dibandingkan dengan warna goresan. Setiap potongan motif yang diulang pada lembar kain biasanya tidak akan pernah sama bentuk dan ukurannya. Berbeda dengan
batik cap yang kemungkinan sama persis antara gambar satu dengan gambar lainnya. Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan batik tulis relatif lebih lama
dibandingkan dengan pembuatan batik cap. Pengerjaan batik tulis yang halus bisa memakan waktu 3 hingga 6 bulan. Harga batik tulis relatif lebih mahal, dikarenakan
dari sisi kualitas biasanya lebih bagus, mewah, dan unik.
b. Batik Cap
Batik cap dikerjakan dengan menggunakan cap, yaitu dengan alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuk sesuai dengan gambar atau motif yang dikehendaki.
Bentuk motif atau pola batik cap akan selalu ada pengulangan yang jelas, sehingga gambar terlihat berulang dengan bentuk yangs ama, dengan ukuran garis motif relatif
lebih besar dibandingkan dengan batik tulis. Gambar batik cap biasanya tidak tembus pada kedua sisi kain. Warna dasar
kain biasanya lebih tua dibandingkan dengan warna pada goresan motifnya. Hal ini disebabkan karena batik cap tidak melakukan penutupan pada bagian dasar motifnya
yang lebih rumit, seperti halnya yang bisa dilakukan pada proses batik tulis. Waktu yang dibutuhkan untuk membuat sehelai kain batik cap berkisar 1
hingga 3 minggu. Untuk membuat batik cap yang beragam motif, maka diperlukan banyak cap, sementara harga cap batik relatif mahal dari canting. Jangka waktu
pemakaian cap batik dalam kondisi baik bisa mencapai 5 tahun hingga 10 tahun,
dengan catatan tidak rusak. Pengulangan cap batik tembaga untuk pemakaiannya hampir tidak terbatas. Harga jual batik cap relatif lebih murah dibandingkan dengan
batik tulis, dikarenakan biasanya jumlahnya banyak dan memiliki kesamaan satu dan laiinya, tidak unik, tidak istimewa dan kurang ekslusif.
c. Batik Kontemporer
Batik Kontemporer menurut Wulandari 2011 : 98 memiliki makna batik masa kini yang proses pembuatanya lebih banyak dikembanagkan oleh seniman batik
atau desainer
batik untuk
mencari terobosan-terobosan
terbaru dalam
mengembangkan karya seni batik atau sebagai mode pakaian batik yang baru. Motif- motif yang biasanya diusung dalam batik kontemporer lebih bergaya bebas dan tidak
terikat oleh bentuk-bentuk dari aturan pembuatan batik yang sudah ada. Teknik pembuatan batik kontemporer lebih cenderung sesuai seperti apa yang dilakukan
seorang pelukis, yang tidak terikat pada canting yang biasanya digunakan dalam proses membatik. Warna dan corak dari batik kontemporer cenderung seperti kain
pantai khas Bali atau kadang warna dan coraknya seperti kain sasirangan. Selanjutnya Asti Musman dan Arini 2011:17 , menjelaskan bahwa sesuai
dengan perkembangan teknologi dan menghindari lamanya proses produksi batik, digunakan screen printing agar dapat diproduksi dengan cepat. Walaupun begitu,
produk ini tidak bisa digolongkan sebagai suatu batik tetapi dinamakan tekstil motif batik atau batik printing.