontrol dengan eksperimen. Hal itu ditunjukkan oleh hasil perhitungan t hitung sebesar 7,15 sedangkan t tabel sebesar 2,39 pada df degree of freedom 59. Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh Ganggang tahun 2010 tentang Efektivitas Penggunaan Media Program Aplikasi EWB Pada Pembelajaran Elektronika Digital Pada Kelas X TKJ Di SMK Tamansiswa menunjukkan hasil belajar diketahui bahwa kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol. Hal ini dapat ditunjukkan dengan hasil dari uji-t kelompok eksperimen menunjukan adanya peningkatan hasil belajar dengan harga t hitung sebesar 12,704.

C. Kerangka Berpikir