Identifikasi Masalah Deskripsi Hasil Penelitian

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id HariTanggal : Kamis, 12 Januari 2017 Tempat : Ruang bimbingan dan konseling BK Awal pertemuan,konseli menunjukkan raut wajah yang datar ketika bertemu konselor. Walaupun demikian konselor tetap berusaha untuk menjalin komunikasi dan membangun Trustkepercayaan kepada konseli. Pada pertemuan ini tak banyak hal yang dibahas, karena konselor baru membangun hubungan be friend dengan konseli dan masih membicarakan masalah penentuan waktu dan tempat proses konseling kepada konseli. Konseli juga masih terlihat belum bisa terbukadengan konselor, karena konseli terlihat menutupi masalah mengkonsumsi alcohol. Konselor juga sempat menyinggung masalah keluarga dan teman-temannya disekolah, namun konseli hanya menjawab dengan senyuman setiap kali konselor memberikan pertanyaan. Saat konselor menyinggung masalah sholat, dapat terlihat bahwa konseli pemalas dalam mengerjakan sholatnya tersebut.Terlihat ketika Adzan Dhuhur berkumandang konseli tidak langsung bergegas untuk melaksanakan sholat dhuhur berjamaah, melainkan dia ingin pergi ke kantin saja untuk membeli makanan kecil, dan ketika konselor menanyakan kenapa konseli tidak melaksanakan sholat konseli menjawab dia sedang malas untuk melakukannya. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 4 Hasil observasi dan wawancara konselor dengan tetangga konseli Nama : Bu Liya Usia : 49 tahun Jenis kelamin : Perempuan HariTanggal : Jum’at, 13 Januari 2017 Tempat : Ruko samping rumah Bunga Bu Liya merupakan tetangga terdekat Bunga mengingat jarak rumahnya begitu dekat dengan rumah Bunga.Beliau mengatakan bahwa keluarga Bunga merupakan keluarga pendatang baru dilingkungan tersebut.Bu liya juga mengatakan bahwa keluarga Bunga adalah keluarga yang tertutup terhadap lingkungan sekitar, dan sering menjadi bahan perbincangan tetangga setiap harinya, karena mereka mengetahui perilaku penyimpangan yang di lakukan bunga di luar rumah juga kondisi kedua orang tuanya yang tidak harmonis. “Keluarga Bunga itu merupakan pendatang baru disini mbak. Dia dan keluarganya baru disini sekitar 1 tahunan, tapi mereka tidak begitu disukai orang disekitar sini, karena keluarga Bunga jarang berkomunikasi terhadap lingkungan sekitar dan karena kita tau perilaku Bunga yang tidak baik semakin membuat kita menjauhi keluarga Bunga. ” 48 Dari penjelasan Bu Liya, diketahui bahwa Bunga juga sangat tertutup terhadap lingkungan sekitarnya. Selain tertutup beliau juga menjelaskan bahwa Bunga jarang sekali memberikan 48 Hasil wawancara lengkap dapat dilihat di lampiran 4 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id senyum ataupun menunjukkan keramahannya apabila tetangga menyapanya. 5 Hasil observasi dan wawancara konselor dengan pemilik warung kopi Nama : Lamran Usia : 55 tahun Jenis kelamin : Perempuan HariTanggal : Jumat. 13 Januari 2017 Tempat : Warung Kopi di desa Bunga Lamran merupakan salah satu penjual warung kopi di desa Bunga, selain menjual kopi lamran juga menjual minum-minuman keras. Lamran mengatakan bahwa Bunga memang sering nongkrong diwarungnya setiap malam bersama teman-temannya, walaupun begitu lamran pernah menanyakkan mengapa Bunga mengkonsumsi alcohol. Berikut adalah cuplikan hasil wawancara konselor dengan Lamran. “Bunga itu anaknya diem mbak dibanding dengan teman- temannya yang lain. Saya percaya dia itu anaknya baik, cukup ada alasa saja dia ngelakuin itu dan setiap kali saya tanya dia tidak pernahh mengaku alasannya mengonsumsi alcohol.” 49 Dari penjelasan lamran, dapat diketahui bahwa Bunga adalah peminum alcohol aktif serta termasuk anak yang pendiam diantara teman-temannya. 49 Hasil wawancara lengkap dapat dilihat di lampiran 5 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 6 Hasil observasi dan wawancara konselor dengan teman konseli Nama : Nayo Usia : 14 tahun Jenis kelamin : Perempuan HariTanggal : Jumat, 13 Januari 2017 Tempat : Perpustakaan MTS Al-Jadid Waru Sidoarjo Nayo merupakan salah satu teman dekat konseli. Ketika konselor bertemu dengan Nayo, ia terlihat welcome dan seperti akan memberikan banyak data yang dibutuhkan oleh konselor. Namun teman konseli ini terlihat masih kurang terbuka dengan konselor. Ia menutupi kebenaran bahwa konseli masih meminum- minuman keras. Berikut adalah cuplikan hasil wawancara konselor denganNayo. “Bungaya gitu mbak, biasa aja, kayak biasanyalah. Kadang diem kadang aneh. Paling akhir-akhir ini sering ngeluh sakit dan pengen cepet-cepet pulang kerumah.” 50 Dari wawancara dengan teman konseli diatas, konselor hanya mendapat informasi bahwa akhir-akhir ini konseli sering sakit. Dan konseli sempat bercerita kepada Nayo bahwa ia ingin menjadi orang yang lebih baik dan ingin melihat kedua orang tuanya kembali seperti dahulu yaitu harmonis tanpa ada pertengkaran setiap harinya. 50 Hasil wawancara lengkap dapat dilihat di lampiran 6 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 7 Hasil observasi dan wawancara konselor dengan teman konseli Nama : Kasih Usia : 13 tahun Jenis Kelamin :Perempuan HariTanggal : Jumat, 13 Januari 2017 Tempat : Ruang perpustakaan MTS Unggulan Al-Jadid Waru Sidoarjo Pada pertemuan kali ini, konselor mencoba untuk menggali informasi dari Kasih yang merupakan teman sekelas Bunga. Konselor ingin mengetahui bagaimana perilaku konseli saat berada dikelas dan saat jam istirahat tiba. Berikut adalah cuplikan wawancara dengan Kasih : “Dia orang yang tertutup mbak, jarang sekali berbicara dengan teman-teman yang lain ketika dikelas terutama dengan saya. Dia juga siswi yang pasif dalam berdiskusi serta tidak memiliki prestasi yang menonjol dikelas. Saat istirahat tiba biasanya dia langsung keluar untuk mencari Nayo dan membeli makanan ringan bersama-sama” Pada awalnya, Kasih terlihat takut untuk bercerita, lalu konselor berusaha memberi pengertian bahwa semua yang ia ceritakan akan aman dan ia tidak akan mendapatkan masalah apapun. tetapi sepertinya rasa takut yang dialami Kasih tidak bisa dihindari. Ia tidak berani memberikan informasi yang konselor butuhkan. Tetapi melihat ungkapan non verbal Kasih, konselor sedikit bisa menyimpulkan bahwa ada yang berusaha ia tutupi dengan perlakuan Bunga. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 8 Hasil observasi dan wawancara konselor dengan konseli 51 Nama : Bunga HariTanggal : Senin, 16 Januari 2017 Tempat :Perpustakaan MTS Unggulan AL-Jadid Waru Sidoarjo Hari itu konseli menemui konselor ketika jam istirahat berlangsung. Konseli mulai bercerita tentang keluarganya dimana kakak sulungnya pernah diusir dari rumah, ia terlihat begitu sedih saat menceritakan kejadian itu. Konseli juga menambahkan cerita tentang bagaimana perilakunya saat didalam dan diluar rumah. Konseli mengaku bahwa ia sangat menyayangi keluarganya terutama ibunya. Jadi ketika ia berada dirumah, ia akan menjadi anak yang manis dan penurut, tetapi saat diluar, ia akan mencari kesenangan bersama teman-temannya. Dari pertemuan kedua, diketahui bahwa konseli sudah meningkatkan tingkat kepercayaannya kepada konselor sehingga trust yang terjalin semakin kuat dan ini membuat proses konseling dapat berjalan dengan lancar. Meskipun pada awalnya ia terlihat ragu-ragu untuk mengatakan permasalahannya. Konseli mulai benar-benar terbuka dan percaya dengan konselor, meskipun tingkat kepercayaan itu masih 80. Kemudian konseli menceritakan bahwa keadaan keluarganya saat ini semakin 51 Hasil wawancara lengkap dapat dilihat di lampiran 7 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id kacau, setelah ayahnya mengusir kakaknya keluar dari rumah ayah Bunga semakin sering bertengkar dan berperilaku kasar terhadap Bunga dan ibunya. Bahkan ayahnya pernah berkata bahwa beliau ingin meninggalkan Bunga, ibu dan adiknya untuk menikah dengan seorang penjual jus didekat rumahnya. Bunga begitu sedih dengan perkataan ayahnya, dia merasa menjadi anak yang malang karena dilahirkan dari kelurga yang tidak utuh dan banyak permasalah didalamnya.Ia begitu kacau dan terpuruk terlebih terhadap perlakuan ayahnya yang sering melakukan pelecehan sosial kepadanya, membuatnya semakin tidak nyaman berada dirumah. Iapun sering membeli alcohol ketika orang tuanya memberikan uang jajan. Dimana uang itu tidak hanya digunakan untuk membeli makanan, tetapi disisihkan untuk membeli alcohol pada malam hari bersama teman-temannya. Dalam pertemuan ini, konseli juga banyak bercerita tentang bagaimana dia menghabiskan hari-harinya ketika berada dirumah dan melihat pertengkaran antara ayah dan ibunya. Pikiran inilah yang menurut konseli membuat dirinya sangat mudah stres dan frustasi karena ia paham bahwa jawaban atas pikirannya itu masih sangat lama terwujudnya. Dan akibat dari rasa stres itu, akhirnya konseli memilih jalan untuk mengkonsumsi alcoholuntuk sekedar menenangkan pikirannya yang kacau.Menurutnya, ia lebih digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id bisa tenang saat meminum alcohol ketimbang melakukan kegiatan lainnya. Disini konselor memberikan pengertian bahwa dengan mengkonsumsi alcohol tidak akan membuat ia segera keluar dari masalah. Itu akan membuat dampak yang lebih buruk untuk segi kesehatan dan kehidupan konseli itu sendiri. Apalagi akhir-akhir ini konseli sering mengeluh sakit. Konseli hanya bisa tertunduk diam dan meminta maaf. Sebenarnya konseli ingin merubah perilakunya yang kurang baik, tapi ia masih terlihat belum yakin dan tidak tahu bagaimana cara merubahnya.

b. Diagnosis

Setelah konselor melakukan identifikasi masalah dengan 2x pertemuan, langkah selanjutnya adalah diagnosa. Diagnosa sendiri merupakan langkah untuk menetapkan masalah yang dihadapi konseli beserta faktor penyebab masalah tersebut. Dalam hal ini konselor menemukan masalah yang dialami oleh konseli setelah dilakukan pengumpulan data-data dari beberapa sumber yang dapat dipercaya. Berdasarkan hasil identifikasi masalah konseli, dapat diketahui bahwa penyebab masalah yang dialami oleh konseli saat ini adalah kenakalan remaja yang disebabkan: 1 kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua. 2 mudah terpengaruh oleh ajakan teman- temannya untuk melakukan hal-hal yang merugikan seperti mengkonsumsi alcohol untuk menenangkan hati dan pikirannya. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

c. Prognosis

Setelah konselor menetapkan masalah konseli, langkah selanjutnya adalah prognosis, yang merupakan langkah untuk menetapkan jenis bantuan apa yang akan dilakukan dalam menyelesaikan masalah konseli. Dalam hal ini konselor menetapkan jenis terapi apa yang sesuai dengan masalah klien agar proses konseling bisa membantu masalah klien secara maksimal. Konselor memberikan konseli terapi ziarah dengan jenis terapi ziarah syari’iyyah. Dimana terapi ziarah ini merupakan terapi yang berfokus pada penyadaran diri konseli pada kematian serta penenang hati konseli yang sering kacau dan gelisah dengan mengunjungi makam-makam yang dianggap keramat dengan menggunakan syariat Islam dan sesuai dengan ajaran Rasullulah. Berikut adalah rencana tahapan treatment dalam menggunakan terapi ziarah syari’iyyah yang akan dilakukan konselor. Tabel 3.5 Rencana Pelaksanaan Proses Treatment No. HariTanggal Proses Terapi 1. Selasa, 17 Januari 2017 1. Pertemuan pertama difokuskan pada pengenalan diri konseli pada ziarah berupa cara berdoa, berdzikir dan mengaji dalam berziarah. 2. Untuk tahapanselanjutnya, konselor mengajak konseli untuk berziarah ke makam sunan ampel kemudian melakukan proses ziarah pada umumnya yaitu berdoa dan mengaji.Setelah melakukan proses digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id ziarah kamipun beristirahat. 3. Saat beristirahat konseli menanyakan bagaimana kesan pertama tentang ziarah. Kemudian mulai menyinggung masalah konseli tentang apa saja yang membuat konseli tidak nyaman dan stress, kemudian menanyakan hal apa saja yang membuat konseli bisa mengurangi beban dalam pikiran dan juga stressnya. 4. Tahap selanjutnya adalah meminta konseli merasa sesuatu yang telah ia rasakansetelah melakukan proses ziarah dalam mengurangi stressnya dan beban fikirannya. 5. Konselor menanyakkan apakah perbedaan yang dirasakan ketika meluapkan emosi dengan meminum alcohol dibanding melakukan ziarah? 6. Pertemuan pertama diakhiri dengan pemberian waktu kepada konseli untuk merenungkan perilakunya yang selama ini ia lakukan tentang cara meluapkan emosi dan stressnya. 2. Rabu, 18 Januari 2017 1. Mereview hasil terapi pada hari Selasa, dimana konselor mengingatkan kembali apa yang membuatnya stress dan upaya yang dilakukan 2. Mengingatkan kembali hasil tulisan konseli tentang perilaku yang ditampakkan selama ini 3. Selanjutnya pada tahap berikutnya, dimana pada tahap ini konseli diminta untuk menilai dan mengevaluasi perilakunya selama ini. Apakah sudah benar atau belum 4. Saat konseli dapat menilai perilakunya, konselor meminta konseli untuk menuliskan rencana tindakan yang seharusnya ia lakukan agar bisa mengurangi beban pikiran dan stressnya dengan cara yang baik. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 5. Pertemuan kedua diakhiri dengan membuat komitmen antara konselor dan konseli untuk mewujudkan rencana tindakan yang telah ditulis konseli. 3 Kamis, 19 Januari 2016 1. Pelaksanaan treatment terapi ziarah selanjutnya berupa membaca Al-Qur’an, dan memperbanyak bacaan istighfar 2. Selanjutnya pada tahap ini konselor meminta konseli untuk membaca hal-hal yang bisa membuatnya meluapkan emosinya sambil merenung dan membaca istighfar 4 Jum’at, 20 Januari 2016 1. Pelaksanaan treatment terapi ziarah selanjutnya berupa berdzikir dengan bacaan Tahmid, tahlil, tauhid, tasbih sambil merenungkan hal apa saja yang akan menjadi focus perubahannya 2. Kemudian menutupnya dengan melihat film hijrah cinta yang berkisah tetang seorang lelaki yang pernah terjebak pada lubang hitam narkoba dan alcohol kemudian bertobat dan menjadi seorang ustad 5 Sabtu, 21 Januari 2016 1. Pada proses treatment ini tidak lagi dilakukan di makam sunan ampel melainkan di rumah Bunga sebagai bentuk evaluasi dan menanyakan dan melihat perubahan perilaku yang terjadi pada Bunga.

d. Terapi Treatment

Setelah konselor menetapkan terapi yang sesuai dengan masalah klien, maka langkah selanjutnya adalah langkah pelaksanaan bantuan yang telah ditetapkan pada langkah prognosis. Hal ini sangatlah penting didalam poses konseling, karena langkah ini menentukan sejauh mana keberhasilan konselor dalam membantu masalah konselinya, terapi ziarah ini dilakukan selama 4 kali digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id pertemuan ziarah dan 1 kali pertemuan yang dilakukan di rumah konseli sebagai bentuk evaluasi. Berikut ini adalah proses pelaksanaan terapi yangakan diberikan konselor kepada konseli. 1 Proses terapi treatment pertemuan pertama dengan konseli pada Hari Selasa, 17 Januari 2017. Hari itu konseli memakai kaos berwarna merah dengan celana panjang berwarna abu-abu dan kerudung abu-abu. Dari beberapa pertemuan yang telah dilakukan konselor dengan konseli maupun informan lain, konselor dapat melihat bahwa konseli sudah mulai menunjukkan penilaiannya terhadap perilakunya selama ini. Oleh karena itu, sebelum konseli memiliki keraguan lagi dan menunda pekerjaan ini, konselor akan membantu konseli dalam mengarahkan perilakunya menjadi yang lebih bertanggung jawab lagi. Konselor mulai memperkenalkan konseli dengan terapi ziarah syar’iyyah. Konselor memberi pengertian bahwa jika konseli ingin menjadi orang yang lebih baik dan mempunyai perilaku yang lebih bertanggung jawab dari sebelumnya, ia harus mempunyai tujuan harus dicapai, agar ia senantiasa bersyukur dan selalu ingat bahwa ia punya Allah, jadi ia tidak akan menyia-nyiakan waktunya untuk hal-hal yang tidak penting. Dan untuk memotivasi dirinya, konseli