Jaminan Kebendaan Analisis Yuridis Perjanjian Kredit Sindikasi Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Studi Di Bank UOB Indonesia)

3. Bahwa salah satu utang tersebut telah jatuh tempo dan dapat ditagih tetapi penanggung tetap tidakbelum bayar. Menutut Elijana, apabila hal-hal di atas dipenuhi, maka permohonan kreditur agar dinyatakan pailit akan dikabulkan. 95 Dalam praktek perjanjian penanggungan harus dibuat secara tegas, biasanya para kreditur mensyaratkan dibuatnya suatu akta. Fungsi penanggungan adalah selain sebagai alat pembuktian adanya penanggungan,juga membuat ketentuan atau janji yang mengatur tentang penanggungan.

2. Jaminan Kebendaan

Jaminan Kebendaan merupakan hak mutlak atas suatu benda tertentu yang menjadi objek jaminan suatu hutang, yang suatu waktu dapat diuangkan bagi pelunasan hutang debitur apabila debitur ingkar janji. Benda objek jaminan dalam perjanjian jaminan kebendaan adalah untuk kepentingan dan keuntungan kreditur tertentu yang telah memintanya, sehingga memberikan hak atau kedudukan istimewa kepada kreditur tersebut sebagai kreditur preferen yang didahulukan dari kreditur Iain dalam pengambilan pelunasan piutangnya dari benda objek jaminan, bahkan dalam kepailitan debitur. Ia mempunyai kedudukan sebagai kreditur separatis. Kelebihan dan jaminan kebendaan dengan sifat-sifatnya seperti droit de preference, droit de suit, serta asas- asas publisitas dan spesialitas yang terkandung di dalamnya telah memberikan 95 Lontoh,et al,Op. Cit,hal. 405. Universitas Sumatera Utara kedudukan dan hak istimewa bagi pemegang hak tersebut, sehingga dalam praktek lebih disukai daripada jaminan perorangan, seperti Hak Tanggungan.

B. Aspek-Aspek Pokok Tentang Hak Tanggungan 1.

Pengertian Hak Tanggungan Pengertian hak tanggungan dapat kita lihat dalam Pasal 1 Ayat 1 Undang- undang No. 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan yang berbunyi : “Hak Tanggungan adalah hak atas tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah yang selanjutnya disebut Hak Tanggungan, adalah hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah yang sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria berikut atau tidak berikut benda-benda lain tang merupakan satu kesatuan dengan tanah-tanah itu, untuk pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan diutamakan kepada kreditor tertentu terhadap kreditor-kreditor lainnya.” Lahirnya Undang-undang No. 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan dilatarbelakangi oleh adanya kepentingan pembangunan di bidang ekonomi, terutama dalam menunjang kegiatan perkreditan. Dengan lahirnya Undang-undang No. 4 tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan diharapkan akan memberikan suatu kepastian hukum tentang pengikatan jaminan dengan tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah sebagai agunan. Istilah hak tanggungan juga dapat ditemukan pada Pasal 25, 33 dan 39 Undang-undang No. 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria atau lebih dikenal dengan sebutan UUPA. Universitas Sumatera Utara

2. Subyek dan Obyek Hak Tanggungan a. Subyek Hak Tanggungan

Dokumen yang terkait

Eksekusi Hak Tanggungan Sebagai Konsekuensi Jaminan Kredit Untuk Perlindungan Hukum Bagi Kepentingan Kreditur Di Medan

1 51 83

Analisis Yuridis Terhadap Pemberian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan Secara Cross Collateral (Studi Di PT. Bank Mandiri (Persero), TBK Cabang Medan Imam Bonjol

27 370 166

Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan Dan Upaya Penyelesaian Kredit Macet Atas Jaminan Hak Tanggungan (Studi Pada PT.Bank Negara Indonesia Tbk Cabang Kabanjahe)

1 63 129

Pelaksanaan Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan Sebagai Upaya Penyelesaian Sengketa Debitur Yang Wanpretasi Pada Bank Sumut

1 40 148

ANALISIS YURIDIS MENGENAI HAK TANGGUNGAN SEBAGAI JAMINAN DALAM PERJANJIAN KREDIT DI PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. CABANG LUMAJANG

0 2 112

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Studi Kasus di PT. Bank Capital Indonesia TBK. Cabang Surakarta.

0 4 16

TINJAUAN YURIDIS PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN Tinjauan Yuridis Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Studi Kasus Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang Kota

0 2 19

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Studi Kasus Di Pt. Bank Danamon Tbk. Dsp Cabang Tanjungpandan).

0 2 17

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN Pelaksanaan Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Study Kasus Di Bpr Bank Boyolali).

0 1 14

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN DI BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) CABANG SURAKARTA.

0 0 11