Gempa Bumi Peramalan Gempa Bumi Tektonik Untuk Wilayah Sumatera Utara dengan Menggunakan Metode Distribusi Weibull dan Distribusi Gumbel

dan Paricutun yang bangkit dari ladang jagung pada tahun 1943 dan menjadi pegunungan instan. - Antara Northern California dan British Columbia, Pasifik, Juan de Fuca, dan lempeng Gorda telah membangun Cascades dan Gunung Saint Helens yang terkenal, yang meletus pada tahun 1980. - Kepulauan Aleutian Alaska tumbuh sebagai lempeng Pasifik yang menumbuk lempeng Amerika Utara. Palung Aleutian yang dalam telah dibuat pada zona subduksi dengan kedalaman maksimum 25.194 kaki 7.679 meter. - Dari Semenanjung Kamchatka Rusia ke Jepang, subduksi dari lempeng Pasifik di bawah lempeng Eurasia bertanggung jawab atas pulau-pulau Jepang dan gunung berapi seperti Mt. Fuji. Bagian akhir dari Cincin Api ada di mana subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Pasifik dan telah menciptakan gunung berapi di New Guinea dan kawasan Mikronesia. Dekat New Zealand, Lempeng Pasifik slide di bawah lempeng Indo- Australia.

2.3 Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi lempeng bumi. Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan. Adapun energi gempa yang dihasilkan biasa dikenal dengan magnitudo. Magnitudo gempa adalah sebuah besaran yang menyatakan besarnya energi seismik yang dipancarkan oleh sumber gempa. Besaran ini akan berharga sama, meskipun dihitung dari tempat yang berbeda. Skala yang kerap digunakan untuk menyatakan Universitas Sumatera Utara magnitudo gempa ini adalah Skala Richter Richter Scale. Secara umum, magnitudo gelombang badan m b dapat dihitung menggunakan formula berikut: 2.1 dengan m b adalah magnitudo, A adalah amplitudo gerakan tanah dalam mikrometer, T adalah periode gelombang, Δ adalah jarak pusat gempa atau episenter, h adalah kedalaman gempa. Secara umum magnitudo gelombang permukaan M S dapat dihitung menggunakan formula sebagai berikut: 2.2 Kekuatan gempa disumbernya dapat juga diukur dari energi total yang dilepaskan oleh gempa tersebut. Energi yang dilepaskan oleh gempa biasanya dihitung dengan mengintegralkan energi gelombang sepanjang runtutan gelombang wave train yang dipelajari misal gelombang permukaan dan seluruh luasan yang dilewati gelombang bola untuk gelombang badan, silinder untuk gelombang permukaan, yang berarti mengintegralkan energi terhadap ruang dan waktu. Berdasar perhitungan energi dan magnitudo yang pernah dilakukan, ternyata antara magnitudo dan energi mempunyai relasi yang sederhana, yaitu: 2.3 dengan Ms adalah magnitudo gelombang permukaan dan E R adalah energi gempa dengan satuan joule. Berdasar persamaan tersebut, kenaikan magnitudo gempa sebesar 1 skala richter akan berkaitan dengan kenaikan energi sebesar 32 kali. Dan kenaikan magnitudo sebesar 2 SR akan berkaitan dengan kenaikan energi sebesar 1000 kali Shearer Peter M., 2009. Adapun tipe gempa bumi sebagai berikut: 1. Gempa bumi vulkanik Gunung Api ; Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila Universitas Sumatera Utara keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut. 2. Gempa bumi tektonik ; Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi.

2.4 . Proses terjadinya gempa bumi tektonik