membantu dalam mengefisienkan rantai pemasaran untuk mendapatkan barang dagangannya Albert, 2007.
2.2. Landasan Teori
Peranan atau peran adalah pola perilakuan yang dikaitkan dengan status atau kedudukan. Setiap manusia yang menjadi warga suatu masyarakat senantiasa
mempunyai status atau kedudukan dan peranan. Peranan ini dapat diibaratkan dengan peran yang ada dalam suatu sandiwara yang para pemainnya mendapatkan
tugas untuk memainkan sebagian atau seluruh bagian cerita yang menjadi tema sandiwara tersebut Soekanto, 1981.
Sebagai wanita yang telah menikah mempunyai peran dalam keluarga inti sebagai istri, sebagai pengurus rumah tangga dan sebagai pencari nafkah. Pada
umumnya dirasakan sebagai tugas utama dari seorang wanita yang terkait dalam gambaran perkawinan. Dalam tiga peran tersebut, wanita memberikan diri
sepenuhnya demi kesejatraan bagi keluarganya. Banyak wanita merasa tidak puas dalam ketiga peran di atas dan sering keadaan ekonomi keluarganya menuntut
untuk bekerja di luar, atau mencari suatu kegiatan yang menambah penghasilan keluarganya Moenandar, 1985.
Peran wanita pedagang sayur adalah sebagai pengambil keputusan dalam keluarga, perdagangan Usaha berdagang sayuran di pasar tradisional dan
pendapatan keluarga. Sajogyo pada tahun 1983 berpendapat bahwa pengambilan keputusan dalam keluarga ada empat bagian, yaitu :
1. Tingkat keputusan dihubungkan dengan bidang perdagangan, terdiri atas
penentuan besarnya modal yang digunakan, lokasi berdagang,
Universitas Sumatera Utara
mengaturmempersiapkan barang dagangan, membeli sayur, cara berdagang, jenis komoditi, membersihkan tempat berdagang dan
menentukan harga barang dagangan 2.
Tingkat keputusan dihubungkan dengan pengeluaran dalam kebutuhan pokok, terdiri atas makanan, biaya pendidikan dan perawatan kesehatan
3. Tingkat keputusan dihubungkan dengan pembentukan keluarga yang
terdiri atas : jumlah anak, pembagian kerja anak-anak dan pengawasan anak
4. Tingkat keputusan dalam rumah tangga dihubungkan dengan kegiatan
sosial sesuai yang ada dengan kemasyarakatan terdiri atas arisan, keagamaan dan gotong royong
Pengambilan keputusan dalam bidang produktif usaha dagang yaitu berkaitan dengan penetapan pasar, lokasi tempat berjualan, jenis komoditi yang
akan di jual, saluran pemasaran, harga, masalah penjualan, penawaran dan persaingan antar pedagang Syamsi, 1989.
Menurut Sajogyo 1983 beberapa pola pengambilan keputusan, yaitu : 1.
Keputusan istri sendiri 2.
Keputusan bersama, istri dominan 3.
Keputusan setara seimbang 4.
Keputusan bersama, suami dominan 5.
Keputusan suami sendiri Ada beberapa bentuk struktur rumah tangga yang mendorong wanita
mencari pekerjaan berupah, yaitu rumah tangga yang dikepalai oleh wanita akibat perceraian atau meninggal, wanita dari keluarga miskin sebagai pencari nafkah
Universitas Sumatera Utara
utama, dan wanita muda belum menikah dari keluarga inti yang bekerja untuk membantu meringankan beban keluarga. Wanita-wanita tersebut bekerja bukan
sebagai pencari nafkah utama dalam rumah tangga, tetapi mereka bekerja tidak hanya untuk dirinya sendiri dengan harapan meringankan beban ekonomi
keluarga, meningkatkan taraf hidup, pemenuhan kebutuhan hidup, dan perbaikan ekonomi keluarga Suardiman, 2001.
Menurut Soekartawi 1995 pendapatan bersih adalah selisih total pendapatan tunai dengan total pengeluaran. Pendapatan bersih suatu usaha
dinyatakan dalam bentuk jumlah rupiah. Pendapatan bersih adalah penerimaan dikurangi biaya produksi. Penerimaan adalah perkalian antara jumlah produk yang
dijual dengan harga jual. Pernyataan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
TR = P
y
x Y
Keterangan : TR
= Total Penerimaan P
y
= Harga Y
= Jumlah Produk yang Terjual Menurut Rini 2002 mamfaat bekerja bagi wanita adalah :
1. Mendukung ekonomi rumah tangga
2. Meningkatkan harga diri dan pemantapan identitas
3. Relasi positif dan sehat terhadap keluarga
4. Pemenuhan kebutuhan sosial, berbagai perasaan, pandangan dan solusi
5. Peningkatan ketrampilan dan kompentensi yang disesuaikan dengan
tuntutan tanggung jawab, tuntutan keterampilan dan kompetensi
Universitas Sumatera Utara
Sumber pendapatan yang diperoleh wanita adalah dari usaha berdagang sayur-mayur di pasar tradisional terhadap total pendapatan keluarga. Penerimaan
dari usaha berdagang sayur-mayur tidak menentu, terkadang habis terjual dan terkadang tidak. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pendapatan, yaitu :
modal, umur, jumlah tanggungan keluarga dan pendidikan formalSuardiman,2001.
2.3. Kerangka Pemikiran