Uji Validitas Uji Prasyarat Analisis

45

H. Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur betul- betul mengukur apa yang akan diukur Juliansyah Noor, 2011: 130. Sedangkan Suharsimi Arikunto 2010: 211 menyatakan validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Untuk menguji validitas isi instrumen, akan dilakukan melalui expert judgment. Ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun tersebut untuk selanjutnya memberikan keputusan apakah instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan dan mungkin dirombak total. Ahli yang dipilih oleh peneliti untuk menguji validitas tersebut adalah dosen pembimbing. Pada Skala kematangan emosi yang terdiri dari 44 item pernyataan terdapat 5 pernyataan yang perlu diperbaiki dalam tata bahasa sedangkan pada skala pengungkapan diri yang terdiri dari 40 itempernyataan terdapat 8pernyataan yang perlu diperbaiki dalam tata bahasa. Dengan demikian kedua skala tersebut telah dianggap baik dan siap untuk penelitian dan uji coba terpakai di lapangan. 46

2. Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Suharsimi Arikunto, 2010: 221. Instrumen yang reliabel sebenarnya mengandung arti bahwa instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkap data yang dapat dipercaya. Menurut Sugiyono 2007: 121 instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Instrumen yang reliabel dapat dilihat dari koefisien reliabilitasnya yaitu berada dalam rentang angka koefisien alpha 0 sampai 1,00. Semakin koefisen reliabilitasmendekati angka 1,00 maka instrumen dapat dikatakan semakin reliabel Saifuddin Azwar, 2015: 112. Wells dan Wollack dalam Saifudin Azwar, 2015: 98 mengatakan bahwa high-stakes standaridized tests yang dirancang secara profesional hendaknya memiliki koefisien konsistensi internal minimal 0,90. Tes yang tidak begitu besar pertaruhannya harus memiliki koefisien konsistensi internal paling tidak setinggi 0,80 atau 0,85 sedangkan untuk tes yang digunakan di kelas oleh para guru hendaknya paling tidak memiliki koefisien reliabilitas 0,70.Rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen adalah rumus 47 Alpha Cronbach menggunakan bantuan SPSS versi 21.00 For Windows. Setelah dilakukan uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach pada program SPSS versi 21.00 For Windows diperoleh koefisien reliabilitas pada skala kematangan emosi sebesar α = 0,728 dengan rentang skor korelasi item total mulai dari -0,319 hingga 0,416. Pada skala pengungkapan diri diperoleh koefisien reliabilitas sebesar α = 0,787 dengan rentang skor korelasi item total mulai dari - 0,238 hingga 0,692. Pengujian reliabilitas pada skala kematangan emosi dan pengungkapan diri selanjutnya digunakan untuk menentukan gugur tidaknya suatu item pernyataan digugurkan berdasarkan nilai corrected item total corelation dan cronbach’s alpha if item deleted pada item total statistics. Norma yang digunakan adalah jika nilai koefisien pada corrected item total corelation bernilai negatif maupun rendah serta koefisien cronbach’s alpha if item deleted menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari cronbach’ alpha maka item pernyataan tersebut gugur. Item dipertahankan jika nilai yang dihasilkan item tersebut tetap maupun menjadikan nilai reliabilitas lebih tinggi. Pada skala kematangan emosi dari 44 item pernyataan menghasilkan 34 item valid dan 10 item gugur. Pada skala pengungkapan diri dari 40 item pernyataan menghasilkan 27 item valid dan 13 item gugur. Di bawah 48 ini terdapat kisi-kisi skala kematangan emosi dan pengungkapan diri setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Tabel 4. Kisi – kisi Skala Kematangan Emosi setelah Uji Validitas dan Reliabilitas. Aspek Indikator Sub Indikator No Item Total Item + - Kontrol emosi Mengungkapkan emosi dalam situasi yang tepat Pengungkapan emosi negatif sedih, marah, murung 1 2, 4 3 Mengexpresikan emosi bahagia 5 6 2 Mengendalikan diri saat emosi memuncak Bersikap tenang dalam kondisi puncak emosi 7, 9 8, 10 4 Menggunakan cara yang diterima orang lain 11, 13 12, 14 4 Penggunaan fungsi kritis mental Mampu berpikir kritis sebelum bereaksi secara emosional Menghindari kata kasar untuk mengungkapkan kemarahan 15 18 2 Memiliki pemikiran jangka panjang untuk keputusan yang diambil 19 20, 22 3 Mampu berpikir sebelum memberikan reaksi terhadap stimulus yang ada Mempertimbangkan resiko yang akan dihadapi 23 24 2 Berpikir sebelum bertindak - 26, 28 2 Pemahaman diri Menunjukkan reaksi emosional yang stabil Suasana hati yang tidak mudah berubah - 30, 32 2 Menunjukkan sikap yang konsisten 35 34, 36 3 Mampu mengenali kondisi emosi yang dirasakan Mengidentifikasi emosi negatif sedih, kecewa, takut, kesal yang dirasakan 37, 39 38, 40 4 Mengidentifikasi emosi positif bahagia yang dirasakan 41 42 2 Menghindari penyebab ketidaknyamanan yang dirasakan 43 - 1 Jumlah 34 49 Tabel 5. Kisi – kisi Skala Pengungkapan Diri setelah Uji Validitas dan Reliabilitas Aspek Indikator Sub Indikator No Item Total Item + - Ketepatan Dapat mengungkapkan informasi pribadi yang relevan dengan peristiwa saat ini Membagikan pengalaman pribadi kepada orang lain 3 4 2 Mengemukakan pendapat pribadi 5, 7 6 3 Motivasi Memiliki dorongan kuat untuk mengungkapkan diri. Mengawali pembicaraan dengan orang lain 9, 11 10, 12 4 Memperluas relasi 13, 15 14, 16 4 Waktu Mampu memilih waktu yang tepat untuk mengungkapkan diri Memilih situasi yang tepat untuk menyampaikan informasi pribadi 17 - 1 Memahami kondisi lawan bicara 21, 23 24 3 Keintensifan Mengungkapkan diri secara intensif kepada orang lain Terbiasa mengkomunikasikan informasi pribadi kepada orang lain 25, 27 28 3 Mengungkapkan diri tanpa perantara pada lawan bicara 31 32 2 Kedalaman dan keluasan Mampu mengungkapkan diri secara mendalam pada orang yang memiliki kedekatan hubungan Memiliki kepercayaan untuk mengungkapkan diri kepada seseorang yang memiliki kedekatan - 34, 36 2 Menceritakan informasi pribadi secara detail kepada seseorang yang memiliki kedekatan 37 38,40 3 Jumlah 27

I. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono 2014: 147 analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data antara lain : mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis 50 responden, menyajikan data, serta melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan untuk umum atau generalisasi. Untuk mendeskripsikan kecenderungan tingkat kematangan emosi dan tingkat self disclosure pengungkapan diri pengurus OSIS, maka perlu dilakukan kategorisasi sesuai dengan data yang telah diperoleh. Saifudin Azwar 2015: 149 menjelaskan langkah-langkah kategorisasi tiap variabel sebagai berikut : 1. Menentukan skor tetinggi dan terendah Skor tertinggi = 4 x jumlah item Skor terendah = 1x jumlah item 2. Menghitung mean ideal M M = ½ skor tertinggi + skor terendah 3. Menghitung standar deviasi SD SD = skor tertinggi – skor terendah : 6 Hasil perhitungan tersebut digunakan untuk kategorisasi pada masing-masing variabel dengan menggunakan ketentuan sebagai berikut : Tinggi : µ + 1,0 σ ≤ X Sedang : µ - 1,0 σ ≤ X µ + 1,0 σ 51 Rendah : X µ - 1,0 σ Keterangan : X = jumlah skor nilai tes µ = mean ideal σ = standar deviasi Selanjutnya untuk menguji hipotesis maka diperlukan uji prasyarat analisis terlebih dahulu

1. Uji Prasyarat Analisis

Sebelum melakukan analisis data dalam rangka menguji hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis. Uji prasyarat analisis yang dimaksud yaitu uji normalitas dan linearitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data setiap variabel yang akan dianalisi terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan metode kolmogorov- Smirnov. Untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data dapat diketahui dari taraf signifikasi. Apabila nilai signifikasi 0,05 maka data terdistribusi normal sebaliknya apabila nilai signifikasi 0,05 maka data terdistribusi tidak normal. Untuk mempermudah perhitungan uji normalitas menggunakan software SPSS For Windows Seri 21.00. 52 b. Uji Linearitas Untuk memenuhi asumsi bahwa hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat merupakan hubungan yang linear maka harus diadakan uji linearitas. Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat berada pada garis linear atau tidak. Kaidah yang digunakan adalah apabila nilai signifikasi 0,05 maka hubungan antara keduanya adalah linear dan sebaliknya apabila nilai signifikasi 0,05 maka hubungan antara keduanya tidak linear. Perhitungan dilakukan dengan bantuan SPSS For Windows Seri 21.00.

2. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA PERANTAU Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Penyesuaian Diri Pada Mahasiswa Perantau.

2 16 13

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA PERANTAU Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Penyesuaian Diri Pada Mahasiswa Perantau.

0 2 16

APLIKASI PENDAFTARAN DAN PEMILIHAN PENGURUS OSIS Aplikasi Pendaftaran dan Pemilihan Pengurus OSIS SMK Sudirman 1 Wonogiri Berbasis Website.

0 5 18

APLIKASI PENDAFTARAN DAN PEMILIHAN PENGURUS OSIS SMK SUDIRMAN 1 WONOGIRI BERBASIS WEBSITE Aplikasi Pendaftaran dan Pemilihan Pengurus OSIS SMK Sudirman 1 Wonogiri Berbasis Website.

0 3 17

APLIKASI PENDAFTARAN DAN PEMILIHAN PENGURUS OSIS SMK SUDIRMAN 1 WONOGIRI BERBASIS WEBSITE Aplikasi Pendaftaran dan Pemilihan Pengurus OSIS SMK Sudirman 1 Wonogiri Berbasis Website.

0 4 17

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA DEWASA MADYA Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Penerimaan Diri Pada Dewasa Madya.

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN KEPERCAYAANDIRI PADA SISWA SISWI MADRASAH ALIYAH Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Kepercayaan Diri Pada Siswa Siswi Madrasah Aliyah Negeri 1 Demak.

0 2 14

PENGARUH SOSIODRAMA TERHADAP KOHESIVITAS KELOMPOK PENGURUS OSIS SMK YPKK 1 SLEMAN PERIODE 2012/2013.

0 0 147

KEMATANGAN EMOSI, KONSEP DIRI DAN KENAKALAN REMAJA

0 0 9

PENGARUH MANAJEMEN KOPING POSITIF TERHADAP SKOR KEMATANGAN EMOSI PADA REMAJA DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL 2013

0 0 12