tenaga kerja yang tetap dibutuhkan, tetapi bukan merupakan elemen tenaga kerja yang utama dalam suatu produk. Tanpa
tenaga kerja penolong, proses produksi terganggu.
3. Biaya pabrikasi lain adalah biaya-biaya tambahan yang
dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk selain biaya bahan penolong dan biaya tenaga kerja penolong. Seperti, biaya
listrik dan air pabrik. Biaya telepon pabrik
E. Penentuan Standar Biaya Produksi
Penentuan standar biaya produksi terbagi kedalam 3 bagian : 1.
Penentuan standar biaya bahan baku langsung Standar biaya bahan baku ini terdiri atas 2 unsur yaitu :
a. Standar harga bahan baku
Pada umumnya harga standar bahan baku ditentukan pada akhir tahun dan pada umumnya digunakan selama tahun berikutnya. Tetapi harga standar ini
dapat diubah bila terjadi penurunan atau kenaikan harga yang bersifat luar biasa.
b.Standar kuantitas bahan baku Penentuan standar kuantitas bahan baku dimulai dari penetapan spesifikasi
produk, baik mengenai ukuran, bentuk, warna, kareteristik pengolahan produk,maupun mutunya. Dari spesifikasi ini kemudian dibuat kartu bahan
baku yang berisi spesifikasi dan jumlah tiap-tiap jenis bahan baku yang akan diolah menjadi produk selesai.
Kuantitas standar bahan baku dapat ditentukan dengan menggunakan : 1
Penyelidikan teknis 2
Analisis catatan masa lalu dalam bentuk :
Universitas Sumatera Utara
a. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk produk atau
pekerjaan yang sama dalam periode tertentu dimasa lalu. b.
Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam pelaksaan pekerjaan yang paling baik dan yang paling buruk dimasa lalu.
c. Menghitung rata-rata pemakain bahan baku dalam pelaksanaan
kerja yang paling baik.
2. Penentuan Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya tenaga kerja standar terdiri dari 2 unsur yaitu jam kerja standar dan
tarif upah standar. Jam kerja standar dapat ditentukan dengan cara :
a. Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan
dari kartu harga pokok cost sheet periode yang lalu. b.
Membuat tes-run operasi produksi dibawah keadaan normal yang diharapkan.
c. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan
dibawah keadaan nyata yang diharapkan. d.
Mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan operasi produksi dan produk.
Tarif upah standar dapat ditentukan atas dasar : a.
Perjanjian dengan organisasi karyawan. b.
Data upah masa lalu. Yang dapat digunakan sebagai tarif upah standar adalah : rata-rata hitung, rata-rata tertimbang atau median dari upah
karyawan yang lalu.
Universitas Sumatera Utara
c. Perhitungan tarif upah dalam keadaan operasi normal.
3. Penentuan Standar Biaya Overhead Pabrik Penetapan standar overhead pabrik berbeda dengan penentuan standar biaya
bahan baku dan standar biaya tenaga kerja langsung karena overhead pabrik tidak memiliki hubungan fungsional dalam artian bahwa volume barang produksi tidak
memiliki hubungan secara proporsional dengan biaya pabrik lainnya. Selain itu penyebab perbedaan ini adalah karena adanya komponen-
komponen overhead pabrik yang bermacam-macam. Overhead pabrik meliputi biaya bahan pembantu, tenaga kerja tidak langsung, penyusutan dan lain-lain.
Masing-masing jenis overhead pabrik yang membentuk overhead pabrik tersebut berbeda-beda pengaruhnya jika dihubungkan dengan naik-turunnya aktivitas
produksi. Ada yang berhubungan secara proporsional variabel, ada yang
berhubungan secara tidak proporsional semi variabel dan ada pula yang tidak berhubungan tetap. Keadaan yang demikian, bila diinginkan pembandingan
antara standar dengan sesungguhnya memerlukan penyesuaian untuk perubahan tingkat kegiatan. Hal ini memerlukan budget fleksibel yang menunjukkan jumlah
biaya untuk berbagai tingkat kegiatan kapasitas.
Universitas Sumatera Utara
Contoh anggaran fleksibel dan penentuan tarif biaya overhead pabrik standar. Tabel 3.1.
Wilton Manufacturing Corporation Departemen Perakitan
Anggaran Fleksibel Kapasitas 80
90 100
Standar Produksi
3.840 Unit 4.320
Unit 4.800 Unit
Jam tenaga kerja langsung 1.280
Jam 1.440
Jam 1.600 Jam
Overhead Pabrik - Variabel
Rp. 3.840
Rp. 4.320
Rp. 4.800
- Tetap Rp. 19.200
Rp. 19.200 Rp. 19.200
Total Overhead Pabrik Rp. 23.040
Rp. 23.520 Rp. 24.000
Sumber : Carter dan Usry, Buku Akuntansi Biaya, Edisi ke 3 buku 2
Dengan asumsi bahwa kolom 100 adalah kapasitas normal, maka tarif Overhead Pabrik standar untuk Departemen Perakitan terdiri dari bagian variabel
dan tetap berikut ini: 15,00
Rp. jam
1.600 24.000
Rp langsung
kerja tenaga
jam pabrik
overhead Total
perjam tenaga kerja langsung standar
Pada tingkat 100, Tarif Overhead Pabrik standar dari Departemen Perakitan terdiri dari bagian variabel dan tetap berikut ini:
jam 1.600
4.800 Rp.
langsung kerja
tenaga jam
variabel pabrik
overhead Total
= Rp. 3,00 tarif overhead pabrik
variabel jam
1.600 .200
9 1
Rp. langsung
kerja tenaga
jam tetap
pabrik overhead
Total
= Rp. 12,00 tarif overhead pabrik tetap
Total tarif overhead pabrik Pada kapasitas normal ………………………. = Rp. 15,00 perjam tenaga kerja
langsung standar
Universitas Sumatera Utara
F. Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi