Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pengaruh lingkungan Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang terhadap pembentukan karakter peserta didik di MAN Rejoso Peterongan Jombang.

h. Demokratis Demokratis yakni sikap dan cara berpikir yang mencerminkan persamaan hak dan kewajiban secara adil dan merata antara dirinya dengan orang lain. i. Rasa Ingin Tahu Rasa ingin tahu yakni cara berpikir, sikap dan perilaku yang mencerminkan penasaran dan keingintahuan terhadap segala hal yang dilihat, didengar, dan dipelajari secara lebih mendalam. j. Semangat Kebangsaan atau Nasionalisme Semangat Kebangsaan atau Nasionalisme yakni sikap dan tindakan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau individu dan golongan. k. Cinta Tanah Air Cinta tanah air yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan rasa bangga, setia, peduli dan penghargaan yang tinggi terhadap Bahasa, budaya, ekonomi, politik dan sebagainya, sehingga tidak mudah menerima tawaran bangsa lain yang dapat merugikan bangsa sendiri. l. Mengahargai Prestasi Mengahargai prestasi yakni sikap terbuka terhadap prestasi orang lain dan mengakui kekurangan diri sendiri tanpa mengurangi semangat berprestasi yang lebih tinggi. m. Komunikatif dan Besahabat digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Komunikatif dan bersahabat yakni sikap dan tindakan terbuka terhadap orang lain melalui komunikasi yang santun sehingga tercipta kerja sama secara kolaboratif dengan baik. n. Cinta Damai Cinta damai yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan suasana damai, aman, tenang dan nyaman atas kehadiran dirinya dalam komunitas atau masyarakat tertentu. o. Gemar Membaca Gemar Membaca yakni kebiasaan dengan tanpa paksaan untuk menyediakan waktu secara khusus guna membaca berbagai informasi, baik buku, jurnal, majalah, Koran dan sebagainya, sehingga menimbulkan kebijakan bagi dirinya. p. Peduli Lingkungan Peduli lingkungan yakni sikap dan tindakan yang selalu berupaya menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar. q. Peduli Sosial Peduli sosial yakni sikap dan perbuatan yang mencerminkan kepedulian terhadap orang lain maupun masyarakat yang membutuhkannya. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id r. Tanggung Jawab Tanggung jawab yakni sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, baik yang berkaitan dengan diri sendiri, sosial, masyarakat, bangsa, negara maupun agama.

5. Faktor Pembentuk Karakter

Karakter merupakan sesuatu yang ada pada diri manusia. Baik tidaknya karakter seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seseorang yang pada masa kecilnya dikenal rajin ibadah dan berbuat baik, pada masa dewasanya bisa berubah menjadi sebaliknya. Perjalanan hidup seseorang bisa sangat mempengaruhi karakter yang dimiliki oleh orang tersebut. Keadaan ekonomi, keluarga, lingkungan dimana ia berada tinggal, dan pendidikan yang ia peroleh bisa mempengaruhi karakter seseorang. 72 Senada dengan hal tersebut, Ki Hajar Dewantara juga menuturkan bahwa aktualisasi karakter dalam bentuk perilaku merupakan hasil perpaduan anatara karakter dasar bawaan manusia yang bersifat biologis dengan hasil hubungan atau interaksi dengan lingkungannya. 73 Pendapat lain menyebutkan bahwa unsur terpenting yang dapat mempengaruhi pembentukan karakter seseorang adalah pikiran. Hal tersebut dikarenakan pikiran merupakan suatu program yang terbentuk dari pengalaman hidup. Program tersebut kemudian membentuk sugesti yang 72 Ahmad Tafsir, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, h. 16. 73 Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan, h. 13. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id akhirnya berujung pada pola berpikir yang bisa mempengaruhi perilaku seseorang. Sehingga apabila program yang tertanam adalah sesuai dengan prinsip-prinsip kebajikan universal, maka perilaku yang muncul adalah mengarah kepada kebajikan pula. 74 Lebih jelasnya Zubaedi dalam bukunya yang berjudul Desain Pendidikan Karakter, menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter seseorang. Faktor tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: 75 a. Insting Naluri Insting merupakan tabiat yang dibawa oleh manusia dari sejak lahir. Pada dasarnya insting merupakan fitrah manusia yang sudah ada dan tidak perlu dipelajari terlebih dahulu, hal tersebut lah yang mendorong manusia memunculkan beraneka macam sikap, tindakan dan perbuatan. Sikap maupun perbuatan yang beraneka macam ini lah yang nantinya akan membentuk karakter yang beraneka macam pula pada diri masing- masing manusia. b. AdatKebiasaan AdatKebiasaan merupakan segala perbuatan atau tindakan seseorang yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama. AdatKebiasaan bermula pada insting yang memotivasi seseorang untuk 74 Ahmad Tafsir, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, h. 17. 75 Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan, h. 178-183. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id melakukan perbuatan tertentu dan secara berulang-ulang. Namun tidak semua perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang bisa dinamakan sebagai adat kebiasaan, suatu perbuatan bisa dinamakan sebagai adat kebiasaan manakala mudah dilakukan secara berulang-ulang dan di dasari rasa kesukaan dan kecenderungan hati dalam pelaksanaannya. c. Keturunan Hereditas Faktor yang mempengaruhi pendidikan adalah keturunan. Secara langsung atau tidak langsung keturunan juga mempengaruhi pembentukan karakter atau sikap seseorang. Di dalam ilmu pendidikan kita mengenal perbedaan pendapat antara aliran nativisme yang berpendapat bahwa seseorang ditentukan oleh bakat yang dibawa sejak lahir, pendidikan tidak bisa mempengaruhi perkembangan jiwa seseorang. Sementara itu menurut aliran empirisme megemukakan bahwa perkembangan jiwa seseorang itu mutlak dipengaruhi oleh pendidikan atau lingkungannya. Dan untuk menyikapi kedua teori yang konfrontatif tersebut kemudian muncullah teroi konvergensi yang bersifat mengkompromikan kedua teori tersebut dengan menekankan bahwa “dasar” dan “ajar” secara bersama-sama mempengaruhi perkembangan jiwa manusia. Berangkat pada teori konvergensi tersebut maka dapat dikatakan bahwa keturuan juga memberikan pengaruh terhadap pembentukan karakter atau sikap seseorang. Namun keturunan bukan merupakan hal digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id yang mutlak mempengaruhi karakter atau sikap seseorang, melainkan masih dipengaruhi oleh pendidikan dan lingkungan juga. Sifat-sifat seorang anak merupakan pantulan dari sifat-sifat orang tuanya. Namun sifat seorang anak tersebut bisa memiliki corak yang berbeda manakala mendapatkan pengaruh dari pendidikan dan lingkungannya. d. Lingkungan Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter seseorang. Seseorang yang pada masa kecilnya hidup di lingkungan keluarga yang religious dan memiliki perilaku yang religious, bisa berubah manakala pada perjalanan hidupnya menuju dewasa ia berada dan bergaul di lingkungan yang tidak religious. Hal tersebut menunjukkan bahwa lingkungan dimana seseorang itu berada bisa memberikan corak karakter pada diri seseorang tersebut. Dalam lingkup pendidikan, lingkungan yang sangat berpengaruh pada perkembangan kepribadian seseorang dikenal dengan istilah tripusat pendidikan. Tripusat pendidikan merupakan tiga pusat pendidikan yang bertanggung jawab terhadap pembentukan kepribadian seseorang, yang diantaranya terdiri dari pendidikan di lingkungan keluarga, pendidikan di lingkungan sekolah dan pendidikan di lingkungan masyarakat. 76 Ketiga unsur pendidikan tersebut haruslah bisa berjalan seiringan, karena 76 Wahyoetomo, Perguruan Tinggi, Pesantren: Pendidikan Alternatif Masa Depan, Jakarta: Gema Insani Press, 1997, h. 21. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id ketiganya merupakan unsur pendidikan yang saling berkaitan satu sama lain. Pendidikan di lingkungan keluarga berfungsi sebagai pendidikan pertama yang akan menjadi pondasi pendidikan seseorang. Kemudian sekolah berfungsi sebagai lembaga pendidikan formal yang memberikan pendidikan lanjutan setelah keluarga. Sementara masyarakat berfungsi sebagai lembaga pendidikan non formal yang mengarahkan seseorang menjadi anggota masyarakat yang baik, dengan kata lain masyarakat merupakan wadah pengaplikasian pendidikan keluarga dan sekolah.

6. Strategi dan Metode Pendidikan karakter

Dalam upayanya membentuk karakter peserta didik, pendidikan pada era globalisasi saat ini memerlukan terbosan atau inovasi guna mendukung upaya tersebut. Dibutuhkan pelaksanaan pendidikan karakter secara komprehensif bila ingin benar-benar membentuk karakter seseorang. Melalui pola pendidikan karakter yang komprehensif diyakini akan menghasilkan lulusan yang mampu membuat keputusan moral, sekaligus memiliki perilaku yang terpuji berkat pembiasaan terus-menerus dalam proses pendidikan. Pelaksanaan pendidikan karakter secara komprehensif dapat dilakukan dengan menggunakan metode inkulkasi, keteladanan, fasilitasi, dan pengembangan keterampilan. 77 a. Inkulkasi Nilai 77 Ibid., h. 233-240. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id