Karena peran pertambahan sel yang sangat penting pada pertumbuhan janin, periode perkembangan intrauterin disebut sebagai “critical period” periode
kritis. Otak adalah organ yang lebih berisiko, sejak awal sampai akhir pertumbuhan hyperplasia. Secara teoritis, bila terjadi retardasi pertumbuhan janin
dapat menyebabkan penurunan jumlah sel otak secara irreversibel tidak dapat diperbaiki. Studi lain juga menunjukkan bahwa ada korelasi yang erat antara
lingkar kepala saat baru lahir dengan kandungan DNA otak. Ukuran kandungan DNA organ lain pada janin ditunjukkan lebih rendah pada janin yang
pertumbuhannya terhambat growth-retarded fetuses Rosso, 1990
2.2 Komposisi Tubuh Janin
Beberapa studi tentang komposisi tubuh janin, ditentukan secara langsung dengan analisis kimia, dan telah dipublikasikan Camerer, 1902; Givens and
Mary, 1933; Iob and swanson, 1934; Widdowson and Spray, 1951; Widdowson. 1981, dalam Rosso, 1990 Beberapa informasi tersebut digunakan untuk
mengembangkan “referensi” model komposisi janin oleh Ziegler et.al, 1976. Persamaan regresi digunakan untuk menghitung jumlah absolut dari setiap unsur
yang dihubungkan dengan umur. Dari perkiraan komposisi tubuh dan peningkatan berat badan pada berbagai usia kehamilan, komposisi pertambahan
berat dan peningkatan komponen tubuh setiap hari dapat ditentukan. Perubahan total air dan kadar protein dalam pertumbuhan janin berubah
paralel terhadap berat badan. Rata-rata bayi lahir diperkirakan mengandung 2400 g air dan 400 g protein. Perubahan kandungan lemak tubuh mengikuti pola
kandungan air dan protein. Hingga minggu ke 30 kehamilan diperkirakan sebagian besar lemak berada pada berbagai lokasi membran sel. Setelah minggu
ke 30 kehamilan, lemak disimpan dalam jaringan adipoisa dan meningkat dengan cepat lihat Tabel 2.1. Secara umum selama kehamilan terjadi penurunan
proporsi air dan sebaliknya peningkatan pada protein, lemak dan mineral tubuh.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Komposisi Tubuh Janin dari minggu ke 24 – 40 kehamilan
Per 100 g berat janin Usia
kehamilan minggu
Berat janin g
Air g
Protein g
Lipid g
Lainnya g
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38 39
40 690
770 880
1.010 1.160
1.318 1.480
1.650 1.830
2.020 2.230
2.450 2.690
2.940 3.160
3.330 3.450
88,6 87,8
86,8 85,7
84,6 83,6
82,6 81,7
80,7 79,8
79,0 78,1
77,3 76,4
75,6 74,8
74,0 8,8
9,0 9,2
9,4 9,6
9,9
10,1 10,3
10,6 10,8
11,0 11,2
11,4 11,6
11,8 11,9
12,0 0,1
0,7 1,5
2,4 3,3
4,1 4,9
5,6 6,3
6,9 7,5
8,1 8,7
9,3 9,9
10,5 11,2
2,5 2,5
2,5 2,5
2,4 2,4
2,4 2,4
2,4 2,5
2,5 2,6
2,6 2,7
2,7 2,8
2,8
Sumber : Ziegler et.al, 1976, dalam Rosso 1990
2.3 Kebutuhan Gizi untuk Janin
Untuk pertumbuhan janin yang memadai diperlukan zat-zat makanan yang cukup, dimana peranan plasenta besar artinya dalam transfer zat-zat makanan
tersebut. Pertumbuhan janin yang paling pesat terutama terjadi pada stadium akhir kehamilan. Misalnya pada akhir bulan ketiga kehamilan berat janin hanya
sekitar 30 gram dan kecepatan maksimum pertumbuhan janin terjadi pada minggu ke 32-38. sehingga dibutuhkan lebih banyak zat-zat makanan pada stadium akhir
tersebut Suryani, 2002. Kebutuhan gizi janin diperkirakan dengan berbagai cara antara lain : 1 perkiraan
konsumsi oksigen dan produksi karbondioksida; 2 transfer zat gizi dari ibu ke janin; 3 perubahan perkembangan komposisi tubuh janin Rosso, 1990
2.3.1 Kebutuhan Zat Gizi Makro