Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keterampilan Membaca Lancar Melalui Permainan Scrabble pada Siswa Kelas I Sekolah Dasar. T1 292010802 BAB IV

(1)

30

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian ini dilaksanakan dalam praktek mengajar di kelas I SDN Tlogowungu kecamatan Kaloran kabupaten Temanggung dengan jumlah siswa 25 pada mata pelajaran tematik Bahasa Indonesia, IPS dan PKn dengan tema setiap siklus berbeda – beda. Baik siklus pertama maupun siklus kedua metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran adalah metode permainan

scrabble.

4.1.1.Kondisi Awal

Siswa kelas I SDN memiliki tingkat prestasi belajar yang rendah. Hal ini dibuktikan dengan data pada dokumentasi hasil nilai ulangan yang terdapat pada daftar nilai milik guru. Pada daftar nilai siswa kelas 1 menunjukkan 66% siswa kelas I belum tuntas belajar. Berdasarkan prestasi yang rendah dari siswa kelas I SDN Tlogowungu tersebut, peneliti melakukan sebuah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan metode permainan scrabble yang akan diterapkan melalui dua siklus.

4.1.2. Pra Siklus

Sebelum siklus I dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman


(2)

membaca permulaan siswa kelas I SDN Tlogowungu. Untuk mengetahui pemahaman membaca maka peneliti menganalisis nilai rata-rata dari daftar nilai yang diberikan guru. Berdasarkan daftar nilai tersebut diketahui bahwa 66% siswa belum tuntas belajar pada pembelajaran tematik mata pelajaran bahasa Indonesia, IPS dan PKn.

Peneliti kemudian menyiapkan soal yaitu membaca dengan 10 frasa sebagai instrumen untuk mengukur keterampilan membaca siswa. Pelaksanaan Pra Siklus dilakukan pada tanggal 18 Februari 2012 yang dilakukan dengan cara meminta siswa membaca didepan kelas maju satu per satu, dan untuk penilaian meminta bantuan guru kelas I sebagai observernya. Berdasarkan pelaksanaan pra siklus ini peneliti akan menentukan tahap selanjutnya yang akan dilaksanakan. Pada tahap ini peneliti juga menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lembar observasi dan alat peraga.

4.1.3. Siklus I

A. Pelaksanaan Siklus I

Setelah diperoleh data-data pada tahap pra siklus maka peneliti melanjutkan dengan pelaksanaan siklus pertama. Dalam siklus I peneliti melakukan 2 kali pertemuan Kegiatan Belajar Mengajar. Setiap sebelum memulai kegiatan belajar mengajar peneliti memberikan lembar observasi untuk mengamati kegiatan yang dilakukan oleh peneliti. Hasil observasi tersebut akan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pertemuan berikutnya.


(3)

1. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan tanggal 5 Maret 2012 pada jam pelajaran pertama. Peneliti mengajarkan materi Tematik dengan tema keluarga. Materi tersebut merupakan gabungan dari mata pelajaran Bahasa Indonesia, Pkn dan IPS. Adapun langkah-langkah kegiatan pertemuan pertama adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan pra pembelajaran

Sebelum pembelajaran guru mengecek semua kelengkapan siswa seperti alat tulis, bahan ajar, alat peraga siswa, dan pengkondisian kelas. Mengucapkan salam, berdoa, dan mengecek kehadiran siswa.

b. Kegiatan awal

Guru menyampaikan apersepsi dengan menanyakan bagaimana kegiatan yang dilakukan anak dirumah, guru memotivasi dengan mengajak siswa menyayikan lagu ”kasih ibu” menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, menyampaikan tema yang akan dipelajari yaitu tema keluarga.

c. Kegiatan inti

Guru memberikan contoh cara membaca kemudian siswa menirukan membaca, guru menyuruh sebagian siswa membaca teks bacaaan “ ke rumah bibi” kemudian siswa dibagi menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok anggotanya 5 siswa. Guru menjelaskan tata cara permainan scrabble kurang begitu jelas sehingga siswa kurang begitu paham. Kemudian siswa bekerja sama bermain scrabble, pada saat permainan guru membimbing hanya 3 kelompok saja dan diam saja tidak memberikan arahan kepada kelompok yang mendapatkan kesulitan, setelah permainan selesai siswa membacakan hasil kata yang ditemukan, siswa disuruh membaca teks yang berjudul “ke rumah bibi” setelah


(4)

itu guru mengadakan tanya jawab mengenai isi bacaan tentang “ke rumah bibi” . Siswa membaca lancar teks bacaan yang di sudah disediakan guru.

d. Kegiatan akhir

Guru memberikan tes lisan membaca lancar, kemudian motivasi dengan menyuruh siswa belajar dengan sungguh-sungguh agar bisa membaca dengan lancar .

2. Pertemuan kedua

Siklus 1 pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2012 Pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dari petemuan pertama.

a) Kegiatan pra pembelajaran

Sebelum pembelajaran guru mengecek semua kelengakapan siswa seperti alat tulis, bahan ajar, alat peraga siswa, pengkondisian kelas. Mengucapkan salam, berdoa, dan mengecek kehadiran siswa

b) Kegiatan awal pembelajaran

Guru membuka kelas dengan menyampaikan apersepsi dengan mengingat materi kemarin tentang tata tertib yang harus dilakukan siswa di rumah, guru memotivasi dengan mengajak siswa menyayikan lagu lihat kebunku, menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

c) Kegiatan inti

Guru memberikan contoh cara membaca kemudian siswa menirukan membaca, guru menyuruh sebagian siswa membaca teks bacaaan ke “ pagi hari” kemudian siswa dibagi kelompok menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok anggotanya 5 siswa, kemudian guru menjelaskan tata cara permainan scrabble


(5)

sportif guru membimbing lebih dari tiga kelompok dan memberikan arahan kepada kelompok yang mendapatkan kesulitan saat kerja kelompok, setelah permainan selesai siswa membacakan hasil kata yang ditemukan, siswa disuruh membaca teks yang berjudul “ pagi hari”

d) Kegiatan akhir

Guru memberikan lembar evaluasi kemudian siswa mengerjakan dengan sungguh-sungguh, guru memberikan motivasi dengan menyuruh siswa belajar dengan sungguh-sungguh .

4.1.4. Siklus II

1.Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan tanggal 12 Maret 2012 pada jam pelajaran terakhir. Peneliti mengajarkan materi tematik dengan tema kegiatan. Materi tersebut gabungan dari mata pelajaran Bahasa Indonesia, Pkn dan IPS. Adapun langkah – langkah kegiatan pertemuan pertama adalah sebagai berikut : a). Kegiatan pra pembelajaran

Sebelum pembelajaran guru mengecek semua kelengakapan siswa seperti alat tulis, bahan ajar, alat peraga siswa, pengkondisian kelas. Mengucapkan salam, berdoa, dan mengecek kehadiran siswa.

b). Kegiatan awal

Guru membuka kelas dengan menyampaikan apersepsi dengan menanyakan kegiatan yang ada di sekolah, guru memotivasi dengan mengajak siswa menyayikan lagu bangun tidur, menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, menyampaikan tema yang akan dipelajari yaitu tema kegiatan.


(6)

c). Kegiatan inti

Guru memberikan contoh cara membaca dengan intonasi dan lafal yang benar kemudian siswa menirukannya, siswa di suruh maju ke depan untuk membaca lancar dengan lafal dan intonasi yang benar. Guru mengorganisasikan kelompok menjadi 5 kelompok tiap kelompok beraggota 5 siswa kemudian siswa bermain

scrabble dengan baik dan sportif guru juga membimbing semua kelompok dalam kelas dan memberikan solusi dan arahan jika terjadi kesalahan dan permasalahan saat kerja kelompok. Setelah permainan selesai kembali ke teks bacaan yang berjudul “berlibur ke pantai” sebagian siswa membaca lagi tentang teks bacaan tersebut, kemudian tanya jawab mengenai isi bacaan yang berjudul “Berlibur ke Pantai”

d). Kegiatan akhir

Memberikan tes lisan membaca lancar, kemudian memberikan motivasi dengan cara memberikan dorongan agar siswa belajar dengan giat di rumah supaya pintar, dan memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik, dan Salam.

2.Pertemuan kedua

Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan tanggal 17 Maret 2012 pada jam pelajaran pertama. Peneliti mengajarkan materi tematik dengan tema kesehatan. Materi tersebut gabungan dari mata pelajaran Bahasa Indonesia, Pkn dan IPS. Adapun langkah – langkah kegiatan pertemuan pertama adalah sebagai berikut :


(7)

a) Kegiatan pra pembelajaran

Sebelum pembelajaran guru mengecek semua kelengkapan siswa seperti alat tulis, bahan ajar, alat peraga siswa, pengkondisian kelas. Mengucapkan salam, berdoa, dan mengecek kehadiran siswa.

b) Kegiatan awal

Guru membuka kelas dengan menyampaikan apersepsi dengan mengingat materi kemarin tentang tata tertib yang harus dilakukan siswa di masyarakat, guru memotivasi dengan mengajak siswa menyayikan “aku anak sehat “menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, menyampaikan tema yang akan dipelajari yaitu tema kesehatan.

c) Kegiatan inti

Guru memberikan contoh cara membaca dengan intonasi dan lafal yang benar kemudian siswa menirukannya, siswa di suruh maju ke depan untuk membaca lancar dengan lafal dan intonasi yang benar. Guru mengorganisasikan kelompok menjadi 5 kelompok tiap kelompok beraggota 5 siswa dan tingkat prestasi siswa, kemudian siswa bermain scrabble dengan baik dan sportif guru juga membimbing semua kelompok dalam kelas dan memberikan solusi dan arahan jika terjadi kesalahan dan permasalahan saat kerja kelompok, setelah permainan selesai kembali ke pembelajaran membaca lancar tentang teks yang berjudul “Rudi sakit” siswa membaca teks tersebut kemudian tanya jawab tentang isi bacaan.

d) Kegiatan akhir

Memberikan evaluasi kemudian siswa mengerjakan evaluasi dengan sungguh, kemudian memberikan motivasi dengan cara memberikan dorongan agar siswa


(8)

belajar dengan giat di rumah supaya pintar, dan memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik.

e) Keterampilan menggunakan alat peraga

Penggunaan alat peraga sudah mengalami peningkatan guru membawa alat peraga gambar-gambar mengenai peraturan yang ada dalam masyarakat sudah dapat dilihat siswa keseluruhan dan gambarnya sudah menarik.

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I a. Hasil Keterampilan Membaca Lancar

Berdasarkan observasi pada aspek keterampilan membaca lancar diperoleh data pada Tabel 2 sebagai berikut :

Tabel 2. Keterampilan Membaca Lancar

Berdasarkan hasil observasi keterampilan membaca lancar pada siklus I dengan rata-rata 12,84 dengan kriteria baik. Pada aspek keberanian membaca didepan mendapatkan rata- rata 3,6 dengan kreteria sangat baik.

No Aspek yang dinilai

Jumlah siswa yang

mendapatkan skor Jumlah skor

Rata-rata skor

4 3 2 1

1. Keberanian membaca di

depan kelas 19 3 2 1 90 3,6

2. Ketepatan intonasi

membaca 12 8 2 3 79 3,16

3. Ketepatan pelafalan

dalam membaca 15 5 2 3 82 3,28

4. Ketepatan suara 8 7 7 3 70 2,8

Jumlah 12,84


(9)

Pada aspek intonasi dalam keterampilan membaca lancar mendapatkan rata-rata skor 3,16 dengan kriteria baik. Pada aspek pelafalan dalam keterampilan membaca lancar mendapatkan rata-rata skor 3,28 dengan kriteria baik. Dan pada aspek suara dalam keterampilan membaca lancar mendapatkan rata-rata skor 2,8 dengan kriteria cukup.

Dari keempat aspek yang di nilai dalam keterampilan membaca lancar, rata – rata skor yang mendapatkan nilai paling tinggi adalah pada aspek keberanian membaca di depan kelas, yaitu mendapat rata – rata 3,6 dengan kreteria sangat baik.

b.Pemahaman Membaca

Berdasarkan hasil tes awal sebelum pembelajaran membaca lancar diperoleh data hasil pemahaman membaca seperti tersaji dalam Tabel 3 sebagai berikut :

Tabel 3. Hasil Tes Awal Pemahaman Membaca

Pada Tabel 3 menunjukkan bahwa hasil pemahaman membaca diperoleh data nilai tertinggi adalah 90, nilai terendah adalah 30, rata-rata nilai adalah 66,8. Persentase ketuntasan hasil belajar pemahaman membaca adalah 50% sedangkan 50% siswa dalam kriteria belum tuntas.

No Rentang Nilai

Frekuensi Nilai

Frekuensi

Relatif Kriteria

1 79 – 90 6 24% Tuntas

2 67 – 78 6 24% Tuntas

3 55 – 66 6 24% Tidak tuntas

4 43 – 54 3 12% Tidak tuntas

5 31- 42 2 8% Tidak tuntas


(10)

Berdasarkan hasil tes akhir diperoleh hasil data seperti yang tersaji dalam Tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 4. Nilai Evaluasi Siklus I Pemahaman Membaca

No Rentang Nilai

Frekuensi Nilai

Frekuensi

Relatif Kriteria

1 91 – 100 8 32% Tuntas

2 81 – 90 7 28% Tuntas

3 71 – 80 3 12% Tuntas

4 61 – 70 2 8% Tidak tuntas

5 51 – 60 3 12% Tidak tuntas

6 41 – 50 2 8% Tidak tuntas

Pada Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa hasil pemahaman membaca diperoleh data nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah adalah 45, rata-rata nilai adalah 80,2. Persentase ketuntasan hasil belajar pemahaman membaca adalah 72% sedangkan 28 % siswa dalam kriteria belum tuntas.

c.Hasil Akvitas Siswa Selama Pembelajaran

Berdasarkan observasi aktivitas siswa pada pembelajaran membaca lancar melalui permaianan scrabble pada siklus I diklasifikasikan berdasarkan hasil tes awal yang mewakili keseluruhan diperoleh data pada Tabel 6 sebagai berikut


(11)

Tabel 5. Data Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran siklus I N o Indikator Aktivitas siswa

Jumlah siswa yang memperolah skor Juml ah Rata-rata skor Kriteria

I II

4 3 2 1 4 3 2 1

1 Aktif pra

pembelajaran - 5 15 5 8 8 9 - 106 21,2 Cukup 2 Aktif

menanggapi apersepsi dan tujuan

pembelajaran

- 8 9 8 - 8 10 7 101 20,2 Cukup

3 Aktif

memperhatikan penjelasan guru mengenai materi dan tata cara permainan

scrabble

2 18 5 - 4 12 9 - 131 26,2 Baik

4 Aktif menjawab pertanyaan

- 2 18 5 - 4 12 9 92 18,4 Cukup 5 Aktif dalam

permainan

scrabble 3 15 5 2 5 12 8 - 141 28,5 Baik

6 Aktif siswa saat

pembelajaran

- 3 12 10 - 5 12 8 90 18 Cukup 7 Aktif dalam

kerja kelompok

3 12 10 - 3 14 8 - 138 27,6 Baik 8 Aktif

memperesentas ikan hasil kelompok

3 5 17 - 8 17 - - 136 27,2 Baik 9 Aktif

mengerjakan tugas evaluasi

8 17 - - 8 17 - - 166 33,2

Sangat Baik

Jumlah 220.5

Rata-rata 24.5

Persentase 72.78%


(12)

Berdasarkan Tabel 5 diatas hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I untuk pertemuan pertama dan kedua mendapatkan rata-rata skor 24,5 dan persentase sebesar 72.88 % dengan kriteria baik.

Pada komponen aktif pra pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 21.2.dengan kriteria cukup. Aktif dalam menanggapi apersepsi dan tujuan pembelajaran memperoleh rata-rata skor 20,2 dengan kriteria cukup. Pada aktivitas siswa dalam memperhatikan penjelasan guru mengenai materi dan tata cara bermain scrabble dalam pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 26,2 dengan kriteria baik.

Pada aspek aktif menjawab pertanyaan pada pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 18.4 dengan kriteria cukup. Pada aspek aktif dalam bermain scrabble pada pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 28,5 dengan kriteria baik. Pada aspek aktif siswa saat proses pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble memperoleh rata-rata skor 18 dengan kriteria cukup. Pada aspek aktif dalam kerja kelompok pada pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 27,6 dengan kriteria baik. Pada komponen aktif dalam mempresentasikan hasil pada pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble

mendapatkan rata-rata skor 27,2 dengan kriteria baik

Berdasarkan deskripsi hasil observasi aktivitas siswa di atas selama proses pembelajaran dapat digambarkan melalui diagram 2 dibawah ini


(13)

Gambar 2. Diagram Aktivitas Siswa

Dalam Pembelajaran Membaca Lancar Pada Siklus I d.Refleksi

Refleksi tindakan pada siklus I ini difokuskan pada masalah yang muncul selama tindakan berlangsung. Berdasarkan deskripsi hasil observasi dan catatan lapangan pada siklus I maka dalam pembelajaran ditemukan permasalahan sebagai berikut:

1) Berdasarkan hasil observasi keterampilan membaca pada aspek ketepatan suara siswa masih banyak yang belum membaca dengan suara keras dan lantang.

2) Hasil tes pemahaman membaca menunjukan 72 % sehingga ketuntasan belajar belum tercapai.

3) Berdasarkan catatan lapangan mengenai penguasaan materi guru belum menguasai materi secara keseluruhan ada materi yang belum tersentuh. 4) Dalam pengelolaan kelas guru belum bisa mengkondisikan apabila terjadi


(14)

5) Banyak siswa belum siap menerima pelajaran dan atusias siswa sangat kurang dalam mendengarkan penjelasan guru.

6) Banyak siswa yang tidak mau menjawab pertanyaan maupun mengemukakan pendapat karena malu dan takut salah.

4.2.2. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II a. Hasil Keterampilan membaca lancar

Berdasarkan observasi pada aspek keterampilan membaca lancar diperoleh data pada Tabel 6 sebagai berikut:

Tabel 6. Keterampilan Membaca Lancar

Berdasarkan hasil observasi keterampilan membaca lancar pada siklus II dengan rata-rata 13,2 yang berari kriteria Sangat baik.

Aspek keberanian membaca di depan kelas mendapatkan rata-rata skor 3,8 dengan kriteria sangat baik. Sebanyak 20 siswa mendapatkan skor 4 yang berarti siswa berani maju ke depan kelas untuk menunjukkan kemampuannya sendiri No Aspek yang

dinilai

Jumlah siswa yang

mendapatkan skor Jumlah skor Rata-rata skor

4 3 2 1

1. Keberanian membaca di depan kelas

20 5 - - 95 3,8

2. Ketepatan intonasi membaca

10 9 2 4 79 3,16

3. Ketepatan pelafalan dalam membaca

12 9 2 2 82 3,28

4. Ketepatan suara 9 7 8 1 74 2,96

Jumlah 13,2


(15)

tanpa dibantu guru maupun teman, dan 5 siswa mendapatkan skor 3 yang berarti siswa berani maju ke depan kelas tetapi siswa tidak percaya diri, karena siswa tersebut takut jika saat membaca terjadi kesalahan.

Pada aspek intonasi dalam keterampilan membaca lancar mendapatkan rata-rata skor 3,16 dengan kriteria sangat baik. Sebanyak 10 siswa mendapatkan skor 4 yang berarti intonasi tepat sesuai dengan tanda bacanya dan pemenggalan sesuai dengan makna, 9 siswa mendapatkan skor 3 yang berarti intonasi tepat sesuai dengan pemenggalan kata , 2 siswa mendapatkan skor 2 yang berarti siswa kurang jelas intonasi, kurang tepat dalam pemenggalan katanya, dan 4 siswa mendapatkan skor 1 yang berarti pemenggalan tidak jelas, tidak sesuai dengan maknanya dan tidak jelas intonasi

Pada aspek pelafalan dalam keterampilan membaca lancar mendapatkan rata-rata skor 3,28 dengan kriteria sangat baik. Sebanyak 12 siswa mendapatkan skor 4 yang berarti tepat dan jelas dalam pelafalan sesui dengan bunyi semua huruf, 9 siswa mendapatkan skor 3 yang berarti hanya huruf ” r “ saja yang belum tepat dalam pelafalannya, 2 siswa mendapatkan skor 2 yang berarti sebagian huruf kurang tepat dalam pelafalan, dan 2 siswa mendapatkan skor 1 yang berarti banyak kesalahan lafal dan tidak jelas pelafalan.

Pada aspek suara dalam keterampilan membaca lancar mendapatkan rata-rata skor 2,96 dengan kriteria baik. Sebanyak 9 siswa mendapatkan skor 4 yang berarti siswa membaca dengan suara lantang dan benar, 7 siswa mendapatkan skor 3 yang berarti siswa membaca dengan suara lantang tetapi ragu-ragu takut salah pengucapan, 8 siswa mendapatkan skor 2 yang berarti siswa membaca dengan


(16)

suara lemah, dan 1 siswa mendapatkan skor 1 yang berarti siswa tidak bersuara dalam membaca.

b. Pemahaman Membaca

Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran membaca lancar pada siklus II diperoleh data hasil pemahaman membaca seperti tersaji dalam Tabel 7 sebagai berikut:

Tabel 7. Nilai Evaluasi Siklus II Pemahaman Membaca

Pada Tabel menunjukkan bahwa hasil pemahaman membaca diperoleh data nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah adalah 40, rata-rata nilai adalah 86.4. Persentase ketuntasan hasil belajar pemahaman membaca adalah 80% sedangkan 20% siswa dalam kriteria belum tuntas.

c. Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Berdasarkan observasi aktivitas siswa pada pembelajaran membaca lancar melalui permaianan scrabble pada siklus II dari 25 siswa diperoleh data pada Tabel 10 sebagai berikut:

No Rentang Nilai

Frekuensi Nilai

Frekuensi

Relatif Kriteria

1 88 100 10 40% Tuntas

2 75 – 87 10 40% Tuntas

3 62 – 74 3 12% Tidak tuntas

4 49 – 61 1 4% Tidak tuntas


(17)

Tabel 8. Data Hasil Aktivitas Siswa Siklus II

No Indikator aktivitas siswa

Jumlah siswa yang memperolah

skor Jum

lah

Rata-rata skor

Kriteria

I II

4 3 2 1 4 3 2 1

1 Aktif pra

pembelajaran 8 10 6 1 9 11 5 - 154 30.8

Sangat Baik 2 Aktif

menanggapi apersepsi dan tujuan

pembelajaran

5 11 9 1 5 12 8 - 143 28.6 Baik

3 Aktif

memperhatikan penjelasan guru mengenai materi tata cara permainan scrabble

7 11 7 - 10 11 4 - 156 31.2 Sangat Baik

4 Aktif menjawab

pertanyaan - 11 11 3 - 12 13 - 142 28.4 Baik 5 Aktif dalam

permainan

scrabble

4 15 6 - 8 10 7 - 161 32.2 Sangat Baik 6 Aktif siswa saat

pembelajaran 3 12 10 - 4 12 9 - 138 27.6 Baik 7 Aktif dalam

kerja kelompok 4 15 6 - 5 15 5 - 148 29.6 Baik 8 Aktif

memperesentasik an hasil

kelompok

3 12 10 - 3 13 8 - 135 27 Sangat Baik 9 Aktif

mengerjakan tugas evaluasi

12 13 - - 13 12 - - 175 35

Sangat Baik

Jumlah 270

Rata-rata 30.02

Persentase 89.94%


(18)

Berdasarkan Tabel 8 diatas hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II untuk pertemuan pertama dan kedua mendapatkan rata-rata skor 30.02 dan persentase sebesar 89.94 % dengan kriteria baik.

Pada komponen aktif pra pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 30.8 dengan kreteria sangat baik. Aktif dalam menanggapi apersepsi dan tujuan pembelajaran memperoleh rata-rata skor 28.6 dengan kriteria baik. Pada aktivitas siswa dalam memperhatikan penjelasan guru mengenai materi dan tata cara bermain scrabble dalam pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 31,2 dengan kriteria sangat baik.

Pada aspek aktif menjawab pertanyaan pada pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 28.4 dengan criteria baik. Pada aspek aktif dalam bermain scrabble pada pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 32.2 dengan criteria sangat baik.Pada aspek aktif siswa saat proses pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble memperoleh rata-rata skor 27.6 dengan criteria baik. Pada aspek aktif dalam kerja kelompok pada pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 29,6 dengan kriteria baik. Pada komponen aktif dalam mempresentasikan hasil pada pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble mendapatkan rata-rata skor 27 dengan kriteria sangat baik. Pada komponen aktif mengerjakan evaluasi mendapat nilai rata – rata skor 35 dengan kriteria sangat baik.


(19)

Berdasarkan deskripsi hasil observasi aktivitas siswa di atas selama proses pembelajaran dapat digambarkan melalui diagram 3 dibawah ini

Gambar 3. Diagram Aktivitas Siswa

Dalam Pembelajaran Membaca Lancar Pada Siklus II d. Refleksi

Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II secara keseluruhan sudah baik dan mencapai target yang diinginkan. Guru memahami dan mampu menerapkan pembelajaran membaca lancar dengan menggunakan permainan scrabble. Hal ini menyebabkan siswa aktif dalam pembelajaran.

Adapun kekurangan dalam pembelajaran yang dilakukan pada siklus II ini tidak begitu terlihat, semua indikator yang dilakukan siswa maupun guru dilaksanakan dengan baik, sehingga perbaikan yang harus dilakukan guru harus mampu berkreasi dalam menyampaikan materi sehingga hasil belajar dicapai dengan optimal seperti guru menampilkan alat peraga yang menarik perhatian siswa.


(20)

Berikut ini disajikan peroleh data hasil keterampilan membaca lancar, hasil pemahaman membaca siswa, keterampilan guru dan aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II:

a. Data rata-rata hasil keterampilan membaca lancar.

Dari pemaparan data di atas menunjukkan adanya peningkatan rata-rata hasil keterampilan membaca lancar siswa pada siklus I dan siklus II. Untuk siklus I mendapatkan rata-rata skor sebesar 12,84 dengan kriteria baik meningkat pada siklus II menjadi 13,2 dengan kriteria Sangat baik. Hal ini menunjukan permainan

scrabble dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa dengan lancar. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada gambar 4 berikut:

12.6 12.7 12.8 12.9 13 13.1 13.2

12.84 13.2

siklus I siklus II

Gambar 4. Diagram Rata-Rata Hasil Keterampilan Membaca Lancar


(21)

b. Data rata-rata hasil pemahaman membaca lancar siswa

66,8

80,2

86,4

0 20 40 60 80 100

tes Awal siklus I siklus II

Gambar 5. Diagram Rata-Rata Hasil Pemahaman Membaca

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan adanya peningkatan rata-rata hasil pemahamn membaca siswa dari tes awal sebelum pembelajaran sebesar 66.8 pada siklus I meningkat menjadi 80.2 pada siklus II meningkat menjadi 86.4.

Hal ini menunjukkan bahwa permainan scrabble dapat meningkatkan hasil pemahaman membaca.

c. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa

Berdasarkan data diatas menunujukan persentase ketuntasan klasikal hasil pemahaman membaca siswa terjadi peningkatan dari tes awal sebesar 50%, pada siklus I meningkat menjadi 72% dan siklus II meningkat menjadi 80%. Hal tersebut menunjukkan bahwa permainan scrabble dapat meningkatkan hasil pemahaman membaca siswa. Untuk lebih jelasnya peningkatan ketuntasan klasikal dapat dijabarkan pada gambar 6 sebagai berikut:


(22)

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80%

tes awal siklus I siklus II 50%

72.00%

80%

Gambar 6. Diagram Ketuntasan Klasikal siswa Pemahaman Membaca

d. Data rata-rata hasil aktivitas siswa

0% 20% 40% 60% 80% 100%

siklus I siklus II 68,67%

89.94%

Gambar 7. Diagram Rata-Rata Hasil Aktivitas Siswa

Berdasarkan gambar 7 diagram batang hasil rata-rata aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca lancar mengalami peningkatan pada siklus I 68,72% meningkat menjadi 89.94% pada siklus II dan hal ini menunujukan bahwa pembelajaran menggunakan permaianan scrabble dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca lancar.


(23)

4.3. Pembahasan

Menurut Anni (2007: 2) belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Hasil belajar yang dimaksud di sini adalah hasil perolehan siswa setelah dilakukan pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble meliputi aktivitas mulai pembelajaran, aktivitas siswa memperhatikan penjelasan guru. Aktivitas bertanya dan menjawab pertanyaan, kegiatan kerja kelompok, aktivitas dalam permainan scrabble, aktivitas mengemukakan ide dan mempresentasikan, dan mengerjakan lembar evaluasi terlakasana dengan sangat baik.

Berdasarkan pengamatan melalui pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble pada proses pembelajaran bahasa Indonesia manfaat yang diperoleh sebagai berikut: 1) Siswa menjadi terampil dalam membaca lancar. 2) Meningkatkan rasa solidaritas sesama anggota kelompok. 3) 4) Meningkatkan rasa tanggung jawab yang tinggi. 5) Siswa menjadi aktif, kreatif dan berani mengemukakan ide.

Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran membaca lancar dengan menggunakan permainan scrabble dapat meningkatkan aktivitas siswa dan keterampilan membaca lancer.

Dalam penelitian yang telah dilakukan terbukti adanya peningkatan baik itu berupa, aktivitas siswa, keterampilan membaca lancar, dan hasil pemahaman membaca. Hal ini dapat membuktikan bahwa pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble cocok diterapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dengan menggunakan permainan scrabble meningkatkan keterampilan guru dan menggali kreativitas yang dimiliki guru, kreatif yang dilakukan dalam


(24)

pembelajaran disini guru kreatif dalam menyampaikan materi dengan menggunkan media gambar yang menarik siswa, guru mampu membimbing siswa dalam kerja kelompok. Dalam pembelajaran ini guru diharapkan dapat menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan lebih menyenangkan, sehingga siswa dalam pembelajaran lebih bermakna.

Aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble terjadi adanya peningkatan dalam kegiatan yang dilakukan dari aktivitas siswa sebelum pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Seperti aktif dalan memperhatikan penjelasan guru, aktif bertanya, aktif mengemukakan ide, aktif menjawab pertanyaan. Dalam pembelajaran menggunakan permainan

scrabble siswa dituntut untuk berlatih kerja sama dalam kelompok dan mampu membimbing kelompok sehingga rasa solidaritas antar sesama anggota dapat meningkat.

Nurhidayati (2006) menyarankan agar melaksanakan bimbingan membaca pada waktu yang tepat, dapat dilaksanakan secara kelompok, dan kata yang ditunjukkan meluruskan persepsi terlebih dahulu tentang perkembangan membaca anak, kartu kata dapat disajikan media komunikasi dan melakukan bimbingan secara konsisten dan berkualitas secara fisik dan psikologik.


(1)

Berdasarkan deskripsi hasil observasi aktivitas siswa di atas selama proses pembelajaran dapat digambarkan melalui diagram 3 dibawah ini

Gambar 3. Diagram Aktivitas Siswa

Dalam Pembelajaran Membaca Lancar Pada Siklus II d. Refleksi

Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II secara keseluruhan sudah baik dan mencapai target yang diinginkan. Guru memahami dan mampu menerapkan pembelajaran membaca lancar dengan menggunakan permainan scrabble. Hal ini menyebabkan siswa aktif dalam pembelajaran.

Adapun kekurangan dalam pembelajaran yang dilakukan pada siklus II ini tidak begitu terlihat, semua indikator yang dilakukan siswa maupun guru dilaksanakan dengan baik, sehingga perbaikan yang harus dilakukan guru harus mampu berkreasi dalam menyampaikan materi sehingga hasil belajar dicapai dengan optimal seperti guru menampilkan alat peraga yang menarik perhatian siswa.


(2)

Berikut ini disajikan peroleh data hasil keterampilan membaca lancar, hasil pemahaman membaca siswa, keterampilan guru dan aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II:

a. Data rata-rata hasil keterampilan membaca lancar.

Dari pemaparan data di atas menunjukkan adanya peningkatan rata-rata hasil keterampilan membaca lancar siswa pada siklus I dan siklus II. Untuk siklus I mendapatkan rata-rata skor sebesar 12,84 dengan kriteria baik meningkat pada siklus II menjadi 13,2 dengan kriteria Sangat baik. Hal ini menunjukan permainan scrabble dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa dengan lancar. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada gambar 4 berikut:

12.6 12.7 12.8 12.9 13 13.1 13.2

12.84 13.2

siklus I siklus II

Gambar 4. Diagram Rata-Rata Hasil Keterampilan Membaca Lancar


(3)

b. Data rata-rata hasil pemahaman membaca lancar siswa

66,8

80,2

86,4

0 20 40 60 80 100

tes Awal siklus I siklus II

Gambar 5. Diagram Rata-Rata Hasil Pemahaman Membaca

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan adanya peningkatan rata-rata hasil pemahamn membaca siswa dari tes awal sebelum pembelajaran sebesar 66.8 pada siklus I meningkat menjadi 80.2 pada siklus II meningkat menjadi 86.4.

Hal ini menunjukkan bahwa permainan scrabble dapat meningkatkan hasil pemahaman membaca.

c. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa

Berdasarkan data diatas menunujukan persentase ketuntasan klasikal hasil pemahaman membaca siswa terjadi peningkatan dari tes awal sebesar 50%, pada siklus I meningkat menjadi 72% dan siklus II meningkat menjadi 80%. Hal tersebut menunjukkan bahwa permainan scrabble dapat meningkatkan hasil pemahaman membaca siswa. Untuk lebih jelasnya peningkatan ketuntasan klasikal dapat dijabarkan pada gambar 6 sebagai berikut:


(4)

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80%

tes awal siklus I siklus II 50%

72.00%

80%

Gambar 6. Diagram Ketuntasan Klasikal siswa Pemahaman Membaca

d. Data rata-rata hasil aktivitas siswa

0% 20% 40% 60% 80% 100%

siklus I siklus II 68,67%

89.94%

Gambar 7. Diagram Rata-Rata Hasil Aktivitas Siswa

Berdasarkan gambar 7 diagram batang hasil rata-rata aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca lancar mengalami peningkatan pada siklus I 68,72% meningkat menjadi 89.94% pada siklus II dan hal ini menunujukan bahwa pembelajaran menggunakan permaianan scrabble dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca lancar.


(5)

4.3. Pembahasan

Menurut Anni (2007: 2) belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Hasil belajar yang dimaksud di sini adalah hasil perolehan siswa setelah dilakukan pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble meliputi aktivitas mulai pembelajaran, aktivitas siswa memperhatikan penjelasan guru. Aktivitas bertanya dan menjawab pertanyaan, kegiatan kerja kelompok, aktivitas dalam permainan scrabble, aktivitas mengemukakan ide dan mempresentasikan, dan mengerjakan lembar evaluasi terlakasana dengan sangat baik.

Berdasarkan pengamatan melalui pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble pada proses pembelajaran bahasa Indonesia manfaat yang diperoleh sebagai berikut: 1) Siswa menjadi terampil dalam membaca lancar. 2) Meningkatkan rasa solidaritas sesama anggota kelompok. 3) 4) Meningkatkan rasa tanggung jawab yang tinggi. 5) Siswa menjadi aktif, kreatif dan berani mengemukakan ide.

Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran membaca lancar dengan menggunakan permainan scrabble dapat meningkatkan aktivitas siswa dan keterampilan membaca lancer.

Dalam penelitian yang telah dilakukan terbukti adanya peningkatan baik itu berupa, aktivitas siswa, keterampilan membaca lancar, dan hasil pemahaman membaca. Hal ini dapat membuktikan bahwa pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble cocok diterapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dengan menggunakan permainan scrabble meningkatkan keterampilan guru dan menggali kreativitas yang dimiliki guru, kreatif yang dilakukan dalam


(6)

pembelajaran disini guru kreatif dalam menyampaikan materi dengan menggunkan media gambar yang menarik siswa, guru mampu membimbing siswa dalam kerja kelompok. Dalam pembelajaran ini guru diharapkan dapat menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan lebih menyenangkan, sehingga siswa dalam pembelajaran lebih bermakna.

Aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca lancar menggunakan permainan scrabble terjadi adanya peningkatan dalam kegiatan yang dilakukan dari aktivitas siswa sebelum pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Seperti aktif dalan memperhatikan penjelasan guru, aktif bertanya, aktif mengemukakan ide, aktif menjawab pertanyaan. Dalam pembelajaran menggunakan permainan scrabble siswa dituntut untuk berlatih kerja sama dalam kelompok dan mampu membimbing kelompok sehingga rasa solidaritas antar sesama anggota dapat meningkat.

Nurhidayati (2006) menyarankan agar melaksanakan bimbingan membaca pada waktu yang tepat, dapat dilaksanakan secara kelompok, dan kata yang ditunjukkan meluruskan persepsi terlebih dahulu tentang perkembangan membaca anak, kartu kata dapat disajikan media komunikasi dan melakukan bimbingan secara konsisten dan berkualitas secara fisik dan psikologik.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR MELALUI PERMAINAN SCRABBLE PADA SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR

1 11 253

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR MELALUI PERMAINAN SCRABBLE PADA SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR.

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keterampilan Membaca Lancar Melalui Permainan Scrabble pada Siswa Kelas I Sekolah Dasar.

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keterampilan Membaca Lancar Melalui Permainan Scrabble pada Siswa Kelas I Sekolah Dasar. T1 292010802 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keterampilan Membaca Lancar Melalui Permainan Scrabble pada Siswa Kelas I Sekolah Dasar. T1 292010802 BAB II

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keterampilan Membaca Lancar Melalui Permainan Scrabble pada Siswa Kelas I Sekolah Dasar. T1 292010802 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keterampilan Membaca Lancar Melalui Permainan Scrabble pada Siswa Kelas I Sekolah Dasar.

0 0 38

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kontrol Diri Melalui Bimbingan Kelompok dengan Teknik Permainan Simulasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Suruh T1 BAB IV

0 0 24

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kontrol Diri Melalui Bimbingan Kelompok dengan Teknik Permainan Simulasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Suruh T1 BAB I

0 0 7

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Berbantuan Media Gambar pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar T1 BAB IV

0 0 24