Vaksin DPT+HB Difteri, Pertusis, Tetanus + Hepatitis B Vaksin Polio Oral Polio Vaccine = OPV
2 Vaksin BCG strain Danish 1331
Vaksin BCG SSi adalah vaksin hidup bentuk beku kering yang mengandung mycobacterium bovis strain Danish 1331 yang sudah dilemahkan. Dengan kemasan vial,
beku kering, 1 box berisi 10 vial vaksin, setiap 1 vial vaksin dengan 1 ml pelarut Saution SSi untuk 20 dosis. Setelah dilarutkan dengan 1 ml pelarut Saution SSi vaksin
mengandung mycobacterium bovis Danish Strain 1331. Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan sebelum lewat 4 jam Depkes, 2009, hlm.28.
BCG disuntikkan secara intrakutan didaerah lengan kanan atas Insertion musculus deltoideus, dengan menggunakan alat suntik dosis tunggal yang steril dan
jarum suntik no.26 G. Indikasi BCG untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberkulosa. Kontraindikasi : menderita HIV, menderita gizi buruk, menderita demam
tinggi, menderita infeksi kulit yang luas, pernah sakit tuberkulosis Rahajoe, 2008, hlm.133.
Efek samping imunisasi BCG tidak menyebabkan reaksi yang bersifat umum seperti demam 1-2 minggu, kemudian akan timbul indurasi, dan kemerahan ditempat
suntikan yang berubah menjadi pustula, kemudian pecah menjadi ulkus. Luka tidak perlu pengobatan, akan sembuh secara spontan, dan meninggalkan tanda parut.
Kadang-kadang terjadi pembesaran kelenjar regional diketiak dan atau leher, terasa padat, tidak sakit, dan tidak menimbulkan demam. Reaksi ini normal, tidak memerlukan
pengobatan dan akan menghilang dengan sendirinya Depkes, 2009, hlm.27.
b. Vaksin DPT+HB Difteri, Pertusis, Tetanus + Hepatitis B
Vaksin DPT+HB adalah vaksin yang mengandung DPT berupa toxoid tetanus yang dimurnikan dan pertusis yang inaktifasi serta vaksin hepatitis B yang merupakan
sub unit vaksin virus yang mengandung HbsAg murni dan bersifat non infectious.
Universitas Sumatera Utara
Vaksin hepatitis B ini merupakan vaksin DNA rekombinan yang berasal dari HbsAg yang diproduksi melalui teknologi DNA rekombinan pada sel ragi.
Indikasi vaksin DPT+HB adalah untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit difteri, tetanus, pertusis batuk rejan, dan hepatitis B. Kemasan 1 box
DPT+HB vial terdiri dari 10 vial 5 dosis, warna vaksin putih keruh. Cara pemberian dengan menyuntikkan secara intra muskuler 0,5 ml. Dosis
pertama pada usia 2 bulan, dosis selanjutnya dengan interval 4 minggu. Efek samping adalah reaksi lokal atau sistemik yang bersifat ringan. Kasus yang terjadi adalah
bengkak, nyeri, penebalan kemerahan pada bekas suntikan. Menangis lebih dari 3 jam, kadang-kadang terjadi reaksi umum demam seperti demam 38,5
C, muntah. Kontra indikasi DPT+HB adalah hipersensivitas terhadap komponen vaksin,
reaksi berat terhadap dosis vaksin kombinasi sebelumnya atau bentuk-bentuk reaksi sejenis lainnya Depkes, 2009, hlm.29.