Antrakinon Tanin Triterpenoidsteroid Uraian Kandungan Kimia Tumbuhan

menusuk, menyebabkan bersin dan sering mengakibatkan iritasi terhadap selaput lendir Gunawan dan Mulyani, 2004.

2.3.4 Flavonoid

Menurut perkiraan, kira-kira 2 dari seluruh karbon yang difotosintesis oleh tumbuhan diubah menjadi flavonoid atau senyawa yang berkaitan erat dengannya. Sebagian besar tanin berasal dari flavonoid. Jadi flavonoid merupakan salah satu golongan fenol alam yang terbesar Markham, 1988. Flavonoid mengandung 15 atom karbon dalam inti dasarnya mempunyai struktur C6-C3-C6 yaitu dua cincin aromatik yang dihubungkan oleh tiga atom karbon yang merupakan rantai alifatik Markham, 1988. Flavonoid mencakup banyak pigmen yang paling umum dan terdapat pada seluruh dunia tumbuhan mulai dari fungus sampai angiospermae. Beberapa flavonoid berwarna, tetapi flavonoid yang menyerap sinar UV penting dalam mengarahkan serangga. Beberapa fungsi flavonoid untuk tumbuhan yaitu pengaturan tumbuh, pengaturan fotosintesis, kerja antimikroba dan antivirus, dan anti serangga Robinson, 1995.

2.3.5 Antrakinon

Pada saat mengidentifikasi pigmen dari sumber tumbuhan baru, harus diingat bahwa hanya sedikit saja antrakinon yang terdapat secara teratur dalam tumbuhan. Yang paling sering dijumpai ialah emodin; sekurang-kurangnya terdapat dalam enam suku tumbuhan tinggi. Sukar untuk memisahkan campuran antrakinon, dan sering cara khas telah dikembangkan untuk memisahkan campuran yang terdapat dalam tumbuhan tertentu Harbone, 1987. Universitas Sumatera Utara

2.3.6 Tanin

Tanin terdapat luas dalam tumbuhan berpembuluh, dalam angiospermae terdapat khusus dalam jaringan kayu. Menurut batasannya, tanin dapat bereaksi dengan protein membentuk kopolimer mantap yang tak larut dalam air. Sebagian besar tumbuhan yang banyak bertanin dihindari oleh hewan pemakan tumbuhan karena rasanya yang sepat. Kita menganggap salah satu fungsi utama tanin dalam tumbuhan ialah sebagai penolak hewan pemakan tumbuhan Robinson, 1995. Golongan tanin dalam makanan dan tanaman memberikan rasa kesat dan pahit. Golongan ini terdiri atas senyawa polifenol larut-air, yang dapat memiliki bobot molekul berat. Secara garis besar, tanin terbagi menjadi dua golongan yaitu: tanin dapat-terhidrolisis, yang terbentuk dari esterifikasi gula dengan asam fenolat sederhana yang merupakan tanin turunan-sikimat misalnya asam galat, dan tidak dapat-terhidrolisis, yang kadang disebut tanin terkondensasi, yang berasal dari reaksi polimerisasi kondensasi antar flavonoid. Sesuai dengan namanya, tanin dapat terhidrolisis oleh basa untuk membentuk asam sederhana dan gula. Sifat utama tanin adalah kemampuannya mengikat protein. Tanin tersebar di dunia tanaman dan dapat diproduksi oleh tanaman, karena ikatannya dengan protein membuat tanaman ini tidak menarik untuk dimakan Heinrich, 2009

2.3.7 Triterpenoidsteroid

Triterpenoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprena dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C30 asiklik, yaitu skualena. Senyawa ini berstruktur siklik yang rumit, kebanyakan berupa alkohol, aldehid atau asam karboksilat, berupa senyawa tahan warna, berbentuk kristal, sering kali bertitik didih tinggi dan aktif optik. Triterpenoid dapat dibagi Universitas Sumatera Utara menjadi empat golongan senyawa: triterpenoid sebenarnya, steroid, saponin, dan glikosida jantung. Saponin dan glikosida jantung merupakan triterpenoid dan steroid yang terutama terdapat sebagai glikosida Harborne, 1987. Steroid adalah triterpenoida yang kerangka dasarnya sistem cincin siklo pentana perhidrofenantren. Uji yang biasa digunakan adalah reaksi Liebermann- Burchard yang dengan kebanyakan triterpen dan steroid memberikan warna hijau- biru Harbone, 1987.

2.4 Uraian Mikroba