dividen adalah proporsi laba atau keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham
yang dimiliki. Dividen merupakan salah satu kewajiban yang harus dibayarkan perusahaan BUMN kepada negara sebagai pemegang saham mayoritas.
PT. Adi Karya Persero Tbk, PT. Wijaya Karya Persero Tbk, PT. Pembangunan Perumahan Persero Tbk dan PT. Waskita Karya Persero Tbk
adalah perusahaan bidang konstruksi yang telah melakukan go public. Perusahaan tersebut menyumbang sebagian dividen untuk negara. Akan tetapi
sumbangan dividen dari ke empat perusahaan tersebut cukup kecil, hal ini dikarenakan besarnya persaingan antar perusahaan konstruksi, keterbatasan
bahan baku, kurangnya modal dan teknologi yang digunakan belum secanggih perusahaan kostruksi swasta asing yang beroperasi di Indonesia. Menurut data
Kementerian BUMN 2013, perusahaan BUMN bidang konstruksi go public hanya menyumbangkan dividen sekitar Rp 250 miliar atau sebesar 2 dari total
dividen yang dibayarkan perusahaan-perusahaan BUMN go public kepada negara yaitu sebesar Rp 13,2 triliun. Angka tersebut dinilai cukup kecil bagi
penerimaan negara dibandingkan sumbangan bidang usaha BUMN go public lainnya.
Dari beberapa permasalahan tersebut, maka perusahaan BUMN bidang konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia perlu melakukan pengendalian
atau pemantauan terhadap tingkat kinerja keuangan perusahaan. Pengendalian dan pemantuan dilakukan dengan menganalisis dan menginterpretasi data
keuangan dari perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan. Informasi mengenai kinerja keuangan dan hasil-hasil operasi perusahaan sangat penting
dan berguna untuk kepentingan berbagai pihak, baik bagi internal maupun eksternal perusahaan. Hasil analisis kinerja keuangan ini juga dapat menjelaskan
kondisi perusahaan ataupun faktor yang menyebabkan terjadinya kondisi tersebut.
Mengingat pentingnya
pengukuran kinerja
perusahaan, maka
Kementerian BUMN telah mengeluarkan standar untuk menilai kinerja BUMN yaitu
berdasarkan Surat
Keputusan Menteri
BUMN Nomor:
KEP- 100MBU2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN. Berdasarkan latar
belakang di atas peneliti ingin melakukan penelitian mengenai “Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan BUMN Bidang Konstruksi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013”. B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian
latar belakang
di atas,
maka peneliti
dapat mengidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Persaingan yang ketat antar perusahaan konsruksi dapat menimbulkan risiko persaingan usaha yang berdampak pada kinerja keuangan perusahaan BUMN
bidang konstruksi. 2. BUMN bidang konstruksi kalah bersaing dengan perusahaan konstruksi asing
yang beroperasi di Indonesia, terutama dalam hal permodalan dan investasi peralatan berteknologi tinggi.
3. Ketergantungan bidang usaha jasa konstruksi terhadap material impor cukup tinggi seperti material aspal dan bahan baku baja, sehingga mudah
terpengaruh fluktuasi nilai tukar rupiah. Hal ini menyebabkan kenaikan beban pokok penjualan yang berpengaruh terhadap laba BUMN bidang konstruksi.
4. Total setoran dividen perusahaan BUMN bidang konstruksi go public kepada negara jauh lebih sedikit dibanding setoran BUMN go public bidang lainnya,
yaitu sekitar 2 dari total dividen yang dibayarkan seluruh perusahaan BUMN go public.
5. Perlunya penilaian terhadap kinerja keuangan BUMN bidang konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013 dalam upaya
meningkatkan kinerja perusahaan ke arah yang lebih baik. 6. Perlunya analisis trend kinerja keuangan perusahaan BUMN bidang
konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013 dalam upaya mengetahui perkembangan kinerja keuangan perusahaan.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, penelitian ini dibatasi sebagai upaya untuk menghindari pembahasan yang terlalu
luas dan akan lebih fokus membahas mengenai penilaian kinerja keuangan pada perusahaan BUMN bidang konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2010-2013.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat keberhasilan kinerja keuangan perusahaan BUMN bidang konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013?
2. Bagaimana trend kinerja keuangan perusahaan BUMN bidang konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan kinerja keuangan perusahaan BUMN
bidang konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. 2. Untuk mengetahui trend kinerja keuangan perusahaan BUMN bidang
konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, diantaranya:
1. Manfaat teoritis Penelitian ini sebagai bahan masukan bagi penelitian sejenis untuk menambah
dan mengembangkan wawasan pengetahuan dalam hal penilaian tingkat kinerja keuangan BUMN.
2. Manfaat praktis a. Bagi Pihak Perusahaan
Hasil penelitian ini merupakan bahan evaluasi dan masukan bagi perusahaan dalam mengambil kebijakan dan tindakan yang tepat berkaitan
dengan kelangsungan suatu perusahaan BUMN. b. Bagi Pemegang Saham dan Calon Investor
Hasil penelitian
ini dapat
digunakan sebagai
informasi untuk
pertimbangan investasi pada saham perusahaan BUMN. c. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini dapat menambah koleksi pustaka yang bermanfaat bagi mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta khususnya mahasiswa
Pendidikan Ekonomi. d. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah pengetahuan peneliti mengenai penilaian kinerja keuangan perusahaan.
10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Badan Usaha Milik Negara BUMN
a. Pengertian Badan Usaha Milik Negara BUMN
Dalam pasal 1 Undang-Undang No.19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, BUMN didefinisikan sebagai badan usaha yang
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan. Pendirian BUMN di berbagai negara bila diteliti secara seksama
sebenarnya memiliki beberapa kesamaan. Salah satunya adalah sebagai agent of development yang memiliki kemiripan dengan tugas dari
amanat pasal 33 dalam UUD 1945. Pemerintah Republik Indonesia mendirikan
BUMN bertujuan
untuk mendorong
pengembangan perekonomian nasional, hal tersebut sebagaimana yang tertulis dalam
pasal 2 Undang-Undang No.19 tahun 2003 terkait maksud dan tujuan pendirian BUMN yaitu:
1 Memberikan sumbangan
bagi perkembangan
perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya.
2 Mengejar keuntungan. 3 Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang
danatau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.
4 Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi.
5 Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.
b. Jenis-jenis BUMN
Berdasarkan Undang-Undang No.19 tahun 2003 BUMN terdiri dari dua jenis, yaitu:
1 Perusahaan Perseroan Persero Perusahaan Perseroan Persero adalah BUMN yang berbentuk
Perseroan Terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikitnya 51 lima puluh satu persen
sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dengan tujuan utamanya
mengejar keuntungan.
Sementara itu,
perusahaan Perseroan Terbuka yang selanjutnya disebut Persero Terbuka,
adalah Persero yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi
kriteria tertentu
atau Persero
yang melakukan
penawaran umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Ciri-ciri Perusahaan Perseroan Persero yaitu
meliputi: a
Pendirian Persero diusulkan oleh Menteri kepada Presiden. b
Statusnya berupa Perseroan Terbatas yang diatur berdasarkan perundang-undangan.
c Sebagian atau seluruh modalnya adalah milik negara dari
kekayaan negara yang dipisahkan. d
Organ Persero adalah Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, Direksi dan Komisaris.