Distribusi Gumbel Analisa Masalah

L �, � = ∏ � �� � �−1 � � � n i=1 exp �− � � � � � � � 2.8 Sehingga �̂ diperoleh dari solusi berikut ini: ∑ �x i �� ln x i � n i=1 ∑ �x i �� � n i=1 - 1 �� - 1 � ∑ ln x i n i=1 = 0 2.9 Dan estimasi parameter bentuknya yaitu �� = � 1 � ∑ �x i �� � n i=1 � 1 �� 2.10

2.7 Distribusi Gumbel

Distribusi Gumbel adalah suatu rumusan distribusi statistik. Distribusi gumbel termasuk jenis distribusi nilai ekstrim. Digunakan Dalam kelompok distribusi nilai ekstrim, distribusi Gumbel mendapat julukan lebih khusus yaitu distribusi nilai ekstrim Tipe I. Julukan lain yang diberikan kepadanya adalah distribusi eksponensiai ganda. Nama eksponensial ganda memang mencerminkan bentuk sekaligus watak fungsi distribusi ini. Pengungkapan rumus distribusi, umumnya menggunakan dua bentuk. Pertama fungsi distribusi kumulatif cummulative distribution function=cdf. Kedua adalah fungsi probabilitas probability density function=pdf. Bentuk fungsi distribusi kumulatif dari distribusi Gumbel adalah ��, �, � = � −� �−�� +�−�� 2.11 Dimana α adalah parameter lokasi dan β adalah parameter skala dan x adalah peubah acak kontinu. Dan nilai mean nilai harapan dari distribusi gumbel adalah: Universitas Sumatera Utara µ= α + β γ 2.12 dan γ adalah konstanta Euler–Mascheroni yang nilainya 0.5772156649015328606. Dan untuk fungsi probabilitasnya yaitu: PDF = � −� �−� � + �−� � � 2.13 Dengan metode maksimum likelihood, estimasi dari setiap parameter distribusi gumbel adalah sebagai berikut: �̂ = �̅ − ∑ �� � �=1 exp � −�� �� � ∑ � �=1 exp � −�� �� � 2.14 �� = -�̂ log � 1 � ∑ � �=1 exp � −�� �� �� 2.15 Universitas Sumatera Utara BAB 3 ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM

3.1 Analisa Masalah

Adapun gempa yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah gempa tektonik yang terjadi di daerah sumatera utara. Adapun dipilih daerah Sumatera Utara, sebab daerah Sumatera Utara memiliki frekuensi gempa yang cukup tinggi. Berdasarkan data kegempaan yang pernah terjadi pada beberapa daerah, memiliki frekuensi kejadian gempa yang cukup tinggi dengan kekuatan yang cukup besar, sehingga data yang diperoleh cukup memadai untuk dijadikan bahan penelitian. Seismisitasi Pulau Sumatera dipengaruhi oleh adanya pertemuan antara dua lempeng besar benua, yaitu lempeng Eurasia dan Lempeng Indonesia – Australia seperti terlihat pada Gambar 3.1. Untuk wilayah Indonesia, zona pertemuan antara kedua lempeng tersebut berada di bagian barat pulau Sumatera atau lebih tepatnya di Sumatera Indonesia yang kemudian bebelok ke arah Timur di bagian Selatan Pulau Jawa. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.1 Pertemuan 4 Lempeng Tektonik di Wilayah Indonesia Dalam beberapa katalog gempa maupun literatur, tercatat berbagai kejadian gempa di Sumatera yang cukup merusak sebagai akibat dari pertemuan antara lempeng Eurasia dan Indonesia – Australia maupun akibat adanya patahan Semangko. Adanya penunjaman lempeng Indonesia – Australia di bawah lempeng Eurasia mengakibatkan terjadinya kejadian gempa yang dapat diidentifikasikan sebagai gempa dengan mekanisme subduksi. Lokasi epicenter yang terdapat di sekitar wilayah Provinsi Sumatera Utara dengan mekanisme subduksi yang dapat dilihat pada Gambar 3.2. Dari gambar tersebut dapat dilihat pula bahwa patahan di daratan Sumatera Utara dengan mekanisme strike slip terdapat pada wilayah sekitar Danau Toba, Siborong-borong dan Tarutung. Sebagian besar gempa yang terjadi di Pulau Sumatera terkonsentrasi di sepanjang pantai barat Pulau Sumatera atau lebih tepatnya di sepanjang pegunungan Bukit Barisan. Pada bagian Timur Pulau Sumatera, seismisitasi gempa mulai berkurang. Gempa yang terjadi di sepanjang jalur pegunungan Bukit Barisan ini akibat adanya zona patahan di sepanjang jalur pegunungan atau lebih dikenal dengan patahan Semangko. Patahan ini bermula dari kepulauan Nicobar di Laut Andaman kemudian menerus sepanjang pantai barat Pulau Sumatera Utara dan berakhir di ujung Pulau Sumatera sekitar selat sunda. Universitas Sumatera Utara Dalam mengidentifikasi zona sumber gempa, hasil studi dari para peneliti sebelumnya dapat digunakan untuk mengidentifikasi sumber gempa yang ada di Sumatera Utara, yang menunjukan bahwasanya patahan-patahan yang terdapat di wilayah daratan dan laut Sumatera Utara menurut Danny Hilman Natawidjaja menggambarkan posisi letak patahan-patahan seperti yang terdapat pada Gambar 3.2.

3.2 Penggunaan Metode Distribusi Dalam Estimasi Gempa Bumi