Sumber Data METODE PENELITIAN

dengan permasalahan penelitian. Adapun alat bantu yang digunakan sebagai instrumen dalam penelitan ini adalah sebagai berikut: a. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara yang digunakan oleh peneliti meliputi masalah pokok yang akan diteliti, yang berhubungan dengan jenis motif, warna, dan makna simbolik batik Mantyasih Magelang Terlampir. b. Pedoman Observasi Pedoman observasi yang digunakan peneliti adalah pedoman anecdotal recorder. Anecdotal recorder merupakan catatan yang dibuat sendiri oleh peneliti untuk mencatat data dari subjek penelitian. Instrumen ini dibuat secepatnya oleh peneliti berdasarkan data yang telah diperoleh dan dianggap penting untuk mencari sebab akibat. Berdasarkan penjelasan diatas, maka instrumen anecdotal recorder dianggap tepat untuk dipilih menjadi intsrumen dalam penelitian ini Terlampir. c. Pedoman Dokumentasi Alat bantu yang digunakan untuk memperoleh data penelitian adalah kamera. Kamera digunakan untuk mendapatkan data visual berupa beberapa foto kain batik Mantyasih Magelang. Data yang diperoleh berupa foto-foto kain batik menjadikan bahan perluasan mengenai pembahasan jenis motif, warna, dan makna simbolik batik Mantyasih Magelang Terlampir.

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik ketekunan pengamatan dan triangulasi guna mengetahui kredibilitas data terhadap hasil penelitian yang berkaitam dengan jenis motif, warna, dan makna simbolik batik Mantyasih Magelang.

1. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan menurut Sugiyono 2007:321 merupakan pencarian secara konsisten mengenai ciri-ciri dan unsur-unsur yang relevan dengan persoalan yang diteliti. Ketekunan Pengamat memiliki arti sebagai serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terstruktur dan dilakukan secara serius, berkesinambungan terhadap segala kenyataan yang ada di lokasi penelitian untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur di dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau peristiwa yang sedang dicari kemudian difokuskan secara terperinci dengan melakukan ketekunan pengamatan mendalam. Dalam hal ini peneliti diharapkan mampu menguraikan jenis motif, warna, dan makna simbolik batik Mantyasih secara rinci dan berkesinambungan terhadap proses bagaimana penemuan secara rinci tersebut dapat dilakukan.

2. Triangulasi

Wiliam Wiersma dalam Sugiyono 2007:273 menjelaskan bahwa triangulasi dalam pengujian kredibilitas penelitian kualitatif diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur 2012:247 juga mengartikan triangulasi data sebagai teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan