Rasio Likuiditas Uraian Teoritis

f. Book Value per Share g. Price to Book Value

2.1.2. Rasio Likuiditas

Menurut Syamsuddin 2004:41, rasio likuiditas adalah suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Van Horne dan Wachowicz 2006:205, likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber daya jangka pendek aktiva lancar yang tersedia untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tersebut. Van Horne dan Wachowic 2006:313 menyebutkan adanya indikasi semakin besar likuiditas perusahaan semakin kuat keseluruhan kondisi keuangan dan semakin besar laba perusahaan berarti semakin tinggi tingkat risiko pendanaan yang digunakan yaitu pendanaan hutang semakin menarik dengan adanya perbaikan dalam likuiditas. Rasio likuiditas yang biasa digunakan perusahaan dan dipakai dalam penelitian ini Kasmir, 2010:119 adalah: 1. Rasio Lancar Current Ratio Current ratio merupakan rasio untuk mengukur seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Rumus current ratio yang digunakan: Aktiva Lancar Current Ratio = Hutang Lancar Universitas Sumatera Utara Dalam mengukur likuiditas yang penting bukan besar kecilnya perbedaan aktiva lancar dengan hutang lancar melainkan harus dilihat pada hubungannya atau perbandingannya yang mencerminkan kemampuan membelikan hutang. Current ratio yang tinggi mungkin menunjukkan adanya tingkat kebutuhan atau adanya unsur aktiva lancar yang rendah likuiditasnya seperti persediaan yang berlebihan. 2. Rasio Kas Cash Ratio Cash ratio merupakan rasio untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Ketersediaan uang kas dapat dilihat dari tersedianya dana kas atau yang setara dengan kas seperti rekening perusahaan yang ada di bank misalnya tabungan atau giro. Rumus cash ratio yang digunakan: Kas + Setara Kas Cash Ratio = Hutang Lancar Cash Ratio yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendeknya dengan menggunakan dana kas yang tersedia. Sebaliknya, cash ratio yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kekurangan dana kas untuk membayar hutang jangka pendeknya sehingga perlu dilakukan penjualan aktiva lancar yang lain untuk menutupi kekurangan dana kas.

2.1.3. Rasio Leverage

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Leverage Dan Size Terhadap Return Saham Perusahaan Makanan Dan Minuman Di Bursa Efek Indonesia

5 88 77

Pengaruh Rasio Harga Laba, Rasio Pengembalian Modal, Rasio Aktivitas Dan Rasio Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 32 98

Pengaruh profitablitas dan rasio leverage terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 15 1

Pengaruh Rasio Likuditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, dan Rasio Profitabilitas terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 25 130

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 26

Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas, Aktivitas, dan Solvabilitas terhadap Return Saham Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 26

Pengaruh Rasio Likuditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, dan Rasio Profitabilitas terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

PENGARUH RASIO LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 16

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 14

PENGARUH RASIO LEVERAGE DAN AKTIVITAS TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 14