dan Uji F digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, tiga variabel, yaitu ROA industri, rasio leverage
keuangan tertimbang dan rasio intensitas modal tertimbang terbukti berpengaruh signifikan terhadap ROA perusahaan. Kedua, dari ketiga variabel, hanya variabel
ROE industri yang terbukti berpengaruh signifikan terhadap ROE perusahaan. Ketiga, rasio leverage keuangan tertimbang terbukti paling signifikan dalam
menjelaskan ROA, sedangkan variabel yang paling signifikan dalam menjelaskan ROE adalah ROE industri
2.3. Kerangka Konseptual
Prinsip manajemen perusahaan menuntut agar dalam perolehan dan penggunaan dana perusahaan harus didasarkan dalam pertimbangan efisiensi dan
efektivitas. Hal ini berarti setiap rupiah dana harus dapat digunakan seefektif mungkin untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal.
Tingkat aktiva lancar yang berlebih dapat dengan mudah membuat perusahaan merealisasi pengembalian atas investasi return on investment yang
rendah, akan tetapi perusahaan dengan jumlah aktiva lancar yang terlalu sedikit dapat mengalami kekurangan dan kesulitan dalam mempertahankan operasi yang
lancar. Rasio lancar yang tinggi akan menunjukkan besarnya jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.
Rasio likuiditas berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang jangka pendeknya. Perusahaan harus mampu menyediakan
aktiva lancar dalam jumlah besar untuk dapat menutup hutang lancarnya. Rasio
Universitas Sumatera Utara
likuiditas yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah current ratio dan cash ratio. Semakin tinggi tingkat rasio likuiditas maka semakin tinggi kemampuan
perusahaan untuk melunasi hutang jangka pendeknya Harmono, 2009:106. Rasio leverage adalah untuk kemampuan perusahaan untuk memenuhi
segala kewajiban finansialnya seandainya perusahaan tersebut saat itu di likuidasi, dengan kata lain berati kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua
hutang-hutangnya, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Rasio hutang dinyatakan dalam tiga indikator Sawir, 2005:13. Pertama,
Rasio Hutang debt ratio, kedua adalah rasio hutang terhadap ekuitas debt to equity ratio. Semakin tinggi rasio hutang, maka resiko perusahaan semakin tinggi
dan tingkat keuntungan yang diharapkan semakin tinggi pula. Pada kenyataannya modal dari hutang dan modal sendiri akan mempengaruhi profitabilitas.
Penggunaan hutang terhadap profitabilitas secara teoritis dapatlah dikatakan penggunaan modal asing hutang yang lebih besar akan mengakibatkan kenaikan
profitabilitas perusahaan. Rasio aktivitas berguna untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam
menggunakan aktiva yang dimiliki. Rasio aktivitas terdiri dari rasio perputaran total aktiva tetap fixed asset turnover ratio, rasio perputaran piutang dagang
account receivable turnover ratio, rasio perputaran persediaan inventory turnover ratio. Semakin tinggi rasio aktivitas maka semakin efektif perusahaan
dalam mendayagunakan sumber dananya Warsono, 2003:35. Return on Investment merupakan perbandingan dari laba bersih dengan
total aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba. Besarnya laba bersih
Universitas Sumatera Utara
operasi perusahaan dipengaruhi oleh perputaran dana yang ditanam. Semakin cepat perputaran dana perusahaan maka semakin efektif penggunaan dana
tersebut, dan laba perusahaan semakin besar Kuswadi, 2004:191. Return on Investment merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan
dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia diperusahaan.
Berikut ini adalah gambaran model kerangka konseptual yang akan mengkaji hubungan rasio likuiditas dengan return on investment :
Sumber: Harmono 2009, Sawir 2005, Warsono 2003, Kuswadi 2004
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Rasio Likuiditas X : Current Ratio X
1
Cash Ratio X
2
Return on Investment Y
Rasio Leverage Debt Ratio X
3
Debt to Equity Ratio X
4
Rasio Aktivitas Fixed Asset Turnover Ratio X
5
Account Receivable Turnover Ratio X
6
Inventory turnover ratio X
7
Universitas Sumatera Utara
2.4. Hipotesis