Dalam mengukur likuiditas yang penting bukan besar kecilnya perbedaan aktiva lancar dengan hutang lancar melainkan harus dilihat pada hubungannya
atau perbandingannya yang mencerminkan kemampuan membelikan hutang. Current ratio yang tinggi mungkin menunjukkan adanya tingkat kebutuhan atau
adanya unsur aktiva lancar yang rendah likuiditasnya seperti persediaan yang berlebihan.
2. Rasio Kas Cash Ratio
Cash ratio merupakan rasio untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Ketersediaan uang kas dapat dilihat dari
tersedianya dana kas atau yang setara dengan kas seperti rekening perusahaan yang ada di bank misalnya tabungan atau giro. Rumus cash ratio yang
digunakan: Kas + Setara Kas
Cash Ratio = Hutang Lancar
Cash Ratio yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendeknya dengan menggunakan dana kas yang tersedia.
Sebaliknya, cash ratio yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kekurangan dana kas untuk membayar hutang jangka pendeknya sehingga perlu
dilakukan penjualan aktiva lancar yang lain untuk menutupi kekurangan dana kas.
2.1.3. Rasio Leverage
Perusahaan untuk mendanai biaya operasional yang terus meningkat, kerapkali perusahaan memakai dana pinjaman yang dikenal dengan leverage
Universitas Sumatera Utara
keuangan. Leverage Keuangan adalah penggunaan pembiayaan dengan hutang. Leverage keuangan perusahaan akan mempengaruhi laba per lembar saham,
tingkat resiko dan harga saham. Nilai perusahaan yang tidak mempunyai hutang untuk pertama kali akan naik pada saat kebutuhan akan tambahan modal dipenuhi
hutang dan nilai tersebut kemudian akan mencapai puncaknya dan akhirnya nilai itu akan menurun setelah penggunaan hutang berlebihan.
Menurut Brigham dan Weston 2005:154, leverage keuangan adalah suatu ukuran yang menunjukkan sampai sejauh mana sekuritas berpenghasilan
tetap hutang dan saham preferen digunakan dalam sturktur modal perusahaan. Leverage keuangan merujuk pada penggunaan sekuritas yang memberikan
penghasilan yang tetap yaitu hutang dan saham leverage. Resiko keuangan adalah tambahan resiko bagi pemegang saham biasa akibat penggunaan leverage
keuangan. Leverage keuangan akan mempengaruhi laba per saham yang diharapkan perusahaan, tingkat resiko dari laba tersebut, dan karena itu juga harga
saham perusahaan. Penggunaan leverage keuangan mempunyai efek yang baik dan buruk. Leverage yang lebih tinggi akan memperbesar laba per saham yang
diharapkan tetapi juga resiko perusahaan. Menurut Brigham dan Weston 2005:154, risiko keuangan adalah bagian dari risiko yang ditanggung pemegang
saham, yang melebihi risiko bisnis yang mendasar, sebagai akibat dari penggunaan leverage keuangan. Risiko keuangan timbul karena penggunaan
hutang yang menyebabkan lebih besarnya variabilitas laba bersih. Menurut Riyanto 2001:331, rasio leverage adalah rasio-rasio yang
dimaksud untuk mengukur sampai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai
Universitas Sumatera Utara
dengan hutang debt total assets ratio. Sedangkan, menurut Sawir 2005:13, rasio leverage mengukur tingkat solvitabilitas suatu perusahaan. Rasio ini
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya dan seandainya perusahaan tersebut dilikuidasi. Rasio-rasio leverage
yang umum digunakan adalah : 1.
Rasio Utang Debt Ratio Rasio ini memperlihatkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki dan
seluruh kekayaan yang dimiliki. Semakin tingi hasil persentasenya, cenderung semakin besar resiko keuangannya bagi kreditur maupun pemegang saham.
Rumus rasio debt ratio yang digunakan : Total Hutang
Debt Ratio = Total Aktiva
2. Rasio Utang terhadap ekuitas Debt to Equity Ratio
Rasio ini menggambarkan perbandingan utang dengan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan
tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Rumus rasio Debt to equity ratio yang digunakan:
Total Hutang Debt to Equity Ratio =
Total Ekuitas
2.1.4. Rasio Aktivitas