6
juga dilakukan oleh Radhitia Paramitasari dan Ilham Nur Alvian 2012 yang meneliti tentang hubungan kematangan emosi dengan kecenderungan
memaafkan pada remaja akhir. Semakin tinggi kematangan emosi pada remaja maka semakin tinggi kecenderungan memaafkan pada remaja
akhir. Melihat dari penelitian sebelumnya, telah banyak dilakukan penelitian mengenai hubungan kematangan emosi dengan variabel lain
namun pada kenyataannya belum ada penelitian yang mengungkap pengaruh kematangan emosi terhadap pengungkpan diripada pengurus
OSIS SMK N 1 Sapuran. Pengaruh kematangan emosi terhadap pengungkapan diri pada
pengurus OSIS SMK N 1 Sapuran perlu adanya kajian yang lebih mendalam karena lingkungan sosial yang lebih bervariatif dibandingkan
dengan siswa yang tidak aktif dalam dunia organisasi. Hasil dalam penelitian ini selanjutnya diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru
bimbingan dan konseling guna peningkatan potensi sosial siswa melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah OSIS.
A. IdentifikasiMasalah
Berdasarkan uraian di atas maka masalah dapat diidentifikasi
sebagai berikut :
1. Pengurus OSIS SMK 1 Sapuran yang berasal dari kelas X cenderung jarang untuk mengungkapkan pendapat atau pemikirannya dalam
rapat.
7
2. Terdapat pengurus OSIS yang cenderung tertutup saat berinteraksi dengan Pembina OSIS.
3. Belum adanya penelitian yang membahas tentang pengaruh kematangan emosi terhadap pengungkapan diri pada pengurus OSIS
SMKN 1 Sapuran.
B. BatasanMasalah
Dari uraian yang telah disampaikan maka peneliti membatasi masalah pada pengaruh kematangan emosi dengan pengungkapan diri
pada pengurus OSIS SMKN 1 Sapuran.
C. RumusanMasalah
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan dalam latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat
pengaruh kematangan emosi terhadap pengungkapan diri pada pengurus OSIS SMKN 1 Sapuran.
D. TujuanPenelitian
Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kematangan emosi terhadap pengungkapan diri pada pengurus OSIS
SMKN 1 Sapuran.
8
E. ManfaatPenelitian
1. Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam
mengembangkan keilmuan khususnya di bidang Bimbingan dan Konseling terkait pengaruh kematangan emosi terhadap pengungkapan
diri pada pengurus OSIS SMKN 1 Sapuran. 2. Secara Praktis
a. Bagi Pengurus OSIS SMK N 1 Sapuran Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi
pengurus OSIS tentang kondisi kematangan emosi dan pengungkapan diri yang dimilikinya untuk dikembangkan secara
optimal. b. Bagi guru Bimbingan dan Konseling
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan informasi permasalahan yang dialami siswa yang aktif di organisasi dalam
hal kematangan emosi dan pengungkapan diri. Kemudian hal tersebut ditindak lanjuti untuk pemberian bimbingan kelompok
kepada siswa yang menjadi pengurus OSIS untuk pengembangan potensi siswa.
c. Bagi peneliti selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian
selanjutnya khususnya mengenai pengaruh kematangan emosi terhadap pengungkapan diri pada pengurus OSIS SMKN 1 Sapuran
9
serta dapat dijadikan salah satu pertimbangan bahan kajian untuk penelitian selanjutnya.
10
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Tentang Pengungkapan Diri
1. Pengertian Pengungkapan Diri
Morton, Barker dan Gaut dalam Maryam B. Gainau, 2009: 4 mengatakan bahwa pengungkapan diri adalah kemampuan individu
dalam menyampaikan informasi kepada orang lain yang meliputi pikiran atau pendapat, keinginan, perasaan maupun perhatian.Lebih
lanjut Johnson dalam Ika Mubarokah, 2015 mengatakan bahwa pengungkapan diri berarti membagikan perasaan kepada orang lain
tentang sesuatu yang telah orang lain katakan atau lakukan serta perasaan terhadap kejadian – kejadian yang baru saja disaksikan.
Menurut Burhan Bungin 2009: 267 pengungkapan diri merupakan proses pengunkapan informasi diri pribadi individu kepada
orang lain atau sebaliknya. Hal ini sependapat dengan Wrightsman dalam Tri Dayakisni dan Hudaniah, 2012: 73 yang menyatakan
bahwa pengungkapan diri adalah proses menghadirkan diri yang diwujudkan dalam kegiatan membagi perasaan dan informasi dengan
orang lain. Selain itu Varnali dan Toker 2015: 2 mengatakan bahwa pengungkapan diri adalah suatu tindakan untuk mengungkapkan
informasi pribadi kepada orang lain agar tercipta pemahaman, kedekatan, dan kepercayaan dalam hubungan interpersonal.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengungkapan diri merupakan kegiatan membagi