Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

yang digunakan dalam penelitian ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Sumarmo adalah sebagai berikut: 7 Tabel 3.2 AcuanPemberianSkor Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Aspek yang dinilai Skor Keterangan Pemahaman Masalah Salah menginterpretasi soal atau tidak ada jawaban sama sekali. 1 Salah menginterpretasi sebagian soal atau mengabaikan kondisi soal. 2 Memahami masalah atau soal selengkapnya. Perencanaan penyelesaia n Menggunakan strategi yang tidak relevan atau tidak ada strategi sama sekali. 1 Menggunakan satu strategi yang kurang dapat dilaksanakan dan tidak dapat dilaksanakan. 2 Menggunakan sebagian strategi yang benar tetapi mengarah pada jawaban yang salah atau tidak mencoba strategi yang lain. 3 Menggunakan beberapa prosedur yang mengarah ke solusi yang benar. Pelaksanaan rencana penyelesaia n Tidak ada solusi sama sekali 1 Menggunakan beberapa prosedur yang mengarah kesolusi yang benar. 7 Eka Destiawati Wulan, Penerapan Pendekatan Model Eliciting Activities MEAS Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP, Skripsi FMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan, 2012, h. 48-49. 2 Hasil salah atau sebagian hasil salah tetapi hanya perhitungan saja. 3 Hasil dan proses benar. Pemeriksaan Kembali hasil perhitungan Tidak ada pemeriksaan atau tidak ada keterangan apapun. 1 Ada pemeriksaan tetapi tidak tuntas. 2 Pemeriksaan dilaksanakan untuk melihat keterangan hasil dan proses. Pedoman bobot penskoran nilai tes kemampuan pemecahan masalah matematika dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut: 8 Tabel 3.3 Pedoman Bobot Penskoran Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Nom or soal Bobot skor langkah-langkah dalam memecahkan masalah Skor nilai Pemaha man Masala h Perenca naan penyele saian Pelaksa naan rencana penyele saian Pemeriks aan kembalih asil perhitung an 1 2 3 3 2 10 2 2 3 3 2 10 Skor maksi mal 4 6 6 4 20 Nilai Akhir = x 100 8 Ibid halaman 53 Setelah menghitung nilai akhir, maka langkah selanjutnya yaitu menghitung rata-rata total nilai akhir dengan rumus sebagai berikut: Rata-Rata Total Nilai Akhir = Berdasarkan pedoman bobot penskoran nilai tes tersebut, kemudian disesuaikan dengan kriteria kemampuan pemecahan masalah matematika siswa berdasarkan skor tes, sesuai pada tabel 3.4 Berikut: 9 Tabel 3.4 Kriteria Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Rentang skor tes kemampuan pemecahan masalah Kategori 80 ≤ skor ≤ 100 Sangat baik 60 ≤ skor 80 Baik 40 ≤ skor 60 Cukup 20 ≤ skor 40 Kurang ≤ skor 20 Sangat kurang 3. Data wawancara Data wawancara dianalisis berdasarkan indikator dan pedoman penskoran tes kemampuan pemecahan masalah matematika, kemudian hasil dari wawancara akan ditranskripkan. 9 Ibid halaman 52 40 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

1. Hasil Pengembangan Media SERU Media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah media SERU yang menggunakan bantuan aplikasi Adobe Flash. Model pengembangan media SERU ini mengadopsi pada model pengembangan Sugiyono yang terdiri dari: a. Potensi dan masalah; b. Pengumpulan data; c. Desain produk; d. Validasi desain; e. Revisi desain; f. Uji coba produk. Rincian waktu dan kegiatan yang telah dilakukan peneliti dalam mengembangkan media SERU ini dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini: Tabel 4.1 Rincian Waktu dan Kegiatan Pengembangan Media SERU No Tanggal Nama Kegiatan Hasil Yang Diperoleh 1 02 Mei 2015 Analisis potensi dan masalah Peneliti menggali potensi dan masalah dalam pembelajaran matematika yang ada di MTs Mambaul Ulum Simorejo melalui diskusi dengan guru mata pelajaran matematika, diskusi dengan siswa dan survei. 2 03 - 05 Mei 2015 Pengumpul an data Peneliti mengumpulkan data-data sebagai sumber dalam pembuatan media SERU yang dikembangkan. Data-data tersebut meliputi buku paket, dan buku Flash. Buku paket digunakan untuk bahan referensi materi yang memuat materi kesebangunan kekongruenan bangun datar, sedangakan buku Flash digunakan untuk pembuatan media. 3 06 Mei – 24 Juni 2015 Desain produk Peneliti menyusun materi kemudian mendesain media SERU menggunakan aplikasi Adobe Flash. 4 25 Juni – 29 Juli 2015 Validasi produk Validator melakukan penilaian terhadap media SERU yang dikembangkan oleh peneliti sehingga diketahui kelebihan dan kekurangan media. 5 30 – 02 Juli 2015 Revisi desain Melakukan perbaikan revisi berdasarkan saran dari validator sehingga didapat media SERU yang sesuai dengan karakteristik dan daya pikir siswa 6 04 – 05 Juli 2015 Uji coba produk Mengujicobakan media SERU dengan objek penelitian adalah siswa kelas IX MTs Mambaul Ulum Simorejo. Tahap-tahap yang dilakukan pada penelitian ini akan dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut: a. Tahap Potensi dan Masalah Berdasarkan survei langsung di MTs Mambaul Ulum Simorejo dan hasil diskusi dengan guru mata pelajaran matematika, peneliti memperoleh beberapa informasi, diantaranya adalah: 1 Guru seringkali menyampaikan materi kesebangunan kekongruenan bangun datar secara manual. Cara manual yang dimaksud yaitu dengan menggambarkan bentuk-bentuk bangun datar yang sebangun dan kongruen dipapan tulis. Akibatnya, untuk membuktikan syarat sifat bangun yang sebangun dan bangun yang kongruen guru sedikit kesulitan. Kendala tersebut terjadi karena gambar tersebut masih cukup abstrak untuk dapat membuktikan syarat sifat kesebangunan dan kekongruenan bangun datar. 2 Siswa merasa jenuh belajar tentang kesebangunan kekongruenan bangun datar. Hal ini dikarenakan cara mengajar guru yang kadang hanya satu arah dan membosankan. 3 Minimnya media atau alat peraga yang dapat memudahkan siswa mempelajari materi kesebangunan kekongruenan bangun datar. 4 Sekolah memiliki fasilitas laboratorium komputer yang cukup memadai. 5 Laboratorium komputer jarang digunakan dan hanya dimanfaatkan pada beberapa bab mata pelajaran tertentu saja dan kadang hanya digunakan untuk bermain game oleh sebagian siswa. Hasil survei tersebut menjadi dasar bagi peneliti untuk merumuskan solusi terhadap permasalahan dengan memanfaatkan potensi yang ada. Potensi tersebut adalah adanya lab komputer yang kurang dimanfaatkan. Dengan memadukan antara keinginan guru untuk memudahkan menjelaskan materi dan adanya fasilitas lab komputer, maka peneliti mengembangkan media SERU. b. Tahap Pengumpulan Data Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan data-data yang dapat dijadikan sebagai sumber pembuatan media SERU. Data-data tersebut adalah: 1 Buku paket kelas IX, buku paket ini memuat materi kesebangunan dan kekongruenan bangun datar yang dapat dijadikan referensi untuk menyusun materi dalam media ini. Buku-buku tersebut seperti: buku siswa kelas IX semester gasal, dan buku berlogika dengan matematika. 2 Buku Adobe Flash, buku ini berisi pedoman pembuatan animasi dengan Adobe Flash dan animasi pendidikan menggunakan flash. Selain buku, peneliti juga mengumpulkan video-video animasi media yang menggunakan Adobe Flash. Video ini kemudian dijadikan contoh pengembangan dalam media SERU ini dengan mengambil kelebihan dan keunggulannya agar media ini terlihat menarik bagi yang menggunakannya. 3 Buku media pembelajaran, buku ini berisi pengertian media pembelajaran yang dapat dijadikan referensi untuk menyusun skirpsi ini. c. Tahap Desain Produk Pada tahap ini yang dilakukan peneliti adalah mendesain sebuah media SERU menggunakan Adobe Flash yang nantinya akan digunakan sebagai media dalam pembelajaran pada materi kesebangunan kekongruenan bangun datar. Media ini didesain menggunakan aplikasi Adobe Flash agar animasi yang dihasilkan terlihat menarik. Media SERU ini terdiri dari 4 button tombol. Tombol-tombol tersebut meliputi: 1. Menu Button tombol Menu memuat beberapa button tombol di antaranya adalah: a. SK-KD Indikator Button tombol SK-KD Indikator berisi standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa dalam mempelajari materi kesebangunan dan kekongruenan bangun datar. Serta Indikator yang berisi kemampuan yang harus dicapai siswa setelah dilakukan pembelajaran. b. Peta konsep Button tombol Peta konsep berisi keseluruhan materi tentang kesebangunan dan kekongruenan bangun datar. c. Simulasi Button tombol Simulasi berisi gambar- gambar untuk memancing siswa agar dapat membedakan pengertian sebangun dan kongruen. d. Materi