11
sehingga menimbulkan ketegangan psikologis yang akan mengarahkan perilaku kepada kepuasan. Keadaan motivasi belajar terkait erat dengan struktur
pembelajaran yang digunakan guru di kelas. Cara meningkatkan motivasi belajar dengan memberikan hukuman diharapkan
agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya. Bentuk hukuman yang diberikan kepada siswa adalah hukuman yang bersifat
mendidik seperti mencari artikel, mengarang dan lain sebagainya. Meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran yang variasi, akan
mempermudah guru untuk menyampaikan materi pada siswa dalam proses belajar mengajar.
2.1.2 Aspek-aspek motivasi belajar
Worrel dan Stillwel dalam Harliana 1998, mengemukakan beberapa aspek- aspek yang membedakan motivasi belajar tinggi dan rendah, yaitu :
a. Tanggung jawab
Mereka yang memiliki motivasi belajar tinggi merasa bertanggung jawab atas tugas yang dikerjakannya dan tidak akan meninggalkan tugasnya itu
sebelum berhasil menyelesaikannya, sedangkan mereka yang motivasi belajarnya rendah, kurang bertanggung jawab terhadap tugas yang
dikerjakannya, akan menyalahkan hal-hal di luar dirinya, seperti tugas yang terlalu banyak, terlalu sukar, sebagai penyebab ketidak berhasilannya.
b. Tekun terhadap tugas, berkonsentrasi untuk meyelesaikan tugas dan tidak
mudah menyerah Mereka dengan motivasi belajar tinggi dapat belajar terus menerus dalam
waktu yang relatif lama dan tingkat konsentrasi baik. Sebaliknya mereka yang motivasi belajarnya rendah, umumnya memiliki konsentrasi yang rendah
sehingga mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya dan akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.
c. Waktu penyelesaian tugas
12
Mereka dengan motivasi belajar tinggi, akan berusaha menyelesaikan setiap tugas dalam waktu secepat dan seefisien mungkin, sedangkan mereka
dengan motivasi belajar rendah, kurang tantangan untuk menyelesaikan tugas secepat mungkin sehingga cenderung memakan waktu lama, menunda-nunda
dan tidak efisien.
d. Menetapkan tujuan yang realistis
Seseorang dikatakan memiliki motivasi belajar tinggi apabila ia mampu menetapkan tujuan yang realistis sesuai kemampuan yang dimilikinya. Ia juga
mampu berkonsentrasi terhadap setiap langkah untuk mencapai tujuan dan mengevaluasi setiap kemajuan yang telah dicapai, sedangkan mereka dengan
motivasi belajar rendah akan melakukan hal sebaliknya.
2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Belajar
Menurut Worrel dan Stillwel dalam Harliana 1998, ada dua faktor yang mempengaruhi motivasi belajar:
a Motivasi yang bersumber dari dalam diri individu intrinsik
Motivasi yang bersumber dari dalam menjadi kontrol internal bagi individu dalam mengelola perilaku belajarnya sendiri self management of learning.
b Motivasi yang bersumber dari luar diri individu ekstrinsik
Motivasi yang bersumber dari luar lingkungan, dapat diciptakan guru dengan menciptakan kondisi yang dapat menarik minat siswa, misalnya
dengan gaya mengajar yang antusias, memberikan balikan, dan memberikan reward or incentives.
2.1.4 Fungsi Motivasi Belajar