Fungsi Motivasi Belajar Cara Guru Menumbuhkan Motivasi dalam Kegiatan Belajar di Sekolah

12 Mereka dengan motivasi belajar tinggi, akan berusaha menyelesaikan setiap tugas dalam waktu secepat dan seefisien mungkin, sedangkan mereka dengan motivasi belajar rendah, kurang tantangan untuk menyelesaikan tugas secepat mungkin sehingga cenderung memakan waktu lama, menunda-nunda dan tidak efisien. d. Menetapkan tujuan yang realistis Seseorang dikatakan memiliki motivasi belajar tinggi apabila ia mampu menetapkan tujuan yang realistis sesuai kemampuan yang dimilikinya. Ia juga mampu berkonsentrasi terhadap setiap langkah untuk mencapai tujuan dan mengevaluasi setiap kemajuan yang telah dicapai, sedangkan mereka dengan motivasi belajar rendah akan melakukan hal sebaliknya.

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Belajar

Menurut Worrel dan Stillwel dalam Harliana 1998, ada dua faktor yang mempengaruhi motivasi belajar: a Motivasi yang bersumber dari dalam diri individu intrinsik Motivasi yang bersumber dari dalam menjadi kontrol internal bagi individu dalam mengelola perilaku belajarnya sendiri self management of learning. b Motivasi yang bersumber dari luar diri individu ekstrinsik Motivasi yang bersumber dari luar lingkungan, dapat diciptakan guru dengan menciptakan kondisi yang dapat menarik minat siswa, misalnya dengan gaya mengajar yang antusias, memberikan balikan, dan memberikan reward or incentives.

2.1.4 Fungsi Motivasi Belajar

Menurut Sardiman 2006, terdapat tiga fungsi motivasi dalam belajar, yaitu: a Motivasi sebagai pendorong perbuatan Pada mulanya siswa tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada sesuatu yang dicari muncullah minatnya untuk belajar. Sesuatu yang belum diketahui itu akhirnya mendorong siswa untuk belajar dalam rangka mencari tahu. Jadi, motivasi yang berfungsi sebagai pendorong ini mempengaruhi sikap apa yang seharusnya siswa ambil dalam rangka belajar. b Motivasi sebagai penggerak perbuatan Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap siswa itu merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung , yang kemudian terjelma dalam bentuk gerakan psikofisik. Disini siswa sudah melakukan aktifitas belajar dengan 13 segenap raga dan jiwa. Akal pikiran berproses dengan sikap pada yang cenderung tunduk dengan kehendak perbuatan. c Motivasi sebagai pengarah perbuatan Siswa yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan. Seorang siswa yang ingin mendapatkan sesuatu dari suatu mata pelajaran tertentu, tidak mungkin dipaksakan untuk mempelajari mata pelajaran yang lain. Pasti siswa akan mempelajari mata pelajaran dimana tersimpan sesuatu yang akan dicari itu. Sesuatu yang akan dicari siswa merupakan tujuan belajar yang akan dicapainya. Tujuan belajar itulah sebagai pengarah yang memberikan motivasi kepada siswa dalam belajar.

2.1.5. Cara Guru Menumbuhkan Motivasi dalam Kegiatan Belajar di Sekolah

Menurut Sardiman 2006, ada beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, yaitu 1. Memberi Angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari kegiatan belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru mencapai angkanilai yang baik. Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai pada raport angkanya baik-baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat. 2. Hadiah Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut. 3. SainganKompetisi Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 4. Ego-involvement Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. 14 5. Memberi Ulangan Para siswa akan menjadi giat belajar kalu mengetahui kalau ada ulangan. Oleh karena itu memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. 6. Mengetahui Hasil Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar. 7. Pujian Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. 8. Hukuman Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-prisnip pemberian hukuman. 9. Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik. 10. Minat Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga dengan minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. 11. Tujuan yang diakui Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirinya sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.

1.2. Bimbingan Kelompok

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 2 SMA N 3 Salatiga T1 132009070 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 2 SMA N 3 Salatiga T1 132009070 BAB IV

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 2 SMA N 3 Salatiga T1 132009070 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 2 SMA N 3 Salatiga

0 1 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 2 SMA N 3 Salatiga

0 0 70

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 2 SMA N 3 Salatiga

0 0 35

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 2 SMA N 3 Salatiga

0 0 35

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Modeling dalam Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Kelas XI TEI B SMK N 2 Salatiga T1 132009028 BAB I

0 1 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Modeling dalam Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Kelas XI TEI B SMK N 2 Salatiga T1 132009028 BAB II

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kecerdasan Emosional pada Siswa Kelas XI IS 4 SMA Negeri 2 Salatiga Melalui Layanan Bimbingan Kelompok T1 132009702 BAB II

0 0 22