suatu bahan padat untuk mengalami perubahan bentuk tetap tanpa ada kerusakan. Sifat fisika adalah karakteristik suatu bahan ketika mengalami peristiwa fisika
seperti adanya pengaruh panas atau listrik. Yang termasuk sifat-sifat fisika adalah sebagai berikut: Titik lebur, Kepadatan, Daya hantar panas, dan daya hantar
listrik. Sifat kimia adalah kemampuan suatu logam dalam mengalami peristiwa korosi. Korosi adalah terjadinya reaksi kimia antara suatu bahan dengan
lingkungannya. Secara garis besar ada dua macam korosi, yaitu korosi karena efek galvanis dan reaksi kimia langsung.
2.5 Pemilihan Bahan
Baja didefenisikan sebagai paduan antara besi Fe dan karbon, dengan kandungan karbon tidak lebih dari 1,7. Baja karbon yang memiliki satu atau
lebih unsur paduan disebut baja paduan alloy steel unsur paduan utama adalah: Chromium Cr, Nikel Ni, Vanadium V, Molibdenum Mo, dan Tungsten
W, unsur-unsur paduan ini berpengaruh terhadap sifat mekanik baja Alamsyah, 1993. Kekerasan adalah salah satu sifat mekanik baja yang dapat dirubah melalui
perlakuan panas Heat treatment, tapi tidak semua jenis baja dapat dirubah kekerasannya melalui perlakuan panas. Kelompok material baja yang dapat
dirubah kekerasannya melalui perlakuan panas adalah kelompok baja perkakas tool material.
Landing gear pada pesawat terbang adalah komponen peralatan pada pesawat terbang yang terbuat dari baja perkakas. Kekerasan komponen ini
basanya berkisar antara 54 sd 62 HRC. AISI 4140 memiliki kemampuan mesin, stabilitas dimensi saat mengalami perlakuan panas heat treatment, dengan
Universitas Sumatera Utara
kekerasan permukaan yang tinggi. Pada proses perlakuan panas temperatur adalah variabel utama yang sangat berpengaruh terhadap perubahan sifat mekanik bahan,
dimana masing-masing bahan memiliki level temperatur dan menggunakan media pendingin spesifik saat dilakukan proses perlakuan panas.
2.6 Pemesinan Optimum
Pada penelitian ini ada 3 variabel yang perlu ditentukan harganya yaitu Laju pemotongan, laju pemakanan dan kedalaman potong. Sesuai dengan urutan
proses yang telah direncanakan Variabel tersebut diatas harus dipilih sehingga kecepatan penghasil geram dapat di capai. Pengoptimalan yang dilakukan dengan
memvariasikan ketiga variabel dengan mengkoleksi beberapa data sehingga dihasilkan data laju pemotongan yang berkaitan dengan umur pahat dan besarnya
volume geram yang terbuang. Didasarkan pada metoda klasik optimasi maka setiap rumus matematik
dapat dideprensir terhadap salah satu variable proses dalam hal ini laju pemotongan karena merupakan variable terakhir yang ditentukan sehingga
diperoleh harga variable optimum toritik. Pada pelaksanaannya bahwa kondisi pemotongan optimum yang diperoleh secara matematik belum tentu dapat
diterapkan, hal ini disebabkan adanya beberapa kendala dalam proses pemesinan yaitu pada proses bentukan geram dan system pemotongan Rochim, 1993.
Dalam penelitian kemampuan mesin, rancangan percobaan statistik sangat umum di gunakan dan data yang tepat dapat di analisis dengan metoda statistik
hingga menghasilkan kesimpulan yang sah dan objektif. Dewasa ini rancangan factorial, Response surface metodologi RSM dan Metode taguchi umum di
Universitas Sumatera Utara
gunakan menggantikan percobaan satu faktor yang memakan waktu dan ongkos yang mahal.
Untuk memperoleh pemotongan optimum metode RSM di gunakan karena merupakan bagian dari teknik matematika dan statistik yang berfungsi untuk
pemodelan dan analisis dari masalah dimana response yang diteliti dan menentukan korelasi antara satu response atau lebih yang diukur adaalah
merupakan faktor yang sangat penting Noordin et. al. 2004. Untuk menentukan apakah ada hubungan antara faktor dan variabel
response yang diteliti, data yang dikumpulkan harus dianalisis denagan cara yang tepat secara statistik menggunakan regresi. Regresi dilakukan untuk menjelaskan
data dikumpulkan dan dengan cara demikian variabel empiris yang diamati response di aproksidasi berdasarkan hubungan fungsional antara taksiran
variabel yest dan satu atau lebih variabel regresor atau input X
1
, X
2
,……X
k
dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan fungsional antara taksiran variabel yest dan variabel input X
1
, X
2
, X
3,
X
4
dan X
5
Noordin et.al, 2004. Digunakan teknik kuadrat untuk mencocokkan persamaan model yang mengandung regresor
atau variabel input yang disebut dengan meminimalkan error residual yang diukur dengan jumlah deviasi kuadrat antara sambutan actual dan taksiran. Ini
melibatkan perhitungan taksiran koefisien regresi yaitu koefisien variabel model termasuk titik potong dan suku konstanta dalam persamaan regresi multiple
liniar Montogomery, 2001. y=
o+
1
X
1
+
2
X
2
+…. k
x
k+ ε………………………………………………...2.12
Universitas Sumatera Utara
dimana y = Variabel terikat = Konstanta
ε = Galat x = Variabel yang dikendalikan
2.7 Response Surface Methodology RSM