Pengujian Hipotesis Hasil Penelitian

59 dalam kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pengurus OSIS memiliki tingkat pengungkapan diri yang tergolong sedang.

4. Pengujian Hipotesis

a. Uji Prasyarat Analisis Sebelum melakukan analisis data dalam rangka menguji hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis. Uji prasyarat analisis yang dimaksud yaitu uji normalitas dan linearitas. 1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data setiap variabel yang akan dianalisis terdistribusi secara normal atau tidak. Untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data dapat diketahui dari taraf signifikasinya. Apabila nilai signifikasi 0,05 maka data terdistribusi normal sebaliknya apabila nilai signifikasi 0,05 maka data terdistribusi tidak normal. Pengujian normalitas pada penelitian ini menggunakan perhitungan model Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan software SPSS For Windows Seri 21.00. Hasil dari uji normalitas dari masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini: 60 Tabel 10. Hasil Uji Normalitas Kematangan Emosi Pengungkapan Diri N 32 32 Kolmogorov-Smirnov Z .482 .517 Asymp. Sig. 2-tailed .974 .952 Berdasarkan tabel hasil uji normalitas di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikasi yang diperoleh variabel kematangan emosi sebesar 0,974 dan variabel pengungkapan diri sebesar 0,952. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikasi pada variabel kematangan emosi dan pengungkapan diri lebih besar dari 0,05. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa data pada kematangan emosi dan pengungkapan diri terdistribusi secara normal. 2 Uji Linearitas Untuk memenuhi asumsi bahwa hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat merupakan hubungan yang linear maka harus dilakukan uji linearitas. Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat berada pada garis linear atau tidak. Kaidah yang digunakan adalah apabila nilai signifikasi 0,05 maka hubungan antara keduanya adalah linear dan sebaliknya apabila nilai signifikasi 0,05 maka hubungan antara keduanya tidak linear. Perhitungan dilakukan dengan bantuan SPSS For Windows Seri 21.00. Hasil dari uji linearitas dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini : 61 Tabel 11. Hasil Uji Linearitas F Sig Self Disclosure Kematangan Emosi Deviation from Linearity 0,742 0,727 Berdasarkan tabel hasil uji linearitas terlihat bahwa nilai signifikasi untuk deviation from linearity sebesar 0,727. Oleh karena nilai siginifikasi lebih besar dari 0,05 0,727 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara variabel kematangan emosi dengan pengungkapan diri. b. Uji Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui bahwa hipotesis penelitian diterima atau ditolak. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang positif antara tingkat kematangan emosi terhadap tingkat pengungkapan diri pada pengurus OSIS SMKN 1 Sapuran. Analisis data yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh kematangan emosi terhadap pengungkapan diri yaitu menggunakan analisis regresi sederhana. Sugiyono 2007: 153 mengatakan analisis regresi merupakan analisis yang digunakan untuk memprediksi bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau diturunkan nilainya dimanipulasi. Analisis regresi yang digunakan adalah analisis regresi sederhana dengan rumus persamaan : 62 Y = a + bX Ket : Y : Y yang diprediksikan X : Variabel prediktor b : Koefisien prediktor a : Bilangan konstan Untuk mempermudah analisis data, maka analisis dilakukan dengan bantuan SPSS For Windows Seri 21.00. Hasil analisis SPSS For Windows Seri 21.00 regresi dapat disajikan pada tabel sebagai berikut : Tabel 12. Analisis Regresi Pengaruh Kematangan Emosi terhadap Pengungkapan Diri Coefficients a Model B T Sig. 1 Constant 33,686 2,090 0,045 kematangan_emosi ,404 2,606 ,014 a. Dependent Variable: Self_disclosure Berdasarkan tabel diatas diperolehnilai signifikasi sebesar 0,014. Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh kematangan emosi terhadap pengungkapan diri. Pembuktian untuk hipotesis tersebut dapat dilihat dari nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari pada nilai probabilitas 0,05 0,014 0,05. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa hipotesis terdapat pengaruh yang positif antara tingkat kematangan emosi terhadap tingkat pengungkapan diri pada pengurus OSIS SMKN 1 Sapuran diterima. 63 Tabel diatas juga digunakan untuk mengetahui hasil persamaan analisis regresi sederhana pada penelitian ini sebagai berikut : Y : 33,686 + 0,404X Persamaan di atas menunjukkan : 1. Nilai konstanta a 33,686 yang berarti bahwa jika tidak ada kematangan emosi maka nilai pengungkapan diri pengurus OSIS sebesar 33,686. 2. Nilai koefisien regresi b variabel kematangan emosi sebesar 0,404 yang bernilai positif menunjukan bahwa kematangan emosi mempunyai pengaruh positif terhadap pengungkapan diri. Hal tersebut dapat diartikan bahwa setiap meningkatkanya 1 nilai kematangan emosi pengurus OSIS maka nilai pengungkapan diri akan meningkat sebesar 0,404. Selanjutnya untuk mengukur besarnya sumbangan variabel kematangan emosi independent terhadap variabel pengungkapan diri dependent dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi R 2 . Penilaian koefisien determinasi dapat dilihat dari nilai adjusted R square, pada tabel 13 sebagai berikut: 64 Tabel 13. Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,430 a ,185 ,157 8,99709 a. Predictors: Constant, kematangan_emosi b. Dependent Variable: Self_disclosure Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,185, maka dapat diartikan bahwa kontribusi yang diberikan kematangan emosi terhadap pengungkapan dirisebesar 18,5 sedangkan 81,5 dipengaruhi oleh faktor lain selain kematangan emosi.

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA PERANTAU Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Penyesuaian Diri Pada Mahasiswa Perantau.

2 16 13

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA PERANTAU Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Penyesuaian Diri Pada Mahasiswa Perantau.

0 2 16

APLIKASI PENDAFTARAN DAN PEMILIHAN PENGURUS OSIS Aplikasi Pendaftaran dan Pemilihan Pengurus OSIS SMK Sudirman 1 Wonogiri Berbasis Website.

0 5 18

APLIKASI PENDAFTARAN DAN PEMILIHAN PENGURUS OSIS SMK SUDIRMAN 1 WONOGIRI BERBASIS WEBSITE Aplikasi Pendaftaran dan Pemilihan Pengurus OSIS SMK Sudirman 1 Wonogiri Berbasis Website.

0 3 17

APLIKASI PENDAFTARAN DAN PEMILIHAN PENGURUS OSIS SMK SUDIRMAN 1 WONOGIRI BERBASIS WEBSITE Aplikasi Pendaftaran dan Pemilihan Pengurus OSIS SMK Sudirman 1 Wonogiri Berbasis Website.

0 4 17

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA DEWASA MADYA Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Penerimaan Diri Pada Dewasa Madya.

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN KEPERCAYAANDIRI PADA SISWA SISWI MADRASAH ALIYAH Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Kepercayaan Diri Pada Siswa Siswi Madrasah Aliyah Negeri 1 Demak.

0 2 14

PENGARUH SOSIODRAMA TERHADAP KOHESIVITAS KELOMPOK PENGURUS OSIS SMK YPKK 1 SLEMAN PERIODE 2012/2013.

0 0 147

KEMATANGAN EMOSI, KONSEP DIRI DAN KENAKALAN REMAJA

0 0 9

PENGARUH MANAJEMEN KOPING POSITIF TERHADAP SKOR KEMATANGAN EMOSI PADA REMAJA DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL 2013

0 0 12