Macam-macam Kredit Bank Analisis Yuridis Perjanjian Kredit Sindikasi Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Studi Di Bank UOB Indonesia)

kualitatif dan kuantitatif, tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi dan memenuhi kebutuhan dalam negeri. 5. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan. Dengan bantuan kredit dari bank, para pengusaha dapat memperluas usahanya dan mendirikan proyek-proyek baru. Peningkatan usaha dan pendirian proyek-proyek baru akan membutuhkan tenaga kerja, dengan tertampungnya tenaga kerja tersebut maka pemerataan pendapatan akan meningkat pula. 6. Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional. Bank-bank di luar negeri yang mempunyai jaringan usaha dapat memberikan bantuan dalam bentuk kredit, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan-perusahaan di dalam negeri.

2. Macam-macam Kredit Bank

Kredit banyak jenisnya karena dapat digolongkan berdasarkan kriteria yang digunakan : 68 1. Penggolongan Berdasarkan Jangka Waktu Apabila jangka waktu digunakan sebagai kriteria, maka suatu kredit dapat dibagi ke dalam: a. Kredit Jangka Pendek; yakni kredit yang jangka waktunya tidak melebihi 1 tahun. 68 Rachmadi Usman, Aspek-Aspek Hukum Perbankan di Indonesia, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003, hal 238-240. Universitas Sumatera Utara b. Kredit Jangka Menengah; yaitu kredit yang mempunyai jangka waktu antara 1 sampai 3 tahun. c. Kredit Jangka Panjang; dalam hal ini merupakan kredit yang mempunyai jangka waktu di atas 3 tahun. 2. Penggolongan Berdasarkan Dokumentasi yaitu: a. Kredit dengan perjanjian kredit tertulis. b. Kredit tanpa surat perjanjian kredit. Untuk itu dapat dibagi ke dalam: 1 Kredit lisan. Tetapi ini sangat jarang dilakukan. 2 Kredit dengan instrumen surat berharga. Misalnya kredit yang hanya lewat dokumen promes promissory note, obligasi bonds, kartu kredit, dan sebagainya. 3 Kredit Cerukan overdraft Kredit seperti ini timbul karena: - penarikanpembebanan giro yang melampaui saldonya. - penarikanpembebanan RC yang melampaui plafonnya. 3. Penggolongan Berdasarkan Bidang Ekonomi Dalam hal ini suatu kredit dapat dibagi ke dalam: a. Kredit untuk sektor pertanian, perburuhan dan sarana pertanian. b. Kredit untuk sektor pertambangan. c. Kredit untuk sektor perindustrian. d. Kredit untuk sektor listrik, gas, dan air. Universitas Sumatera Utara e. Kredit untuk sektor konstruksi. f. Kredit untuk sektor perdagangan, restoran, dan hotel. g. Kredit pengangkutan, perdagangan, dan komunikasi. h. Kredit untuk sektor jasa. i. Kredit untuk sektor lain-lain. 4. Penggolongan Kredit Berdasarkan Tujuan Penggunaannya Untuk itu kredit dibagi ke dalam: a. Kredit Konsumtif. Ini merupakan kredit yang diberikan kepada debitor untuk keperluan konsumsi seperti kredit profesi, kredit perumahan, kredit kendaraan bermotor, pembelian alat-alat rumah tangga, dan lain-lain sebagainya. b. Kredit Produktif, yang terdiri dari: 1 Kredit Investasi; yang dipergunakan untuk membeli barang modal atau barang-barang tahan lama, seperti tanah, mesin, dan sebagainya. Namun demikian, sering juga kredit ini digolongkan ke dalam kredit investasi adalah apa yang disebut sebagai Kredit Bantuan Proyek. 2 Kredit Modal Kerja Working Capital CreditKredit Eksploitasi; untuk membiayai modal lancar yang habis dalam pemakaian, seperti untuk barang dagangan, bahan baku, overhead produksi, dan sebagainya. 3 Kredit Likuiditas; diberikan dengan tujuan untuk membantu perusahaan yang sedang kesulitan likuiditas. Misalnya kredit likuiditas dari Bank Indonesia yang diberikan untuk bank-bank yang memiliki likuiditas di bawah bentuk uang. Universitas Sumatera Utara 5. Penggolongan Kredit Berdasarkan Objek yang Ditransfer Dapat dibagi ke dalam: a. Kredit Uang Money Credit, di mana pemberian dan pengembalian kredit dilakukan dalam bentuk uang. b. Kredit Bukan Uang Non Money Credit, Mercantile Credit, Merchant Credit, di mana diberikan dalam bentuk barang dan jasa dan pengembaliannya dilakukan dalam bentuk uang. 6. Penggolongan Kredit Berdasarkan Waktu Pencairannya. Dalam hal ini suatu kredit dapat dibagi lagi ke dalam: a. Kredit Tunai Cash Credit, di mana pencairan kredit dilakukan dengan tunai atau pemindahbukuan ke dalam rekening debitor. b. Kredit Tidak Tunai Non Cash Credit, di mana kredit tidak dibayar pada saat pinjaman dibuat. Termasuk ke dalam penggolongan ini misalnya: 1 Garansi Bank atau Stand By LC. Dalam hal ini bank akan membayar apabila terjadi perbuatan tertentu, misalnya jika pada suatu saat pihak pemohon garansi tidak melaksanakan kewajibannya kepada pihak lain, maka dalam hal seperti ini banklah yang akan membayarnya. 2 Letter of Credit, yang merupakan jaminan kepada penjualpengirim barang di mana bank akan membayar sejumlahuang jika dokumen-dokumen tertentu dipenuhi oleh penjualpengirim barang. 7. Penggolongan Kredit Menurut Cara Penarikannya. Apabila dilihat dari segi penarikannya, maka suatu kredit dapat dibagi ke dalam: Universitas Sumatera Utara a. Kredit Sekali Jadi Alfopend. Yakni kredit yang pencairan dananya dilakukan sekaligus, misalnya secara tunai ataupun secara pemindahbukuan. b. Kredit Rekening Koran. Dalam hal ini, baik penyediaan dana maupun penarikan dana tidak dilakukan sekaligus, melainkan secara tidak teratur kapan saja dan berulang kali. Penarikan dana oleh nasabah dilakukan selama plafon kredit masih tersedia, dilakukan dengan melalui pemindahbukuan, penarikan cek, bilyet, giro, atau perintah pemindahbukuan lainnya. c. Kredit Berulang-ulang Revolving Loan. Kredit semacam ini biasanya diberikan terhadap debitor yang tidak memerlukan kredit sekaligus, melainkan secara berulang-ulang sesuai kebutuhan, asalkan masih dalam batas maksimum dan masih dalam jangka waktu yang diperjanjikan. Berbeda dengan kredit rekening koran, maka kredit berulang-ulang ini lebih dibatasi tidak dalam arti seluas-luasnya, terutama dalam hal penarikan dan penyetorannya. d. Kredit Bertahap. Kredit bertahap ini merupakan kredit yang pencairan dananya dilakukan secara bertahap dalam beberapa termin, misalnya tranche I, II, III, dan IV. e. Kredit Tiap Transaksi self-liquidating atau eenmalige transactie crediet. Merupakan kredit yang diberikan untuk satu transaksi tertentu, di mana pengembalian kredit diambil dari hasil transaksi yang bersangkutan. Berbeda dengan revolving credit, maka kredit eenmalige ini tidak ditarik dananya Universitas Sumatera Utara secara berulang-ulang, melainkan sekaligus saja, yakni untuk tiap transaksi saja. 8. Penggolongan Kredit dilihat dari Pihak Kreditornya Apabila dilihat dari segi pihak pemberi kredit, maka suatu kredit dapat digolong- golongkan ke dalam: a. Kredit Terorganisasi Organized Credit, yakni kredit yang diberikan oleh badan-badan yang terorganisir secara legal dan memang berwenang memberikan kredit. Misalnya bank, koperasi, dan sebagainya. b. Kredit Tidak Terorganisasi Unorganized Credit. Merupakan kredit yang diberikan oleh seseorang atau sekelompok orang, ataupun badan yang tidak resmi untuk memberikan kredit. Kredit tidak terorganisasi ini dapat dipilah- pilah ke dalam kategori sebagai berikut: 1 Kredit Rentenir, yakni kredit yang diberikan oleh perorangan atau badan tidak resmi untuk memberikan kredit, yang sering dijuluki lintah darat. 2 Kredit Penjual, merupakan kredit yang diberikan oleh penjual kepada pembeli dalam suatu jual-beli, di mana barang segera diserahkan sementara harga barang dibayar kemudian secara kredit. 3 Kredit Pembeli, yang dimaksudkan adalah kredit yang juga terbit dari jual- beli, di mana uang pembelian segera diserahkan sementara barangnya diserahkan di kemudian hari. Misalnya seperti yang sering dipraktekkan dalam pembelian bahan bangunan, dan lain-lain. 9. Penggolongan Kredit Berdasarkan Negara Asal Kreditor Universitas Sumatera Utara Apabila ditinjau dari segi asal negara dari mana kreditor berada, maka suatu kredit dapat digolong-golongkan sebagai berikut: a. Kredit Domestik DomesticOnshore Credit Ini merupakan kredit yang debitornyakreditor utamanya berasal dari dalam negeri. b. Kredit Luar Negeri ForeignOffshore Credit Merupakan kredit dengan kreditor atau kreditor utamanya berasal dari luar negeri 10. Penggolongan Kreditor Berdasarkan Jumlah Kreditor Berdasarkan berapa banyaknya jumlah kreditor, maka suatu kredit dapat dibagi ke dalam: a. Kredit dengan Kreditor Tunggal Yakni kredit yang kreditornya hanya satu orangsatu badan hukum saja. Ini yang sering disebut dengan Single Loan. b. Kredit Sindikasi Syndicated Credit Ini merupakan kredit dimana pihak krediturnya terdiri dari beberapa badan hukum, dimana biasanya salah satu di antara kreditur tersebut bertindak sebagai Lead CreditorLead Bank.

3. Dokumen dalam Perjanjian Kredit

Dokumen yang terkait

Eksekusi Hak Tanggungan Sebagai Konsekuensi Jaminan Kredit Untuk Perlindungan Hukum Bagi Kepentingan Kreditur Di Medan

1 51 83

Analisis Yuridis Terhadap Pemberian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan Secara Cross Collateral (Studi Di PT. Bank Mandiri (Persero), TBK Cabang Medan Imam Bonjol

27 370 166

Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan Dan Upaya Penyelesaian Kredit Macet Atas Jaminan Hak Tanggungan (Studi Pada PT.Bank Negara Indonesia Tbk Cabang Kabanjahe)

1 63 129

Pelaksanaan Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan Sebagai Upaya Penyelesaian Sengketa Debitur Yang Wanpretasi Pada Bank Sumut

1 40 148

ANALISIS YURIDIS MENGENAI HAK TANGGUNGAN SEBAGAI JAMINAN DALAM PERJANJIAN KREDIT DI PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. CABANG LUMAJANG

0 2 112

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Studi Kasus di PT. Bank Capital Indonesia TBK. Cabang Surakarta.

0 4 16

TINJAUAN YURIDIS PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN Tinjauan Yuridis Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Studi Kasus Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang Kota

0 2 19

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Studi Kasus Di Pt. Bank Danamon Tbk. Dsp Cabang Tanjungpandan).

0 2 17

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN Pelaksanaan Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Study Kasus Di Bpr Bank Boyolali).

0 1 14

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN DI BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) CABANG SURAKARTA.

0 0 11