Berdasarkan uraian di atas peneliti berpendapat bahwa pengertian permaian
scrabble
merupakan kegiatan mengisikan huruf-huruf di papan scrabble sehingga membentuk sebuah kata, yang bertujuan untuk meningkatkan kosa kata
baru dan meningkatkan rasa solidaritas sesama. Adapun cara permainan
scrabble
antara lain sebagai berikut: a pemimpin permainan menjelaskan peraturan permainan, sekaligus menentukan tema sebagai
acuan yang akan dipakai. b para pemain terdiri dari empat orang secara bergiliran mengisihkan kepingan-kepingan huruf pada papan
scrabble.
c kata kata yang diisikan sesuai dengan kata - kata yang terdapat pada tema yang ditentukan. d
salah satu pemain dapat menjadi pengawas, untuk perhitungan kata yang didapat. e permainan berakhir apabila kelompok tidak dapat menemukan kata lagi. f
pemberian penghargaan kepada pemenang. Melalui pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan
scrabble
agar dapat menambah kosa kata baru, meningkatkan solidaritas, sportivitas dalam kerja kelompok, dan menyenangkan. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di
kelas I SDN Tlogowungu khususya dapat meningkatkan keterampilan membaca lancar melalui belajar membaca bunyi bahasa dengan kata-kata dan kalimat
sederhana. Dengan pembelajaran yang menyenangkan akan menjadikan
pembelajaran yang bermakna dan akan diingat sampai kapanpun.
2.6. Kajian Yang Relevan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Darningsih tahun 2005 di Boyolali dengan judul
“Peningkatan Penguasaan kosa kata untuk Memahami Wacana Bahasa Inggris Melalui Penggunaan Media Permainan
Scrabble
Pada
Siswa Kelas 1 SMP Negeri 2 Ampel Boyolali ’’
.
Peneliti bertujan untuk meningkatkan pemahaman kosa kata dalam bahasa inggris berhasil. Adapun hasil
peniltianya mengambarkan, Dari 40 siswa yang ada, banyak siswa yang telah mendapat nilai antara 86-100 atau berhasil dengan sempurna sebanyak 30 siswa
atau 30, sedangkan siswa yang mendapat nilai antara 71-85 atau termasuk katagori baik sebanyak 22 siswa atau 55, nilai antara 56-70 ada 5 siswa atau
12,5, sedang siswa yang mendapat nilai 41-55 atau termasuk katagori kurang sebanyak 1 siswa atau 2,5, sedangkan siswa yang gagal dalam siklus ini. Ada
peningkatan prosentase dari siklus I ke siklus II di mana jumlah siswa yang dikatagorikan sempurna dari 3 siswa menjadi 12 siswa, ada peningkatan empat
kalinya sedang siswa dari katagori gagal dari siklus I satu orang dan siklus II sudah tidak ada siswa yang dalam katagori gagal.
Berdasarkan jurnal penelitian yang dilaksanakan oleh Yunike Ramadhani pada tahun 2007 yang berjudul
“Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris melalui Permainan
Scrabble
study kasus di English Institute Cimahi ”
.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah yang mendasar tentang peningkatan kemampuan
bahasa Inggris melalui permainan
Scrabble
di English Institute Cimahi. Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti tersebut memiliki persamaan
dan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Persamaan dalam penelitian tersebut terletak pada jenis penelitian yang berupa penelitian tindakan
kelas, sedangkan instrumen yang digunakan sama-sama menggunakan instrumen yang berupa tes dan nontes. Instrumen yang berupa tes diperoleh dari hasil tes
siswa, sedangkan instrumen yang berupa nontes siswa diperoleh dari deskriptif data kualitatif.
Perbedaan dalam penelitian ini dengan peneliti-peneliti tersebut adalah terletak pada masalah yang dikaji, tujuan penelitian, variabel penelitian, subjek
penelitian, serta kompetensi yang digunakan. Peneliti mengkaji masalah seberapa besar peningkatan keterampilan membaca lancar siswa kelas I SDN Tlogowungu
Kaloran Temanggung. Variabel penelitian yang digunakan adalah aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca lancar, keterampilan guru dalam pembelajaran
membaca lancar dan hasil belajar keterampilan membaca lancar siswa kelas I. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I SDN Tlogowungu Kaloran
Temanggung dan guru kelas I SDN Tlogowungu Kaloran Temanggung.
2.7. Kerangka Berpikir