umum orang banyak.
24
Di zaman Rasullullah fungsi masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah saja, melainkan juga berfungsi sebagai tempat
urusan-urusan kemasyarakatan dan lain sebagainya.
25
Hal tersebut menunjukkan bahwa secara lahiriyah dan historisnya, masjid memiliki
fungsi ganda, yakni selain sebagai tempat ibadah, masjid juga berfungsi sebagai tempat kegiatan umat Islam, termasuk pula kegiatan pendidikan
atau pengajaran ilmu pengetahuan. Menurut Abdurrahman Wahid, posisi masjid di kalangan Pesantren
adalah sebagai tempat mendidik dan menggembleng santri agar lepas dari hawa nafsu sehingga mengarahkan santri kepada hal-hal yang bernilai
baik atau positif.
26
Dalam tradisi pesantren, kedudukan masjid sebagai pusat pendididikan
merupakan manifestasi
universalisme dari
sistem pendidikan yang pernah diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa sejak zaman Nabi dahulu masjid sudah digunakan sebagai pusat kegiatan umat Islam. Tradisi
tersebut kemudian diteruskan oleh para sahabat dan khalifah berikutnya. Di manapun kaum Muslimin berada masjid menjadi pilihan ideal bagi
24
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia Lintas Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangannya, Jakarta : Rajawali Pres, 1999, h. 132.
25
Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan Dan Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia, Bandung : Cita Pustaka Media, 2001, h. 70.
26
Mujamil Qomar, Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokrasi Institusi, h. 21.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
keberlangsungannya kegiatan-kegiatan umat Islam. Sebelum ada madrsah dan sekolah, masjid merupakan tempat yang paling tepat untuk
menyelenggarakan pendidikan.
27
Kendatipun pada dewasa ini pendidikan Pesantren sudah banyak di alihkan pada kelas-kelas yang ada di madrasah atau sekolah. Akan tetapi
sampai kini baik di Pesantren tradisional maupun modern, masjid tetap menjadi pilihan bagi para kiai pada umumnya untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran dengan metode sorogan dan bandongan atau wetonan. Hal tersebut dikarenakan selain keadaannya yang lebih tenang
dan kondusif, kegiatan di dalam masjid juga diyakini mengandung nilai ibadah, sehingga secara tidak langsung akan memberikan pembiasaan
kepada santri untuk selalu ingat dan dekat kepada Allah.
28
e. Pengajaran Kitab KlasikKuning Salah satu unsur yang menandakan ciri khas dari Pesantren adalah
adanya pengajaran kitab-kitab klasikkuning yang dilaksanakan oleh kiai atau ustadznya. Kegiatan pembelajaran semacam ini memang lah sangat
khas dunia pesantren. Kegiatan pembelajaran ini dilakukan dengan cara sang kiai atau ustadz membacakan manuskrip-manuskrip keagamaan
klasik berbahasa arab Kitab Kuning, sementara para santri
27
Amin Haedari, dkk, Masa Depan Pesantren Dalam Tantangan Modernitas dan Tantangan Komplesitas Global, h. 33.
28
Ibid., h. 34.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
mendengarkan sambil memberi catatan pada kitab yang sedang mereka baca.
29
Pengajaran kitab-kitab klasikkuning sudah berlangsung sejak awal berkembangnya Pesantren. Pada zaman dahulu pengajaran kitab-kitab
klasikkuning merupakan satu-satunya pembelajaran formal yang diberikan dalam lingkungan Pesantren. Dan tujuan utama dari pengajaran
kitab klasikkuning ini adalah untuk mendidik para calon ulama.
30
Oleh karena itu selama proses pembelajarannya di dalam Pesantren, seorang
santri pun harus mampu menguasai ilmu-ilmu bantu, seperti ilmu Nahwu, Sharaf,
Ma’ani, Balaghah, Bayan, dan lain sebagainya. Guna menunjang kemahirannya dalam membaca, memahami dan sekaligus menjelaskan isi
dari kitab-kitab klasikkuning.
31
3. Tujuan Pondok Pesantren
Tujuan Pendidikan pondok pesantren tidak jauh berbeda dengan tujuan pendidikan pada umunya. Bila tujuan pendidikan secara umum adalah untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh seseorang, maka tidak jauh berbeda dengan tujuan dari pendidikan pondok pesantren, yakni
mengembangkan potensi-potens yang dimiliki oleh seorang Muslim.
29
M. Shultoni Masyhud dan Moh. Khusnurdilo, Manajemen Pendidikan Pondok Pesantren, Jakarta: Diva Pustaka, 2005, h. 3.
30
Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren studi Tentang Pandangan Hidup Kyai, Jakarta: LP3S, 1994, h. 50.
31
Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan Dan Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia, h. 71.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Bila ditinjau dalam al-Quran, tujuan pendidikan pondok Pesantren dapat dikomparasikan pada surah at-Taubah ayat 122, yang berbunyi:
Artinya: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya ke medan perang. Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara
mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya
apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.
32
Dari ayat tersebut dapat diketahui bahwa tujuan dari pendidikan pondok pesantren memang tidak berbeda jauh dari tujuan pendidikan pada
umumnya, yakni mengajarkan dan memberikan ilmu pengetahuan yang akan digunakan sebagai bekal dalam kehidupan sehari-hari, baik itu di lingkungan
keluarga, kelompok maupun masyarakat. Pada dasarnya pondok pesantren merupakan manifestasi dari upaya
tercapainya pendidikan Islam. Pendidikan Islam merupakan Upaya mengembangkan, mendorong, serta mengajak peserta didik untuk lebih
dinamis dengan berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia. Dengan proses tersebut, diharapkan akan terbentuk pribadi peserta didik yang
32
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Jakarta: Al-Fatih, 2013, h. 206.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
lebih sempurna insan al-kamil, baik yang berkaitan dengan potensi, akal, perasaan maupun perbuatannya.
33
Dari definisi tentang pendidikan Islam tersebut maka dapat diketahui bahwa pada hakikatnya tujuan dari Pondok
Pesantren adalah searah dan sesuai dengan tujuan dari pendidikan Islam, yakni membentuk manusia yang lebih sempurna insan al-kamil.
Beberapa ahli juga memberikan gambaran tentang tujuan pondok Pesantren berdasarkan perspektif mereka masing-masing. Diantaranya adalah
Horiko Horikoshi, ditinjau dari segi otonomi pesantren tujuan pesantren adalah melatih para santri supaya memiliki kemampuan mandiri. Kemudian
menurut Manfred Ziemek, melihat dari segi aspek perilaku dan intelektual mengungkapkan bahwa tujuan pesantren adalah membentuk kepribadian,
memantapkan akhlak dan melengkapinya dengan intelektual. Sedangkan Mastuhu, melihat dari segi latar belakang dan visi pesantren yang berlainan,
ia merangkum tujuan pendidikan pesantren adalah menciptakan dan mengembangkan kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, bermanfaat bagi masyarakat, sebagai pelayan masyarakat, mandiri, bebas dan teguh dalam kepribadian,
menyebarkan agama atau menegakkan agama islam di tengah-tengah masyarakat
„izzul islam wal muslimin.
34
33
Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam; Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis, Jakarta: Ciputaat Press, 2002, h. 31-32.
34
Mujamil Qomar, Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokrasi Institusi, h. 4.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Adapun tujuan pondok pesantren secara institusional yang pernah dirumuskan dan diputuskan dalam MusyawarahLokakarya Intensifikasi
Pengembangan Pondok Pesantren yang diadakan di Jakarta pada tanggal 2 sd 6 Mei 1978. Tujuan tersebut terspesifikasi menjadi dua yakni tujuan
umum dan khusus. Tujuan umum pesantren adalah membina warga negara agar
berkepribadian Muslim sesuai dengan ajaran-ajaran agama Islam dan menanamkan rasa keagamaan tersebut pada semua segi kehidupannya serta
menjadikannya sebagai orang yang berguna bagi agama, masyarakat dan negara.
35
Berikut ini adalah tujuan khusus pondok pesantren, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Mendidik siswasantri anggota masyarakat untuk menjadi seseorang Muslim yang bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia memliki
kecerdasan, keterampilan dan sehat lahir batin sebagai warga negara yang berpancasila.
- Mendidik siswasantri untuk menjadikan manusia Muslim selaku kader- kader ulama dan mubaligh yang berjiwa ikhlas, tabah, tangguh,
wiraswasta dalam mengamalkan sejarah Islam secara utuh dan dinamis. - Mendidik santrisiswa untuk memperoleh kepribadian dan mempertebal
semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-manusia
35
Ibid., h. 6.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
pembangunan yang dapat membangun dirinya dan bertanggungjawab kepada pembangunan bangsa dan negara.
- Mendidik tenaga-tenaga pemyuluh pembangunan mikrokeluarga dan regional pedesaanmasyarakat lingkungannya.
- Mendidik siswasantri agar menjadi tenaga-tenaga yang cakap dalam berbagai pembangunan, khususnya pembangunan mental-spiritual.
- Mendidik santrisiswa untuk membantu meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat lingkungan dalam rangka usaha pembangunan
masyarakat bangsa.
36
Dari beberapa pemaparan tentang tujuan pondok pesantren maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pondok pesantren secara umum adalah mendidik
dan mengajarkan peserta didik supaya berkepribadian Muslim yang berakhlak karimah dengan berpegang teguh pada pemahaman ajaran Islam,
sehingga bisa bermanfaat bagi keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
4. Tipologi Pondok Pesantren
Pada umumnya tipologi pondok pesantren dikategorikan menjadi dua macam, yakni pondok pesantren Salafy dan pondok pesantren Khalafy.
Pesantren Salafy adalah pesantren yang tetap mempertahankan sistem pendidikan tradisional dan konvensional dengan membatasi diri pada
pengajaran kitab-kitab klasik dan pembinaan moral keagamaan semata.
36
Ibid., h. 6-7.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id