Seiring dengan upayanya untuk terus-menerus bertransformasi, Wijaya Karya terus mencari jalan untuk memperluas operasinya.
Tidak puas hanya menjadi sub-kontraktor dari kontraktor-kontraktor besar,
Wijaya Karya
pun berkembang
menjadi pemborong
pemasangan jaringan listrik tegangan rendah, menengah dan tinggi di akhir dasawarsa 1960-an. Kemudian pada awal 1970, Wijaya
Karya memperluas usahanya menjadi perusahaan kontraktor sipil dan bangunan perumahan.
Keinginan untuk terus berinovasi dan bertumbuh mendorong perusahaan kembali memasuki babak baru, yakni dengan berganti
status menjadi PT. Wijaya Karya Persero atau WIKA Perseroan melalui Akta No. 110 tanggal 20 Desember 1972, yang dibuat di
hadapan Notaris Djojo Muljadi di Jakarta. Perubahan status
perusahaan tersebut
memacu Wijaya
Karya untuk
terus berkembang, baik dari segi kemampuan sumber daya manusia,
bidang usaha dan jangkauan operasinya. Wijaya Karya mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, yang sekarang berubah menjadi
Bursa Efek Indonesia BEI, pada tanggal 20 Oktober 2007. Kode saham Perseroan di bursa adalah WIKA.
b. Visi dan Misi PT. Wijaya Karya Persero Tbk
PT. Wijaya Karya Persero Tbk memiliki pedoman dasar yakni visi dan misi untuk memajukan dan mendorong perusahaan ke arah
yang lebih baik. Visi dari PT. Wijaya Karya Persero Tbk yaitu
menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang EPC Engineering, Procurement Construction dan investasi terintegrasi di Asia
Tenggara. Misi dari PT. Wijaya Karya Persero Tbk adalah sebagai berikut.
1 Menyediakan produk dan jasa yang unggul dan terpadu di bidang
EPC dan Investasi untuk infrastruktur, gedung bertingkat, energi, industrial plant, industri beton dan properti.
2 Memenuhi harapan pemangku kepentingan utama.
3 Mengimplementasikan etika bisnis untuk mendukung tata kelola
perusahaan yang berkesinambungan. 4
Ekspansi strategis ke luar negeri. 5
Mengimplementasikan ‘best practice’ dalam sistem manajemen terpadu.
c. Bidang Usaha PT. Wijaya Karya Persero Tbk
PT. Wijaya Karya Persero Tbk memiliki lima ruang lingkup bidang usaha yang mencakup:
1 Konstruksi
Segmen usaha konstruksi meliputi 2 Strategic Business Unit SBU yakni SBU Konstruksi Sipil dan SBU Konstruksi
Bangunan. SBU Konstruksi Sipil dikelola di bawah Departemen Sipil Umum dan Departemen Wilayah dan Luar Negeri. SBU ini
terdiri dari sejumlah subbidang usaha yakni jalan dan jembatan, pengairan, prasarana perhubungan, dan ketenagaan. Beberapa