Manfaat Praktis Manfaat Penelitian

dengan catatan tidak rusak. Pengulangan cap batik tembaga untuk pemakaiannya hampir tidak terbatas. Harga jual batik cap relatif lebih murah dibandingkan dengan batik tulis, dikarenakan biasanya jumlahnya banyak dan memiliki kesamaan satu dan laiinya, tidak unik, tidak istimewa dan kurang ekslusif.

c. Batik Kontemporer

Batik Kontemporer menurut Wulandari 2011 : 98 memiliki makna batik masa kini yang proses pembuatanya lebih banyak dikembanagkan oleh seniman batik atau desainer batik untuk mencari terobosan-terobosan terbaru dalam mengembangkan karya seni batik atau sebagai mode pakaian batik yang baru. Motif- motif yang biasanya diusung dalam batik kontemporer lebih bergaya bebas dan tidak terikat oleh bentuk-bentuk dari aturan pembuatan batik yang sudah ada. Teknik pembuatan batik kontemporer lebih cenderung sesuai seperti apa yang dilakukan seorang pelukis, yang tidak terikat pada canting yang biasanya digunakan dalam proses membatik. Warna dan corak dari batik kontemporer cenderung seperti kain pantai khas Bali atau kadang warna dan coraknya seperti kain sasirangan. Selanjutnya Asti Musman dan Arini 2011:17 , menjelaskan bahwa sesuai dengan perkembangan teknologi dan menghindari lamanya proses produksi batik, digunakan screen printing agar dapat diproduksi dengan cepat. Walaupun begitu, produk ini tidak bisa digolongkan sebagai suatu batik tetapi dinamakan tekstil motif batik atau batik printing.

3. Motif, Pola, dan Isen-isen

a. Motif

Motif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Tim Penyusun, 2002: 756 mempunyai arti 1. arti: pola, corak, 2. Salah satu dari antara gagasan yang dominan didalam karya sastra, 3. Alasan atau sebab dari pelaku. Motif menurut Sri Soedewi Samsi merupakan suatu perwujudan dari corak yang menjadi pokok dalam gambaran. Didalam selembar kain batik, motif merupakan hal yang sangat penting. S.K Sewan Susanto 1984:47 berpendapat bahwa motif batik merupakan suatu ornamen batik, maka motif dapat sebagai gambar pada batik yang berupa perpaduan antara garis, bentuk, dan isen menjadi satu kesatuan bentuk yang membentuk satu unit keindahan. Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa motif batik adalah sebuah hasil penggambaran dari batik yang berupa pola atau corak yang berisikan garis, bentuk, dan isen menjadi satu kesatuan yang utuh, dan memiliki suatu gagasan atau filosofi tersendiri. Motif batik menurut Budiyono dan Parjiyah 2009:4 dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu motif batik geometris dan non geometris. Motif batik geometris merupakan motif dengan ornamen yang disusun berdasarkan bentuk-bentuk yang ukurannya relatif sama, sementara motif batik non geometris merupakan motif batik yang susunan ornamennya bebas dan tanpa ukuran yang pasti. Dharsono Sony Kartika 2007: 87 menjelaskan mengenai struktur batik atau prinsip dasar dalam penyusunan batik, bahwa struktur batik terdiri dari unsur pola atau motif batik yang disusun berdasarkan pola yang sudah baku. Struktur atau prinsip dasar dalam