I. PENDAHULUAN
Sesuai dengan tujuan pembangunan nasional untuk memperoleh kesejahteraan bagi seluruh penduduk, maka upaya yang harus dilakukan adalah
meningkatkan semua sektor pembangunan terutama yang berkaitan dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Peningkatan derajat kesehatan dan gizi
masyarakat merupakan salah satu aspek penting dalam upaya tersebut. Kualitas sumberdaya manusia sangat ditentuan oleh keadaan gizi dan
kesehatan sejak usia dini bahkan sejak masih dalam kandungan. Penyebab terjadinya gangguan gizi dan pertumbuhan umumnya disebabkan gangguan gizi
ibu pada masa kehamilan, disamping praktek pemberian makan termasuk ASI dan penyakit infeksi. Oleh karena itu perhatian terhadap keadaan kesehatan dan
gizi ibu hamil merupakan kunci keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan anak sampai mencapai usia dewasa.
Sampai saat ini masalah gizi dan kesehatan pada ibu hamil masih memerlukan perhatian yang lebih serius. Hal ini dapat dilihat dari masih
tingginya Angka Kematian Ibu hamil dan melahirkan AKI, yaitu sebesar 373 per 100.000 kelahiran hidup SKRT, 1995. Bila dibandingkan dengan beberapa
negara ASEAN selama tahun 1990-1998, Indonesia mempunyai rata-rata angka kematian ibu tertinggi Gambar 1.1.
Gambar 1.1 Angka Kematian Ibu AKI di beberapa negara Tahun 1990-1998
6 39
44 65
160 170
410 440
450
Philipines India
Vietnam China
Thailand Malaysia
Singapore
45 40
35 30
250 20
15 10
50
INDONESIA Bangladesh
Universitas Sumatera Utara
Tingginya angka kematian ibu menunjukkan masih besarnya masalah kesehatan dan gizi pada ibu hamil. Prevalensi anemia pada ibu hamil masih
cukup tinggi yaitu 50,9 , dan angka BBLR Berat Bayi Lahir Rendah sekitar 2- 17 selama tahun 1990 – 2000 Depkes, 2003. Dari data Susenas 1999, risiko
Kurang Energi Kronis KEK pada ibu hamil sebesar 27,6 www:gizi.netkebijakan gizi. Menurut laporan World Bank 1994 dalam
Jalal,F. dan Atmojo, S 1998, salah satu persoalan yang cukup serius adalah bahwa anemia gizi pada ibu hamil bertamnggungjawab terhadap 20 kematian
ibu sewaktu melahirkan. Keadaan kesehatan dan gizi ibu hamil sangat menentukan pertumbuhan
dan perkembangan anak dan remaja, bahkan sampai mereka kemudian menjadi seorang ibu dan melahirkan bayi, yang dikenal sebagai “siklus malnutrisi
intergenerasi” digambarkan oleh ACCSCN 1999. Siklus tersebut dapat dijelaskan pada Gambar 1.2, bila seorang wanita dewasa bertubuh kecil,
kemungkinan akan melahirkan bayi BBLR. Bayi yang lahir dengan ukuran kecil akan mengalami risiko hambatan pertumbuhan dan perkembangan. Bahkan dapat
mempengaruhi kecerdasan anak yang digambarkan dengan penurunan IQ sebesar 10-13 poin bila anak menderita gizi buruk Depkes, 2003. Selanjutnya anak yang
mengalami hambatan pertumbuhan, pada masa remaja menjadi kecil berat badan dan tinggi badan rendah, ahkirnya menjadi dewasa juga bertubuh kecil.
Demikian siklus tersebut terus berjalan, dan bila tidak diperbaiki akan menyebabkan penurunan kualitas sumberdaya manusia di masa yang akan datang.
Sumber: Dimodifikasi dari ACCSCN, 1992 dalam Tontisirin, K and Gillespie 1999
Gagal tumbuh kembang anak
BB dan TB rendah pada masa remaja
BBLR
Wanita dewasa kecil
Gambar 1.2 Siklus malnutrisi intergenerasi
Universitas Sumatera Utara
Dalam makalah ini akan diuraikan proses pertumbuhan janin yang merupakan masa kritis dan sensitif terhadap kekurangan gizi, kebutuhan gizi ibu
dan faktor-faktor yang mempengaruhi intik gizi selama hamil. Status gizi ibu selama hamil yang digambarkan melalui pertambahan berat badan, serta
gambaran permasalahan gizi ibu hamil terutama tentang risiko Kurang Energi Kronis KEK, dan anemia serta dampaknya terhadap pertumbuhan janin dan
kesehatan ibu.
Universitas Sumatera Utara
II. PERTUMBUHAN FISIK MASA PRENATAL