Pemberitaan Media Massa dan Muktamar Organisasi Dakwah

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id relasi sosial. Kelima, pendekatan wacana sejarah yang melihat wacana sebagai historis karena wacana harus menyertakan konteks sejarah bagaimana wacana tentang suatu kelompok atau komunitas digambarkan. 19 Dalam penelitian ini, pendekatan yang paling relevan untuk digunakan dalam menganalisis wacana mengenai Muktamar NU dan Muktamar Muhammadiyah adalah pendekatan perubahan sosial seperti yang dipaparkan oleh Norman Fairclough. Hal ini didasarkan atas alasan bahwa terdapat hubungan dialektis antara praktik diskursif dari identitas islam nusantara dengan identitas islam moderat yang diwakili oleh masing-masing kelompok sosial. Sehingga analisis wacana kritis menurut Norman Fairclough dapat dengan mudah membedah ideologi dalam pertarungan wacana keduanya.

1. Norman Fairclough dan Pendekatan AWK Perubahan Sosial

Fairclough tidak lagi memandang bahasa sebagai kenyataan tunggal yang terlepas dari konteks masyarakat yang lebih luas, tetapi bahasa dilihat sebagai suatu praktik kekuasaan. Tentu adanya praktik kekuasaan membawa konsekuensi adanya ideologi yang hendak ditanamkan oleh pengguna bahasa kepada khalayak. Maka dalam menganalisis suatu wacana tidak cukup menggunakan tradisi analisis yang tekstual melainkan pula perlu adanya analisis yang menyeluruh. Analisis wacana tidak hanya mengungkap apa yang dijelaskan dalam bahasa tersebut melainkan juga 19 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, 15-18. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id bagaimana bahasa itu terbentuk dan dibentuk dari relasi sosial dan konteks sosial tertentu. 20 Fairclough menggunakan wacana menunjuk pada pemakaian bahasa sebagai praktik sosial, lebih daripada aktivitas individu atau untuk merefleksikan sesuatu. Terdapat beberapa konsekuensi ketika bahasa dipandang sebagai praktik sosial. 21 Pertama, wacana adalah bentuk dari tindakan, seseorang menggunakan bahasa sebagai bentuk representasi ketika melihat dunia realitas. Pandangan ini tentu menolak pandangan bahwa bahasa bersifat individual. Kedua, model ini berimplikasi terhadap adanya hubungan timbal balik antara wacana dan struktur sosial. Fairclough membagi analisis wacana dalam tiga dimensi, yakni teks, discourse practice, dan sosiocultural practice. Dalam model Fairclough teks dianalisis secara linguistik; dengan melihat kosa kata, semantik dan tata kalimat. Ia juga memasukkan koherensi dan kohesivitas; bagaimana antarkata dan antarkalimat tersebut digabung sehingga membentuk pengertian. 22 Sedangkan discourse practice menganalisis bagaimana teks diproduksi dan dikonsumsi. Dan sosiocultural practice menganalisis konteks situasional, ekonomi media dan sosial- politik yang terjadi di masyarakat. Sehingga berikut ini tiga dimensi tersebut jika digambarkan: 20 Norman Fairclough, “Critical Discourse Analysis and the Marketization of Public Discourse: The Universities”, Discourse and Society, Vol. 42, 2011, 133-134. 21 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, 286. 22 Yoce Aliah Darma, Analisis Wacana Kritis dalam Multiperspektif, 158.