pengetahuannya tentang nilai-nilai karakter dan akhlak mulia ke dalam perilakunya di kehidupan sehari-hari.
67
Dari pemaparan tentang tujuan pendidikan dan pendidikan karakter menurut para ahli maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan memiliki andil
yang paling berpengaruh dalam pembentukan karakter seseorang. Dan tujuan dari dibentuknya karakter seseorang adalah supaya seseorang tersebut
mampu menjadi lebih baik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik, sehingga mampu memanfaatkan secara optimal ketiga aspek tersebut dalam
kehidupannya sehari-hari.
4. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
Dalam upaya membentuk bangsa yang berkarakter, maka seyogyanya dalam upaya tersebut harus lah ada nilai-nilai karakter yang besifat benar
secara universal. Nilai karakter yang bersifat benar secara universal adalah nilai yang menghasilkan suatu perilaku yang berdampak positif, baik bagi
yang menjalankan maupun orang lain.
68
Menurut refrensi Islam, nilai-nilai karakter yang dibutuhkan oleh bangsa bisa dikatakan tidak jauh dari karakter yang ditunjukkan oleh Nabi
Muhammad Saw, yang diantaranya adalah sidik, amanah, fathanah dan tabligh. Sidik yang berarti benar, mencerminkan bahwa Nabi Muhammad
Saw berkomitmen pada kebenaran, selalu berkata dan berbuat benar, dan
67
E. Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, h. 9.
68
Abdul Madjid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, h. 42.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
berjuang untuk menegakkan kebenaran. Amanah yang berarti dapat dipercaya, mencerminkan bahwa apa yang dikatakan dan dilakukan oleh Nabi
Muhammad Saw dapat dipercaya oleh siapapun, baik orang muslim maupun nonmuslim. Fathanah yang berarti cerdaspandai, arif, luas wawasan,
terampil dan professional, mencerminkan bahwa Nabi Muhammad Saw dapat dipertanggungjawabkan kehandalannya dalam menyelesaikan masalah.
Tabligh yang berarti komunikatif, mencerminkan bahwa siapapun yang menjadi lawan bicara beliau, maka orang tersebut akan mudah memahami
apa yang dibicarakandimaksudkan oleh beliau. Nilai-nilai karakter yang sangat terkenal dan melekat pada diri Nabi Muhammad Saw ini yang bisa
juga dianggap sebagai contoh karakter yang ideal bagi bangsa.
69
Sementara itu dari berbagai literatur disebutkan bahwa pendidikan karakter di Indonesia di dasarkan pada sembilan pilar karakter dasar,
diantaranya adalah: 1 Cinta Allah dan kebenaran; 2 Tanggung jawab, disiplin, dan mandiri; 3 Amanah; 4 Hormat dan sopan santun; 5 Kasih
sayang, peduli, dan kerja sama; 6 Percaya diri, kreatif, dan pantang menyerah; 7 Adil dan berjiwa kepemimpinan; 8 Baik dan rendah hati; 9
Toleran dan cinta damai.
70
Dari kesembilan pilar karakter dasar tersebut dapat digunakan sebagai acuan pendidikan karakter dan sekaligus perumusan nilai-nilai karakter di
69
Dharma Kesuma, dkk, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah, h. 11-12.
70
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, Konsep dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan, h. 72.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Indonesia. Namun supaya nilai-nilai karakter tersebut sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia, maka kesembilan pilar karakter tersebut perlu
dikembangkan dan dikaitkan dengan landasan-landasan pendidikan karakter bangsa Indonesia.
Dan dalam hal ini Kementrian Pendidikan Nasional Kemendiknas pada tahun 2010 secara lebih spesifik telah mengeluarkan nilai-nilai
pendidikan karakter yang sesuai dengan landasan-landansan pendidikan karakter bangsa, diantaranya adalah sebagai berikut:
71
a. Religius Religius yakni ketaatan dan kepatuhan dalam memahami dan
melaksanakan ajaran agama aliran kepercayaan yang dianut, termasuk dalam hal ini adalah sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama
aliran kepercayaan lain, serta hidup rukun dan berdampingan. b. Jujur
Jujur yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan kesatuan antara pengetahuan, perkataan dan perbuatan mengetahui yang benar,
mengatakan yang benar dan melakukan yang benar, sehingga menjadikan orang yang bersangkutan sebagai pribadi yang dapat
dipercaya. c. Toleransi
71
Fadlillah Muhammad dan Lilif Mualifatu Khorida, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013 , h. 40-41.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id