36
Kemampuan siswa untuk menyampaikan informasi atau perasaan didorong oleh usaha penyesuaian diri pada pola perilaku yang baru dan
harapan sosial sebagai remaja dalam mencapai kematangan emosi. Hal ini sesuai dengan pendapat Hurlock 2003: 213 yang menyatakan bahwa
untuk mencapai kematangan emosi, remaja harus belajar memperoleh gambaran tentang situasi – situasi yang dapat menimbulkan reaksi
emosional dengan cara membicarakan berbagai masalah pribadinya kepada orang lain yang meliputi keterbukaan, perasaan dan permasalahan.
Bimo Walgito 2004: 45 mengatakan salah satu karakteristik individu yang memiliki kematangan emosi adalah dapat mengatur
pikirannya untuk memberikan tanggapan terhadap stimulus yang mengenainya. Hal ini berarti Individu yang dapat memberikan tanggapan
terhadap situasi yang sedang dihadapi atau melakukan pengungkapan diri merupakan ciri dari seseorang yang memiliki kematangan emosi.
Sebagaimana uraian yang disampaikan di atas maka peneliti menduga bahwa ada pengaruh kematangan emosi terhadap pengungkapan
diri. Apabila tingkat kematangan emosi seseorang tinggi maka tingkat pengungkapan dirinya akan tinggi dan sebaliknya jika tingkat kematangan
emosi individu rendah maka tingkat pengungkapan dirinya juga rendah.
E. Paradigma
Berdasarkan pada kajian pustaka dan kerangka pikir di atas, dapat diketahui bahwa terdapat kemungkinan pengaruh dari variabel bebas yaitu
kematangan emosi terhadap variabel terikat yaitu pengungkapan diri.
37
Pengaruh tersebut dapat digambarkan dengan paradigma sebagai berikut :
Gambar 1. Paradigma Penelitian Keterangan :
X : Adalah variabel bebas yaitu kematangan emosi
Y : Adalah variabel terikat pengungkapan diri
H : Adalah hipotesis
:Adalah garis penghubung Hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat sebab akibat.
Variabel X dapat mempengaruhi variabel Y. Pada penelitian ini, diduga variabel kematangan emosi mempengaruhi pengungkapan diri.
F. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk pertanyaan. Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang
positif antara tingkat kematangan emositerhadap tingkat pengungkapan diri pada pengurus OSIS SMKN 1Sapuran.
X Y
38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi sebab-akibat. Menurut Sugiyono 2007:8
pendekatan kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data menggunakan statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian
ini akan meneliti pengaruh, maka penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana. Sugiyono 2007: 153 mengatakan analisis regresi
merupakan analisis yang digunakan untuk memprediksi bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikkan
atau diturunkan nilainya dimanipulasi.
B. Subjek Penelitian
Penelitian ini menggunakan teknik penelitian populasi, maka subjek penelitian dalam penelitian ini adalah pengurus OSIS di SMK N 1
Sapuran periode 20152016. Jumlah pengurus organisasi siswa di SMK N 1 Sapuran berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 4 jurusan yaitu Akuntansi,
Teknik Kendaraan Ringan, Tata Busana dan Teknik Sepeda Motor. Berikut populasi subyek penelitian dapat dilihat pada tabel 1.