h. Demokratis Demokratis yakni sikap dan cara berpikir yang mencerminkan
persamaan hak dan kewajiban secara adil dan merata antara dirinya dengan orang lain.
i. Rasa Ingin Tahu Rasa ingin tahu yakni cara berpikir, sikap dan perilaku yang
mencerminkan penasaran dan keingintahuan terhadap segala hal yang dilihat, didengar, dan dipelajari secara lebih mendalam.
j. Semangat Kebangsaan atau Nasionalisme Semangat Kebangsaan atau Nasionalisme yakni sikap dan tindakan
yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau individu dan golongan.
k. Cinta Tanah Air Cinta tanah air yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan rasa
bangga, setia, peduli dan penghargaan yang tinggi terhadap Bahasa, budaya, ekonomi, politik dan sebagainya, sehingga tidak mudah
menerima tawaran bangsa lain yang dapat merugikan bangsa sendiri. l. Mengahargai Prestasi
Mengahargai prestasi yakni sikap terbuka terhadap prestasi orang lain dan mengakui kekurangan diri sendiri tanpa mengurangi semangat
berprestasi yang lebih tinggi. m. Komunikatif dan Besahabat
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Komunikatif dan bersahabat yakni sikap dan tindakan terbuka terhadap orang lain melalui komunikasi yang santun sehingga tercipta
kerja sama secara kolaboratif dengan baik. n. Cinta Damai
Cinta damai yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan suasana damai, aman, tenang dan nyaman atas kehadiran dirinya dalam komunitas
atau masyarakat tertentu. o. Gemar Membaca
Gemar Membaca yakni kebiasaan dengan tanpa paksaan untuk menyediakan waktu secara khusus guna membaca berbagai informasi,
baik buku, jurnal, majalah, Koran dan sebagainya, sehingga menimbulkan kebijakan bagi dirinya.
p. Peduli Lingkungan Peduli lingkungan yakni sikap dan tindakan yang selalu berupaya
menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar. q. Peduli Sosial
Peduli sosial yakni sikap dan perbuatan yang mencerminkan kepedulian
terhadap orang
lain maupun
masyarakat yang
membutuhkannya.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
r. Tanggung Jawab Tanggung jawab yakni sikap dan perilaku seseorang dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya, baik yang berkaitan dengan diri sendiri, sosial, masyarakat, bangsa, negara maupun agama.
5. Faktor Pembentuk Karakter
Karakter merupakan sesuatu yang ada pada diri manusia. Baik tidaknya karakter seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seseorang
yang pada masa kecilnya dikenal rajin ibadah dan berbuat baik, pada masa dewasanya bisa berubah menjadi sebaliknya. Perjalanan hidup seseorang bisa
sangat mempengaruhi karakter yang dimiliki oleh orang tersebut. Keadaan ekonomi, keluarga, lingkungan dimana ia berada tinggal, dan pendidikan
yang ia peroleh bisa mempengaruhi karakter seseorang.
72
Senada dengan hal tersebut, Ki Hajar Dewantara juga menuturkan bahwa aktualisasi karakter dalam bentuk perilaku merupakan hasil perpaduan
anatara karakter dasar bawaan manusia yang bersifat biologis dengan hasil hubungan atau interaksi dengan lingkungannya.
73
Pendapat lain menyebutkan bahwa unsur terpenting yang dapat mempengaruhi pembentukan karakter seseorang adalah pikiran. Hal tersebut
dikarenakan pikiran merupakan suatu program yang terbentuk dari pengalaman hidup. Program tersebut kemudian membentuk sugesti yang
72
Ahmad Tafsir, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, h. 16.
73
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan, h. 13.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
akhirnya berujung pada pola berpikir yang bisa mempengaruhi perilaku seseorang. Sehingga apabila program yang tertanam adalah sesuai dengan
prinsip-prinsip kebajikan universal, maka perilaku yang muncul adalah mengarah kepada kebajikan pula.
74
Lebih jelasnya Zubaedi dalam bukunya yang berjudul Desain Pendidikan Karakter, menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi
pembentukan karakter seseorang. Faktor tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
75
a. Insting Naluri Insting merupakan tabiat yang dibawa oleh manusia dari sejak lahir.
Pada dasarnya insting merupakan fitrah manusia yang sudah ada dan tidak perlu dipelajari terlebih dahulu, hal tersebut lah yang mendorong
manusia memunculkan beraneka macam sikap, tindakan dan perbuatan. Sikap maupun perbuatan yang beraneka macam ini lah yang nantinya
akan membentuk karakter yang beraneka macam pula pada diri masing- masing manusia.
b. AdatKebiasaan AdatKebiasaan merupakan segala perbuatan atau tindakan
seseorang yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama. AdatKebiasaan bermula pada insting yang memotivasi seseorang untuk
74
Ahmad Tafsir, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, h. 17.
75
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan, h. 178-183.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
melakukan perbuatan tertentu dan secara berulang-ulang. Namun tidak semua perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang bisa dinamakan
sebagai adat kebiasaan, suatu perbuatan bisa dinamakan sebagai adat kebiasaan manakala mudah dilakukan secara berulang-ulang dan di dasari
rasa kesukaan dan kecenderungan hati dalam pelaksanaannya. c. Keturunan Hereditas
Faktor yang mempengaruhi pendidikan adalah keturunan. Secara langsung
atau tidak
langsung keturunan
juga mempengaruhi
pembentukan karakter atau sikap seseorang. Di dalam ilmu pendidikan kita mengenal perbedaan pendapat antara aliran nativisme yang
berpendapat bahwa seseorang ditentukan oleh bakat yang dibawa sejak lahir, pendidikan tidak bisa mempengaruhi perkembangan jiwa seseorang.
Sementara itu menurut aliran empirisme megemukakan bahwa perkembangan jiwa seseorang itu mutlak dipengaruhi oleh pendidikan
atau lingkungannya. Dan untuk menyikapi kedua teori yang konfrontatif tersebut kemudian muncullah teroi konvergensi yang bersifat
mengkompromikan kedua teori tersebut dengan menekankan bahwa “dasar” dan “ajar” secara bersama-sama mempengaruhi perkembangan
jiwa manusia. Berangkat pada teori konvergensi tersebut maka dapat dikatakan
bahwa keturuan juga memberikan pengaruh terhadap pembentukan karakter atau sikap seseorang. Namun keturunan bukan merupakan hal
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
yang mutlak mempengaruhi karakter atau sikap seseorang, melainkan masih dipengaruhi oleh pendidikan dan lingkungan juga. Sifat-sifat
seorang anak merupakan pantulan dari sifat-sifat orang tuanya. Namun sifat seorang anak tersebut bisa memiliki corak yang berbeda manakala
mendapatkan pengaruh dari pendidikan dan lingkungannya. d. Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter seseorang. Seseorang yang pada masa kecilnya
hidup di lingkungan keluarga yang religious dan memiliki perilaku yang religious, bisa berubah manakala pada perjalanan hidupnya menuju
dewasa ia berada dan bergaul di lingkungan yang tidak religious. Hal tersebut menunjukkan bahwa lingkungan dimana seseorang itu berada
bisa memberikan corak karakter pada diri seseorang tersebut. Dalam lingkup pendidikan, lingkungan yang sangat berpengaruh
pada perkembangan kepribadian seseorang dikenal dengan istilah tripusat pendidikan. Tripusat pendidikan merupakan tiga pusat pendidikan yang
bertanggung jawab terhadap pembentukan kepribadian seseorang, yang diantaranya terdiri dari pendidikan di lingkungan keluarga, pendidikan di
lingkungan sekolah dan pendidikan di lingkungan masyarakat.
76
Ketiga unsur pendidikan tersebut haruslah bisa berjalan seiringan, karena
76
Wahyoetomo, Perguruan Tinggi, Pesantren: Pendidikan Alternatif Masa Depan, Jakarta: Gema Insani Press, 1997, h. 21.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
ketiganya merupakan unsur pendidikan yang saling berkaitan satu sama lain. Pendidikan di lingkungan keluarga berfungsi sebagai pendidikan
pertama yang akan menjadi pondasi pendidikan seseorang. Kemudian sekolah berfungsi sebagai lembaga pendidikan formal yang memberikan
pendidikan lanjutan setelah keluarga. Sementara masyarakat berfungsi sebagai lembaga pendidikan non formal yang mengarahkan seseorang
menjadi anggota masyarakat yang baik, dengan kata lain masyarakat merupakan wadah pengaplikasian pendidikan keluarga dan sekolah.
6. Strategi dan Metode Pendidikan karakter
Dalam upayanya membentuk karakter peserta didik, pendidikan pada era globalisasi saat ini memerlukan terbosan atau inovasi guna mendukung
upaya tersebut. Dibutuhkan pelaksanaan pendidikan karakter secara komprehensif bila ingin benar-benar membentuk karakter seseorang. Melalui
pola pendidikan karakter yang komprehensif diyakini akan menghasilkan lulusan yang mampu membuat keputusan moral, sekaligus memiliki perilaku
yang terpuji berkat pembiasaan terus-menerus dalam proses pendidikan. Pelaksanaan pendidikan karakter secara komprehensif dapat dilakukan
dengan menggunakan metode inkulkasi, keteladanan, fasilitasi, dan pengembangan keterampilan.
77
a. Inkulkasi Nilai
77
Ibid., h. 233-240.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id